Konvergensi media di era digital tak pelak mengubah banyak hal, dari mulai konten yang disajikan, sampai perilaku audiens.
Meskipun bertujuan untuk meningkatkan efisiensi operasional dan terbukti telah berdampak positif, tetapi konvergensi ini ternyata juga menimbulkan efek negatif.
Nah, untuk lebih jelasnya, artikel berikut akan menjelaskan tentang pengertian konvergensi media massa beserta dampak dan contohnya. Oleh karena itu, simak sampai habis, ya!
Apa itu Konvergensi Media?
Sejak zaman dulu, ada berbagai macam media komunikasi yang diciptakan, mulai dari koran, radio, hingga televisi. Semua media tersebut memiliki wujud fisiknya masing-masing secara terpisah.
Akan tetapi, sekarang ini, kamu bisa menikmati berbagai macam media tersebut hanya dari satu media saja, yaitu ponsel.
Melalui ponsel, kamu bisa membaca berita, mendengarkan radio, menyaksikan acara televisi, bahkan menonton film. Nah, fenomena inilah yang dinamakan konvergensi media.
Konvergensi media adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan fenomena tentang terintegrasinya berbagai bentuk media menjadi satu melalui digitalisasi.
Adanya integrasi ini dilakukan dengan tujuan menghasilkan atau menyediakan konten media yang beragam kepada audiens melalui alat teknologi.
Dengan adanya konvergensi ini, maka audiens bisa menikmati berbagai bentuk konten, seperti teks, audio, gambar, hingga audiovisual melalui perangkat elektronik yang sama.
Jenis-Jenis Konvergensi Media
Secara umum, konvergensi media dapat kamu temui melalui beberapa jenis, yakni:
1. Konvergensi Teknologi
Jenis yang pertama adalah konvergensi teknologi. Konvergensi teknologi terjadi saat perangkat elektronik, seperti tablet dan smartphone, memiliki berbagai fungsi, mulai dari telepon, komputer, kamera, hingga pemutar musik.
2. Konvergensi Konten
Jenis konvergensi yang satu ini melibatkan penyajian konten yang sama untuk diterbitkan di berbagai media.
Misalnya, ada artikel berita yang diterbitkan melalui situs web, dibagikan melalui media sosial, dan dibaca melalui smartphone. Biasanya, perusahaan berita melakukan ini agar dapat menjangkau audiens yang lebih besar dan beragam.
3. Konvergensi Perusahaan Media
Konvergensi jenis ini mengacu pada perusahaan media yang awalnya hanya berkutat di bidang produksi media cetak, radio, atau televisi, kini mulai memperluas kehadirannya dalam bidang digital.
Contoh Konvergensi Media di Indonesia
Salah satu contoh konvergensi media adalah Tempo. Tempo merupakan perusahaan media yang berdiri sejak tahun 1971.
Pada mulanya, perusahaan ini berfokus untuk memproduksi media cetak, yaitu majalah, yang dikenal dengan Majalan Tempo.
Hingga akhirnya, sejak kehadiran internet dan masifnya perkembangan media digital, Tempo mulai merambah ke platform digital dengan hadirnya Tempo.co.
Tak hanya dalam bentuk website, Tempo juga mengembangkan aplikasi Tempo agar audiens bisa menikmati berita dengan lebih mudah melalui aplikasi.
Tidak cukup sampai di situ, kini edisi majalah Tempo yang dulu terbit dalam versi cetak sudah bisa diakses dalam bentuk digital. Dalam hal ini, Tempo mengintegrasi dan mendigitalisasi seluruh produknya.
Dampak Konvergensi Media
Fenomena ini tentunya menimbulkan dampak, ada yang negatif ada pula yang positif. Adapun dampak positif dan negatif konvergensi media adalah sebagai berikut:
Dampak Positif
Berikut dampak positif dari adanya integrasi media:
1. Meningkatkan Aksesibilitas
Fenomena ini dapat membantu media menjangkau audiens secara lebih luas dan beragam. Tak hanya itu, audiens juga bisa mengakses berbagai jenis konten hanya dari beberapa perangkat atau platform saja.
Alhasil, fenomena integrasi media ini dapat meningkatkan aksesibilitas audiens akan informasi, hiburan, dan berita.
2. Kemudahan dan Kenyamanan
Adanya konvergensi ini juga membuat audiens lebih mudah dan nyaman dalam mengonsumsi media sesuai keinginan.
Bayangkan, dulu, untuk mengakses suatu jenis media, misalnya televisi, audiens harus hadir di tempat dan waktu tertentu. Namun kini, audiens bisa menonton televisi dengan mudah melalui smartphone kapan saja dan di mana saja.
3. Pilihan yang Lebih Bervariasi
Audiens juga bisa menikmati konten lebih bervariasi sesuai minat dan keinginan mereka. Mereka dapat memilih ingin mengonsumsi sumber dan format media yang diinginkan.
Dampak Positif
Selain dampak positif, konvergensi ini juga menghasilkan efek negatif, di antaranya:
1. Masalah Etika dan Keamanan
Adanya integrasi berbagai bentuk media dapat memunculkan masalah etika dan keamanan, misalnya mengenai masifnya konten hoax, penyebaran data pribadi, atau disinformasi.
2. Ketidaksetaraan Akses
Makin beragamnya konten yang bisa diakses dalam satu media, maka manusia pun akan semakin bergantung pada teknologi internet.
Hal ini dapat berdampak pada adanya risiko mengenai ketidaksetaraan akses dan pengetahuan, terutama di daerah yang kurang terkoneksi dengan internet.
3. Monopoli Media
Dampak negatif lainnya adalah adanya konsolidasi besar-besaran dan monopoli industri media akibat dari konvergensi ini.
Hal tersebut dapat kita lihat dari adanya beberapa perusahaan media yang menguasai banyak aspek, sehingga akan mengurangi keberagaman serta keragaman sumber informasi dan kepemilikan media.
Demikianlah penjelasan lengkap mengenai apa itu konvergensi media beserta jenis, contoh, dan dampaknya.
Meskipun membawa sejumlah dampak positif, adanya konvergensi ini pun membawa sejumlah tantangan yang harus dikelola dengan bijak.
Nah, jika kamu tertarik untuk mendapat informasi atau insight dalam bidang kajian media, marketing, dan public relations, yuk kunjungi web Stories from BRIEFER dan baca artikel lainnya!
Baca juga: