7 Tradisi Komunikasi dan Contohnya, Anak Ilkom Wajib Tahu!

Menjadi anak Ilmu Komunikasi tidak jauh-jauh dari yang namanya teori Komunikasi. Di dunia ini, ada banyak sekali teori komunikasi yang digagas ilmuwan sejak masa lampau.

Nah, agar memudahkan kita untuk memahami banyaknya teori tersebut, disusunlah 7 tradisi komunikasi (7 traditions of communications). 

Apa itu tradisi komunikasi? Apa saja macamnya? Bagaimana contohnya? Yuk, cari tahu jawabannya di sini!

Pengertian Tradisi Komunikasi

Dulu, orang yang ingin mempelajari ilmu komunikasi seringkali mengalami kesulitan untuk memahami bagaimana cara “memandang” komunikasi.

Oleh karena itu, pada tahun 1999, Robert T Craig mengidentifikasi berbagai teori komunikasi dan mengelompokkannya menjadi 7 tradisi komunikasi berdasarkan berbagai kesamaan dan perbedaannya.

Jadi, 7 tradisi komunikasi menurut Robert Craig dapat diartikan sebagai dasar pemikiran dari teori-teori komunikasi yang memiliki kesamaan, sehingga akhirnya dari kesamaan tersebut dilakukan pengelompokkan.

Dengan adanya 7 tradisi komunikasi, diharapkan orang yang ingin mempelajari kajian komunikasi dan melihat dan merefleksikannya dengan cara yang lebih holistik.

1. Fenomenologi

Tradisi fenomenologi menitikberatkan pada pemahaman mendalam tentang pengalaman komunikatif individu dan bagaimana individu memberikan makna terhadap pengalaman komunikasi.

Jadi, komunikasi dipandang sebagai proses interaksi antara individu yang menciptakan pengalaman subjektif. 

Dari sini, fokus dari fenomenologi adalah pada persepsi, pemahaman, dan pengalaman pribadi individu dalam konteks komunikasi.

Nah, tradisi ini dapat membantu kita memahami bahwa suatu pengalaman komunikasi yang dirasakan tiap orang adalah pengalaman subjektif yang dipengaruhi konteks, nilai, dan persepsi masing-masing dari mereka.

Contohnya, kamu dan temanmu sedang mengikuti suatu seminar tentang kesehatan mental. Menurutmu, seminar tersebut sangat membosankan. Namun, temanmu justru berpikir bahwa seminarnya sangat menyenangkan dan memberikan banyak inspirasi untuknya.

Dari sini, dapat kita tarik kesimpulan bahwa pengalaman yang sama, yaitu mengikuti seminar, dapat bermakna berbeda bagi tiap orang.

2. Kritis

Tradisi kritis dalam komunikasi adalah pendekatan yang mengkaji komunikasi sebagai fenomena sosial dan politik yang terkait erat dengan kekuasaan, struktur sosial, ideologi, dan pertentangan kepentingan. 

Jadi, menurut tradisi ini, komunikasi merupakan cara untuk memahami bagaimana kuasa dan struktur sosial mempengaruhi produksi, distribusi, dan penggunaan pesan pada masyarakat.

Selain itu, tradisi ini juga mengidentifikasi cara-cara di mana media massa membentuk dan mempertahankan stereotip atau ketidaksetaraan dalam masyarakat.

Banyak peneliti melakukan analisis terhadap efek media massa menggunakan tradisi kritis. Contoh, meneliti bagaimana film Bumi Manusia merepresentasikan kelas sosial dan dominasi kolonial atas pribumi pada zaman penjajahan Belanda di Indonesia tahun 1918.

3. Sosiokultural

Tradisi komunikasi sosiokultural pendekatan yang menekankan pentingnya konteks sosial, budaya, dan historis dalam memahami komunikasi manusia.

Pendekatan ini mengakui bahwa komunikasi tidak terlepas dari konteks sosial-budaya di mana itu terjadi.

Selain itu, makna dan praktik komunikasi seseorang juga tidak lepas dari norma, nilai, dan sistem sosial yang ada.

Biasanya, tradisi komunikasi yang satu ini digunakan untuk mengkaji interaksi komunikasi antarbudaya.

Jadi contohnya, peneliti mempelajari bagaimana pola komunikasi seseorang dari budaya A yang mana tentunya akan berbeda dengan orang dari budaya B.

Mereka akan mempertimbangkan faktor-faktor seperti bahasa, norma komunikasi, sikap, dan nilai-nilai budaya yang mempengaruhi cara orang berinteraksi dan memberikan makna terhadap pesan.

4. Semiotika

Tradisi semiotika dalam komunikasi adalah pendekatan yang mempelajari tanda-tanda (signs) dan sistem tanda (sign systems) dalam proses komunikasi manusia.

Semiotika berfokus pada cara manusia memberikan makna melalui penggunaan tanda-tanda yang melibatkan simbol, kata-kata, gambar, gestur, atau objek dalam proses komunikasi.

Dari pendekatan semiotika, dapat dipahami bahwa semua proses komunikasi melibatkan penggunaan tanda untuk menyampaikan pesan dan memberi makna.

Contohnya, dalam iklan Gojek bareng Ariel menyematkan berbagai tanda yang bertujuan untuk memberikan pesan tertentu pada audiens.

Nah, dari simbol, gambar, kata-kata, dan elemen-elemen visual lain yang digunakan dalam iklan, akan dapat dipahami apa pesan yang ingin pembuat iklan sampaikan kepada penonton.

5. Sosiopsikologi

Tradisi sosiopsikologi dalam komunikasi adalah pendekatan yang menggabungkan sosiologi dan psikologi untuk memahami komunikasi sebagai hasil interaksi antara individu dan konteks sosialnya. 

Pendekatan ini mengakui bahwa komunikasi dipengaruhi oleh faktor sosial, seperti struktur sosial dan norma, serta faktor psikologis, seperti persepsi, sikap, dan motivasi individu.

6. Sibernetika

Tradisi sibernetika dalam komunikasi mengacu pada pendekatan yang melihat komunikasi sebagai sistem kompleks yang melibatkan pertukaran informasi dan umpan balik antara individu yang terlibat.

Tradisi komunikasi yang satu ini menggunakan konsep dan prinsip dari sains sibernetika untuk memahami dan menganalisis komunikasi. 

Contohnya, pendekatan ini digunakan untuk menganalisis pola komunikasi pasangan. Mereka menganalisis bagaimana pertukaran informasi dan feedback dilakukan, serta bagaimana pola tersebut memengaruhi dinamika hubungan pasangan tersebut.

7. Retorika

Tradisi retorika dalam komunikasi mengacu pada pendekatan yang mempelajari penggunaan bahasa dan argumen persuasif dalam komunikasi.

Retorika fokus pada bagaimana pesan disusun dan disampaikan secara efektif untuk mempengaruhi, meyakinkan, atau mempengaruhi audiens.

Pesan-pesan retoris biasanya digunakan pada suatu interaksi yang bertujuan untuk mempersuasi lawan bicara, seperti calon presiden yang tengah berpidato atau sales suatu produk yang sedang menawarkan produk pada konsumen.

Dalam mempersuasi audiens, mereka menggunakan teknik-teknik retorika, seperti penggunaan diksi yang kuat, logika yang konsisten dan terstruktur, gaya bicara bercerita (storytelling), hingga pembawaan yang emosional agar argumennya terdengar meyakinkan.

Itu dia penjelasan mengenai apa saja 7 tradisi komunikasi menurut Robert Craig beserta contohnya.

Jika kamu tertarik membaca insight lain seputar komunikasi, kunjungi website Stories from BRIEFER, ya!