Teori Semiotika: Pengertian, Konsep Dasar, dan Contohnya

sport things

Semua tanda memiliki makna tertentu, termasuk yang biasa kita jumpai setiap hari. Nah, teori semiotika datang sebagai suatu kajian yang menganalisis tanda dan makna di dalamnya.

Terkadang, suatu tanda memiliki makna tersembunyi mengenai suatu hal yang tidak kita sadari. Oleh karena itu, memahami teori ini akan membantu kamu memahami kompleksitas tanda beserta makna di dalamnya.

Artikel ini akan membahas secara lengkap mengenai apa itu semiotika beserta konsep dasar, macam-macam, dan contohnya. Yuk, simak!

Apa itu Semiotika?

Asal mula kata “semiotik” secara etimologis sebenarnya berasal dari bahasa Yunani, yaitu “simeon” yang dapat diartikan sebagai tanda.

Sementara itu, apabila kita membahas tentang “semiotika”, kata ini berasal dari Bahasa Inggris yang berarti “semiotics“.

Secara terminologis, semiotika adalah ilmu yang mempelajari tentang tanda. Para ilmuwan di bidang ini beranggapan bahwa tanda merupakan dasar konvensi sosial yang mewakili makna tertentu.

Jadi, dengan kata lain, adanya tanda berarti mewakili sesuatu yang berkaitan dengan objek atau informasi tertentu yang ingin disampaikan pembuat tanda.

Agar lebih paham, coba lihat contoh gambar semiotik di bawah ini. Kamu pasti pernah melihat simbol seperti ini di toilet umum, bukan?

Simbol toilet semiotika
Simbol toilet (sumber: pngdownload.id)

Setelah melihatnya, menurutmu, apa arti dari gambar tersebut? Pasti kamu mengerti bahwa gambar tersebut menginformasikan tentang keberadaan toilet yang dapat digunakan oleh laki-laki maupun perempuan.

Makna “laki-laki” dalam gambar tersebut dapat dipahami dari adanya stickman berbentuk seperti orang, dengan dada yang bidang dan tubuh lurus.

Sementara itu, stickman di sampingnya tidak menggambarkan dada yang bidang, melainkan berukuran lebih kecil. Kemudian, di bagian bawah, terdapat garis melebar yang berbentuk seperti rok.

Dalam dunia nyata, rok diasosiasikan dengan perempuan, sehingga dapat disimpulkan bahwa “tanda” di sebelah kanan tersebut menyimbolkan “perempuan”.

Itulah yang dimaksud dengan semiotika. Ini berarti, kajian semiotika berfokus pada bagaimana suatu tanda atau gambar mewakili atau menyimbolkan suatu makna yang ingin disampaikan pembuatnya.

Baca juga: 7 Tradisi Komunikasi dan Contohnya, Anak Ilkom Wajib Tahu!

Konsep Dasar Semiotika

Konsep dasar semiotik sebenarnya berbeda-beda tergantung pada pengusulnya. Dalam kajian semiotik, ada 3 tokoh yang paling berpengaruh, yaitu:

1. Semiotika Ferdinand de Saussure

Saussure dikenal sebagai seorang ahli linguistik asal Swiss sekaligus pendiri semiotik modern. Lebih lanjut, berikut beberapa konsep dasar semiotik yang digagas Saussure:

  • Tanda. Menurutnya, tanda merupakan unit dasar dalam semiotika. Ini terdiri dari dua komponen, yaitu signifier atau penanda yang berarti bentuk fisik dan suara dari tanda, serta signified atau penandaan yang berarti konsep dan makna yang terkait dengan pananda
  • Arbitrariness of the sign. Saussure juga menekankan bahwa hubungan antara penanda dan penandaan bersifat sewenang-wenang, yang berarti tidak ada hubungan alami antara keduanya. Misal, tidak ada ada alasan mengapa “kambing” merujuk pada hewan berkaki empat yang disebut kambing
  • Sebuah tanda mendapat maknanya melalui perbedaannya dengan kata atau tanda lain dalam sistem bahasa
  • Bahasa adalah sistem tanda yang kompleks. Terdapat banyak tanda dalam bahasa yang berinteraksi satu sama lain. Jadi, bahasa bukanlah sekumpulan kata acak, melainkan terstruktur dalam sistem dengan aturan dan hubungan yang terdefinisi
  • Saussure membedakan “langue” yang mengacu pada sistem bahasa sebagai entitas abstrak yang melibatkan aturan, dan “parole” yang merupakan penggunaan bahasa dalam percakapan nyata. Jadi menurutnya, studi linguistik seharusnya lebih fokus pada “langue” dibanding “parole
  • Saussure juga membagi studi linguistik menjadi pendekatan sinkroni (studi tentang bahasa pada satu titik waktu tertentu) dengan diakroni (studi tentang perkembangan bahasa sepanjang waktu). Kemudian, ia menekankan pentingnya studi sinkroni untuk memahami struktur bahasa pada waktu tertentu
  • Menurut Saussure, penting untuk memahami struktur dalam bahasa sebelum paham akan maknanya

2. Semiotika Roland Barthes

Barthes merupakan tokoh semiotik yang mencetuskan model analisis tanda signifikasi menjadi 2 tahap yang disebut two order of signification, yaitu denotasi dan konotasi.

Denotasi adalah makna dasar yang dipahami masyarakat umum, seperti “kambing” yang berarti hewan mamalia berkaki empat.

Kemudian, konotasi adalah makna yang melekat pada sesuatu di luar makna denotasinya. Makna ini lebih subjektif dan biasanya terbentuk oleh pengalaman individu. Misalnya, “kambing” dimaknai sebagai kata umpatan yang biasanya diujarkan oleh seseorang yang kesal terhadap sesuatu.

3. Semiotika Charles Sanders Pierce

Charles Sander Pierce mengelompokkan tanda menjadi tiga kategori utama yang disebut tanda triadik, yaitu indeks, ikon, dan simbol.

Tanda berupa indeks memiliki hubungan kausal atau fisik dengan objek yang direpresentasikannya, misal tanda berbentuk asap menunjukkan adanya api.

Kemudian, tanda berupa ikon merepresentasikan objek dengan menyerupai objek aslinya. Misalnya, peta Indonesia adalah ikon dari wilayah negara Indonesia.

Sementara itu, simbol adalah tanda yang didasarkan pada perjanjian atau peraturan yang telah disepakati bersama. Contohnya, bintang dan bulan sabit dianggap sebagai simbol kemuliaan Islam.

Model semiotika Pierce

Lebih lanjut, seperti yang bisa dilihat pada gambar di atas, Pierce juga mengajukan model segitika semiotika yang masing-masing elemennya saling berhubungan.

Sign merujuk pada representasi yang menghubungkan objek dengan interpretant. Kemudian, objek adalah apa yang direpresentasikan oleh sign atau tanda, sedangkan interpretant adalah apa yang muncul dalam pikiran seseorang saat melihat sign.

Baca juga: Mengenal Karakter Platform Media Sosial

Macam-Macam Semiotika

Ada beberapa macam semiotika yang perlu kamu pahami, yaitu:

1. Semiotik Murni

Semiotik murni atau pure semiotic merujuk pada pendekatan semiotik yang lebih mendasar atau teoritis tentang tanda tanpa mempertimbangkan konteks dan aplikasi praktisnya.

Jadi, tujuan semiotik jenis ini hanya berfokus untuk memahami prinsip-prinsip dasar yang mendasari segala bentuk komunikasi.

Selain itu, semiotik murni juga cenderung menggunakan contoh atau ilustrasi yang bersifat lebih abstrak untuk menjelaskan prinsip semiotika.

2. Semiotik Deskriptif

Berbeda dengan pure semiotic, semiotik deskriptif lebih cenderung menganalisis suatu tanda secara konkret dan deskritif dalam stuasi komunikasi yang nyata.

Jadi, objek yang dianalisis bisa berupa bahasa, sastra, seni, atau media. Misalnya, melakukan analisis semiotik dalam poster dengan mengidentifikasi warna, bentuk, komposisi, dan simbolisme yang digunakan untuk menyampaikan suatu makna.

3. Semiotik Terapan

Jenis yang terakhir adalah semiotik terapan. Semiotik ini berfokus pada penerapan konsep dan teori semiotik dalam konteks praktis atau terapan.

Misalnya, menganalisis bagaimana simbol, emoji, dan bahasa digunakan dalam platform media sosial oleh brand A untuk berkomunikasi dengan audiens, membangun citra merek dan mempengaruhi opini publik.

Contoh Semiotika

Semiotik sebenarnya dapat menganalisis seluruh aspek, mencakup bahasa sehari-hari, film, musik, iklan, seni visual, bahkan novel dan puisi.

Sebuah penelitian pada tahun 2023 pernah menganalisis logo klub sepakbola asal Spanyol, Real Madrid, sebagai corporate identity menggunakan analisis semiotika Charles Sanders Pierce.

Logo Real Madrid
Logo Real Madrid

Penelitian tersebut menghasilkan bahwa huruf M, C, dan F yang ada pada logo Real Madrid melambangkan nama terdahulu dari klub ini, yaitu Madrid Club de Futbol.

Di bagian atas logo, terhadap mahkota kerajaan yang menyimbolkan prestise, yaitu Real Madrid sebagai klub sepakbola yang bergengsi dan bersejarah di dunia. Ini juga bisa menyimbolkan kemenangan dan kejayaan. Selain itu, kata “Real” dalam bahasa spanyol juga berarti “kerajaan”.

Yang terakhir, balik atau garis biru yang ada di bagian tengah logo juga dapat menciptakan kesan keseimbangan dan stabilitas.

Contoh lainnya, kamu juga bisa menggunakan pendekatan semiotika pada film. Sebuah penelitian pada tahun 2020 menganalisis film Dua Garis Biru menggunakan pendekatan semiotik.

Poster film Dua Garis Biru
Poster film Dua Garis Biru

Hasilnya, terdapat 10 simbol di film tersebut yang disisipkan produse untuk menyampaikan makna tertentu, yaitu:

  1. Buah stroberi bermakna janin
  2. Ondel-ondel bermakna seorang perempuan yang tengah mengandung
  3. Kerang bermakna keperawanan seseorang
  4. Poster alat reproduksi yang ditempel di ruang UKS bermakna bahwa pendidikan seks pada remaja masih sangat minim
  5. Jembatan kuning yang bermakna kesiapan untuk menghadapi segala permasalahan hidup
  6. Kumuhnya lingkungan rumah Bima yang bermakna keharusan Dara untuk menghadapi risiko atas apa yang telah diperbuatnya
  7. Wafatnya tetangga Bima bermakna bahwa setiap kematian akan ada kehidupan yang baru
  8. Jam pasir yang menandakan cepat atau lambat, waktu akan terus berjalan
  9. Suara “Jalan buntu, putar balik” Google Maps yang menandakan bahwa tidak ada jalan lain selain pernikahan
  10. Obrolan bima dengan ibunya menandakan bahwa komunikasi antara orang tua dan anak sangatlah penting

Baca juga: Strategi Kolaborasi McD dengan NewJeans!

Itulah dia penjelasan lengkap tentang teori semiotika, mencakup pengertian, konsep dasar, macam-macam, dan contohnya.

Jika kamu tertarik membaca insight lain seputar ilmu komunikasi, mencakup public relation, marketing, atau jurnalisme, yuk kunjungi website Stories from BRIEFER!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *