Serba-Serbi Storytelling Dalam Public Relations

PR is a storyteller. Dalam menjalankan tanggung jawabnya, kemampuan storytelling menjadi krusial untuk dimiliki oleh seorang PR. Perkembangan karakteristik masyarakat yang lebih menyukai cerita pun turut menjadi landasan bagi PR dalam mengembangkan kemampuan storytelling-nya. 

Namun, mengapa storytelling menjadi penting bagi PR ya? Dan bagaimana cara mengembangkan strategi storytelling yang efektif? Yuk, simak artikel ini sampai selesai! 

Pentingnya Penerapan Storytelling

Ada beberapa alasan mengapa storytelling penting untuk diterapkan, diantaranya adalah sebagai berikut:

  1. Proses Penyampaian Informasi Menjadi Lebih Efektif

Menggunakan cerita untuk menyampaikan informasi mampu membawa kejelasan dan kemudahan untuk memahaminya karena informasi dibangun dengan menggunakan alur terstruktur. Melalui alur tersebut, audiens akan dibantu untuk menggambarkan informasi dengan jelas sehingga lebih mudah diingat dan dipahami. Dengan demikian, komunikasi yang dibangun pun menjadi lebih efektif.

  1. Membangun Hubungan Emosional

Cerita yang disusun oleh seorang PR tentu memiliki kekuatan untuk menumbuhkan empati dan pemahaman mendalam mengenai sebuah informasi. Disinilah hubungan emosional yang menjadi landasan kepercayaan dan loyalitas terbangun.

  1. Meningkatkan Engagement & Visibilitas

Cerita yang menarik pasti akan mendapatkan perhatian dari berbagai media/publik. Hasilnya, publikasi terhadap perusahaan akan meningkat bersamaan dengan peningkatan interaksi (engagement). Semakin banyak publikasi terhadap perusahaan, maka tingkat brand mention juga meningkat yang kemudian mempengaruhi awareness perusahaan. 

  1. Membantu Mengomunikasikan Value Perusahaan

Cara yang cukup efektif untuk mengomunikasikan value perusahaan adalah melalui storytelling. Mengaitkan prinsip perusahaan dengan berbagai cerita relevan pasti akan mempermudah audiens memaknai prinsip utama perusahaan. 

Cara Membangun Strategi Storytelling yang Efektif 

Ada berbagai strategi yang dapat diterapkan agar kegiatan storytelling menjadi lebih efektif, seperti:

  1. Tentukan Nilai Utama yang Ingin Diusung

Nilai yang dimaksudkan dalam hal ini, meliputi USP (unique selling point) produk/layanan perusahaan dan product benefit yang dimiliki. Hal ini kemudian akan menjadi dasar bagi PR dalam mengembangkan berbagai cerita relevan sehingga tercipta kesamaan value antara perusahaan dengan audiens.

  1. Bangunlah Sebuah Alur, Karaker, dan Masalah

Cerita yang menarik haruslah memiliki alur, karakter dan masalah yang jelas. Alur dapat membantu audiens memahami rentetan peristiwa dari informasi yang hendak disampaikan. Disamping itu, alur yang jelas (perkenalan-persoalan-klimaks-resolusi) juga sudah terbukti efektif menarik perhatian publik.

Dalam cerita PR, karakter utamanya adalah produk/layanan perusahaan yang mampu menyelesaikan segala persoalan audiens. Adanya definisi yang jelas soal karakter dan masalah dapat membantu audiens memahami produk/layanan perusahaan sekaligus benefit yang dimiliki.

Sebagai tambahan, PR juga dapat memasukkan lini masa produk/layanan, mulai dari kapan didirikan hingga visi misi dan cita-cita yang ingin dicapai. Definisi alur, karakter dan masalah yang jelas dapat membantu PR membangun cerita menarik yang mampu mendatangkan berbagai publikasi media.

  1. Distribusikan Cerita Melalui Berbagai Media

Setelah cerita berhasil disusun, maka hal berikutnya adalah melakukan distribusi melalui berbagai media yang telah ditentukan. Usahakan media yang dipilih merupakan media yang disukai oleh target audiens agar pesan komunikasi dapat disampaikan dengan sempurna.

Penting untuk diingat bahwa cerita yang menarik juga harus didukung dengan berbagai data dan angka ya supaya kredibilitasnya dapat dipertanggungjawabkan. Jangan lupa untuk selalu asah kemampuan storytelling kamu ya! Good Luck Briefee!

Mau tahu insight lainnya seputar dunia komunikasi? Yuk kunjungi laman Stories From Briefer dan nantikan update lainnya. See you!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *