Seiring berkembangnya media sosial yang memungkinkan semua orang bisa menyebarkan informasi secara leluasa, fear mongering atau yang juga disebut scaremongering adalah fenomena yang marak dilakukan.
Umumnya, fenomena ini dilakukan dalam masa kampanye politik. Namun, tak jarang juga terjadi dalam konteks lain, seperti pemasaran, advokasi lingkungan, dan kesehatan masyarakat.
Nah, agar kamu bisa memahami lebih dalam mengenai fenomena ini, yuk simak artikel berikut sampai habis!
Apa itu Fear Mongering?
Fear mongerting adalah kampanye sekaligus propaganda yang sengaja dilakukan untuk menyebarkan ketakutan kepada masyarakat atau kelompok tertentu.
Biasanya, kampanye yang menjual ketakutan ini dilakukan dengan cara menyebarkan rumor atau desas-desus berlebihan yang bisa membuat orang-orang takut.
Nah, informasi yang disebarkan ini pun akhirnya dapat mempengaruhi bagaimana sekelompok orang bertindak dan berperilaku terhadap sesuatu.
Untuk memperkuat efek yang ditimbulkan, fear mongering biasanya akan dilakukan secara terus-menerus dan berulang.
Misalnya begini, ada sebuah perusahaan Z yang memproduksi bahan makanan dan sukses dijual di pasaran. Melihat hal tersebut, ada kompetitor yang berupaya melawan perusahaan Z dengan menyebarkan kampanye ketakutan.
Kompetitor tersebut membuat propaganda dengan menyebarluaskan informasi yang dilebih-lebihkan bahwa bahan makanan buatan perusahaan Z berbahaya bagi kesehatan menurut penelitian.
Alhasil, konsumen yang semula membeli bahan makanan produksi perusahaan Z pun tidak ingin mengonsumsinya lagi dan beralih ke produk kompetitor.
Padahal, bahan makanan produksi perusahaan Z tidaklah berbahaya apabila tak dikonsumsi secara berlebihan, dan perusahaan Z juga telah mematuhi standar keamanan pangan.
Dampak Fear Mongering
Adapun dampak-dampak dari propaganda ketakutan adalah sebagai berikut.
Dampak Negatif Fear Mongering
Berikut ini dampak negatifnya:
- Menciptakan kepanikan yang berlebihan di antara masyarakat
- Ketidakstabilan psikologis akibat dari adanya kepanikan yang berlebihan
- Adanya manipulasi emosional karena informasi tidak objektif
- Rentan terserang berita hoax
- Fear mongering yang dilakukan media dapat membuat masyarakat menjadi skeptis terhadap informasi yang disajikan
Dampak Positif Fear Mongering
Meskipun fear mongering umumnya berdampak negatif, ada juga efek positif yang dihasilkan, yaitu:
- Meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap suatu masalah atau ancaman
- Merangsang adanya perubahan perilaku yang buruk pada masyarakat, terutama dalam konteks kesehatan dan keselamatan
Contoh Fear Mongering
Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, propaganda ketakutan dapat dilakukan dalam berbagai konteks. Berikut beberapa contoh kasus yang umum:
1. Dalam Bidang Pemasaran
Fear mongering kerap kali dilakukan dalam bidang pemasaran, misalnya dengan menyisipkan informasi atau narasi ketakutan melalui iklan.
Contohnya, ada iklan yang menyebarkan narasi tentang betapa buruknya ketiak yang hitam dan pentingnya menggunakan produk pemutih ketiak.
Meskipun produk yang diiklankan sebenarnya memiliki manfaat, tetapi kampanye semacam ini secara khusus menekankan betapa buruknya memiliki ketiak yang menghitam, padahal itu adalah hal yang wajar.
2. Dalam Bidang Politik
Mendekati tahun politik, tentu ada banyak kampanye ketakutan di bidang komunikasi politik yang bertujuan untuk menjatuhkan lawan politiknya.
Contoh fear mongering dalam bidang politik adalah misalnya, ada pendukung paslon A yang menyebarkan narasi bahwa jika paslon B terpilih, maka jumlah imigran akan terus bertambah dan menimbulkan berbagai ancaman.
Meskipun informasi tersebut tidak didukung oleh fakta dan data statistik, akan tetapi tentunya hal ini dapat memanipulasi perasaan takut terhadap masyarakat yang mendukung paslon B.
3. Dalam Bidang Kesehatan
Semasa pandemi Covid-19 beberapa tahun silam, ada banyak sekali kampanye ketakutan yang dilebih-lebihkan beredar di masyarakat.
Contohnya saja, ada kampanye anti-vaksin dengan alasan bahwa vaksin menimbulkan sejumlah efek samping berbahaya.
Alhasil, banyak masyarakat yang akhirnya merasa takut untuk melakukan vaksin. Padahal, efek samping dari vaksin memanglah ada, tetapi umumnya jauh lebih ringan dibandingkan terkena risiko penyakit Covid-19.
Itulah dia artikel lengkap yang menjelaskan tentang apa itu fear mongering, mulai dari pengertian, dampak, hingga contohnya dalam beberapa konteks.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa fear mongering adalah suatu kampanye ketakutan melalui penyebaran informasi yang dilebih-lebihkan guna memengaruhi perilaku masyarakat.
Setelah kamu memahami adanya kampanye ketakutan semacam ini yang ditunjukkan untuk kepentingan tertentu, maka alangkah baiknya untuk lebih bijak lagi dalam mengelola informasi, ya!
Jika kamu tertarik untuk membaca insight lain seputar komunikasi di berbagai bidang, seperti pemasaran, PR, dan politik, yuk kunjungi situs web Stories from BRIEFER!
Baca juga: