Bagi para penggiat startup atau bahkan tim marketing dari sebuah agensi, pitch deck merupakan presentasi yang sudah sering dilakukan.
Sebab, untuk menjelaskan rencana bisnis kepada calon investor atau klien potensial, perlu adanya sebuah slide presentasi yang menarik tetapi dibuat secara ringkas.
Untuk lebih lengkapnya, yuk simak uraian lengkap tentang pitch deck, mulai dari pengertian, tujuan, elemen, contoh, hingga cara membuatnya berikut ini!
Apa itu Pitch Deck?
Pitch deck adalah presentasi yang dibuat secara singkat, tetapi dengan pembahasan yang mendetail mengenai gambaran umum sebuah rencana bisnis.
Umumnya, presentasi jenis ini ditunjukkan kepada potensial investor yang berkemungkinan besar bersedia mendanai sebuah bisnis startup.
Akan tetapi sebenarnya, pitch deck bisa juga digunakan untuk hal lain, seperti misalnya memasarkan sebuah produk atau layanan kepada pelanggan dan klien potensial.
Banyak yang menyamakan presentasi ini dengan business plan. Meskipun sama-sama mempresentasikan sebuah rencana bisnis, pitch deck tidak sama dengan business plan.
Biasanya, business plan berisi 50-100 halaman dokumen, sedangkan pitch deck hanya berisi 10 halaman saja. Jadi, dalam dunia startup, presentasi singkat lebih banyak dipilih dibandingkan business plan.
Tujuan Pembuatan Pitch Deck
Terdapat beberapa tujuan umum pembuatan presentasi singkat ini, di antaranya yaitu:
1. Mengkomunikasikan Ide secara Jelas
Karena berisi tentang gagasan bisnis atau proyek, jenis presentasi ini dapat dimanfaatkan untuk mengkomunikasikan sebuah ide secara jelas dan singkat.
Presentasi tersebut ditunjukkan baik kepada tim internal, pelanggan atau klien potensial, hingga pemangku kepentingan lainnya yang terlibat dalam pengembangan proyek.
2. Mendapatkan Pendanan dari Investor
Tujuan utama dari pembuatan pitch deck adalah mempresentasikan ide kepada investor yang potensial agar bersedia untuk menyuntikkan dana ke bisnis atau proyek.
Bagi perusahaan agensi, persentasi ini biasanya digunakan untuk menguraikan rencana bisnis kita kepada calon klien yang potensial.
Karena tujuannya untuk mempersesuai, maka presentasi ini harus dibuat secara jelas, menarik, tetapi singkat dan ringkas. Selain itu, bisnis atau proyek yang sedang dirancang juga harus menguntungkan bagi investor.
3. Memperoleh Dukungan atau Kemitraan
Selain bertujuan untuk mendapatkan pendanaan, presentasi jenis ini juga bisa digunakan untuk memperoleh dukungan dari mitra potensial, rekan, atau perusahaan lain.
Dengan demikian, isi dari presentasi ini harus bisa menjabarkan visi, misi, strategi, dan nilai tambah yang bisa didapatkan jika bermintra dengan bisnis.
Baca juga: Mengapa Pitching Kamu Bisa Gagal?
Elemen dalam Pitch Deck
Elemen-elemen yang harus ada dalam pitch deck sebenarnya bervariasi tergantung dengan kebutuhan. Namun, hal yang terpenting adalah presentasi ini berisi tentang rancangan strategis mengenai bisnis atau proyek, serta apa benefit yang akan didapatkan pihak investor atau mitra.
Selain itu, idealnya, sebuah pitch deck berisi 10 slide saja dan dibuat secara singkat tanpa bertele-tele dalm menjabarkan sebuah gagasan.
Adapun beberapa elemen yang paling umum adalah:
- Judul
- Latar belakang atau permasalahan yang memicu lahirnya bisnis
- Unique selling point atau nilai jual yang unik dari perusahaan
- Potensi atau peluang pasar (besaran market)
- Model bisnis
- Rencana strategi pemasaran yang akan dilakukan
- Analisis kompetitor
- Tata kelola tim
- Proteksi keuangan
- Rencana yang akan dilakukan jika mendapat pendanaan/dukungan/kemitraan
Contoh Pitch Deck
Jika kamu belum mendapat gambaran jelasnya, berikut contoh pitch deck yang bisa kamu jadikan insipirasi:
Baca juga: Bagaimana memulai writing pitch untuk freelancer?
Cara Membuat Pitch Deck yang Menarik
Berikut ini beberapa cara agar presentasi pitch deck-mu terlihat menarik bagi audiens:
1. Buat Presentasi dengan Struktur yang Logis
Isi dari pitch deck harus dibuat dengan struktur yang logis, dari mulai apa masalah yang ingin diselesaikan, solusi yang ditawarkan, model bisnis, strategi pemasaran, hingga proyeksi keuangan.
Karena first impression itu penting, jangan lupa mulai presentasi dengan pengenalan yang menarik dan membuat audiens ingin terus menyimak.
2. Gunakan Desain yang Profesional
Desain merupakan salah satu hal yang krusial. Sebab, desain yang tidak menarik tentu membuat audiens bosan melihatnya.
Oleh karena itu, gunakan desain yang profesional, tetapi tetap menarik untuk disimak lebih dalam. Pastikan juga tulisan di dalamnya tidak saling tumpang tindih dan disusun dengan rapi.
3. Visualisasikan Data
Untuk memvisualisikan sebuah data yang kompleks. kamu bisa menggunakan grafik, diagram, atau ilustrasi yang relevan.
Hal ini akan membuat audiens lebih memahami apa isi dari gagasan yang ingin kamu sampaikan dibandingkan jika hanya dipresentasikan melalui teks.
Misalnya, jika ingin membuat positioning antara bisnismu dengan kompetitor, kamu dapat memvisualisasikannya dalam bentuk perceptual map.
Memvisualisasikannya dengan gambar akan membantu audiens memahami di mana letak atau posisimu di pasar jika dibandingkan dengan kompetitor.
4. Highlight Keunggulan Ide atau Proyekmu
Agar makin membuat investor yakin, penting untuk menonjolkan apa keunggulan ide atau proyek yang akan kamu bawa.
Hal ini dapat membuat investor berpikir bahwa mendanai proyekmu akan memberikan keuntungan yang setimpal bahkan lebih besar bagi mereka.
5. Tampilkan Pertumbuhan dan Proteksi yang realistis
Selanjutnya, hal yang perlu kamu tambahkan adalah proyeksi pertumbuhan mengenai ide atau proyekmu beberapa tahun mendatang yang didukung oleh data.
Ketika mempresentasikannya, kamu bisa menjelaskan juga secara mendetail apa faktor-faktor yang bisa mendukung pertumbuhan tersebut.
Selain itu, jelaskan bagaimana rencanamu dalam menghadapi berbagai risiko dan persaingan yang mungkin terjadi ke depannya.
Baca juga: Butuh jasa konsultan untuk perusahaanmu? Yuk kenali dulu macamnya!
Itulah dia penjelasan lengkap tentang apa itu pitch deck beserta contoh dan cara membuatnya yang perlu kamu ketahui.
Untuk membuat presentasi yang satu ini, diperlukan riset mendalam mengenai rencana bisnis yang kamu kembangkan, serta jangan lupa tonjolkan keunggulannya.
Selain itu, jangan lupa juga untuk mempresentasikannya dengan percaya diri agar calon investor atau klienmu juga yakin dengan rencana bisnismu.
Jika kamu tertarik untuk membaca insight lain di bidang komunikasi, pemasaran, dan agensi, yuk kunjungi laman web Stories from BRIEFER sekarang juga!