Dalam memenuhi kebutuhan public relations, sebuah perusahaan memiliki dua pilihan, yakni menggunakan PR In-House atau PR Agency. Keduanya tentu memiliki kelebihan dan kekurangan tersendiri. Mau tahu lebih lanjut? Yuk, simak artikel ini sampai selesai ya!
Perbedaan antara PR In-House dan PR Agency
PR In-House merupakan public relations internal yang berada di bawah sebuah perusahaan dan hanya berfokus untuk memenuhi kebutuhan perusahaan tersebut saja.
Sedangkan, PR Agency merupakan unit independen yang dibentuk untuk memberikan layanan PR kepada banyak perusahaan. Biasanya produk utama dari PR Agency adalah pembuatan dan penyebaran press release yang memuat informasi mengenai profil perusahaan atau aktivitas terbaru perusahaan. Selain itu, PR Agency juga seringkali menyediakan jasa lainnya seperti strategi komunikasi, media monitoring, manajemen isu hingga aktivitas media relations
Kelebihan PR In-House dan PR Agency
Beberapa kelebihan dari PR In-House dan PR Agency adalah sebagai berikut:
PR In-House
- Memiliki pengetahuan mendalam tentang perusahaan, termasuk nilai, budaya dan tujuan perusahaan.
- Memiliki akses mudah untuk berintegrasi dan berkolaborasi dengan divisi lain guna menghasilkan strategi komunikasi bisnis yang tepat .
- Lebih fleksibel dalam menanggapi perubahan sesuai dengan kultur dan kebijakan perusahaan.
- Memiliki kontrol penuh terhadap biaya dan anggaran PR.
PR Agency
- Memiliki spesialisasi beragam, seperti media relations, crisis management, atau bahkan event management.
- Mampu mengusulkan Ide-ide dan kampanye PR lebih variatif dan strategis
- Membantu perusahaan menyediakan laporan terperinci mengenai ROI (Return of Investment) dari kegiatan PR agar klien atau perusahaan dapat melakukan evaluasi program secara objektif dan strategis.
- Mampu membawa pemahaman baru yang tidak pernah terpikirkan oleh internal perusahaan.
Kekurangan PR In-House dan PR Agency
Di samping itu, ada juga beberapa kekurangan dari PR In-House dan PR Agency, seperti:
PR In-House
- Kekurangan staf ahli yang memiliki spesialisasi khusus dalam bidang PR lain, seperti media relations, manajemen krisis dan event management.
- Dalam situasi tertentu, mereka memiliki keterbatasan dalam memahami perusahaan secara objektif.
- Keterbatasan akses terhadap jaringan media/influencer.
PR Agency
- Harga layanan cenderung lebih tinggi, terutama bagi perusahaan kecil/start up.
- Jumlah klien yang beragam membuat PR Agency memiliki linimasa yang cukup padat
- Memiliki keterbatasan untuk ikut serta ke dalam kultur perusahaan dan memahami situasi internal perusahaan.
Pilihan untuk menggunakan PR In-House atau PR Agency disesuaikan kembali dengan kebutuhan perusahaan ya agar strategi yang dihasilkan lebih efektif!
Mau tahu insight lainnya seputar dunia komunikasi? Yuk kunjungi laman Stories From Briefer dan nantikan update lainnya. See you!