Seringkali istilah stakeholder mapping muncul saat berbicara mengenai bisnis. Pengertian dari stakeholder atau pemangku kepentingan adalah individu, kelompok, maupun komunitas yang memiliki kepentingan dalam suatu organisasi atau perusahaan.
Karena para stakeholder memiliki maksud yang berbeda-beda, maka penting untuk menyelaraskannya dengan menggunakan stakeholder mapping.
Nah pada artikel ini akan kita bahas lebih lengkap mengenai pemetaan stakeholder secara lebih lengkap. Yuk, simak sampai habis Briefee!
Apa itu Stakeholder Mapping?
Stakeholder mapping atau pemetaan pemangku kepentingan merupakan proses memetakan stakeholders utama (yaitu individu atau kelompok yang berkepentingan dengan produk atau bisnis) untuk memudahkan PR dalam melakukan analisis atau tindakan lanjutan.
Membuat pemetaan stakeholder juga dapat membantu PR dalam mengembangkan strategi yang terinformasi untuk mengelola stakeholders selama proses pengembangan produk.
Mengapa Stakeholder Mapping itu Penting?
Stakeholder mapping penting karena ini dapat membantu untuk memahami siapa mereka, apa yang mereka inginkan, dan bagaimana mereka harus dilibatkan.
Hasil dari mapping dapat digunakan untuk mengembangkan rencana komunikasi dan keterlibatan yang memenuhi kebutuhan semua orang serta membantu mewujudkan ekspektasi dari para pemangku kepentingan.
Dengan menyelaraskan stakeholders dengan peran dan tanggung jawab masing-masing, sebuah organisasi atau perusahaan dapat menciptakan kerangka kerja untuk masing-masing stakeholder sehingga hasil kerja akan lebih baik.
Selain itu, pemetaan stakeholder juga dapat membantu mengidentifikasi area yang berpotensi terjadinya konflik dan kesalahpahaman, sehingga memungkinkan organisasi untuk mengatasi sebuah konflik sebelum menjadi masalah besar.
Baca juga: Bedanya Corporate Reputation dan Corporate Branding
Manfaat Membuat Stakeholder Mapping
Setelah mengetahui pentingnya, kita beralih ke manfaat membuat stakeholder mapping bagi PR:
1. Mengetahui siapa yang paling berpengaruh
Saat membuat peta pemangku kepentingan, kamu dapat dengan mudah melihat siapa yang memiliki pengaruh tingkat tertinggi dari sebuah bisnis, baik itu CEO atau manajer.
2. Fokus pada mereka yang paling menguntungkan
Stakeholder mapping membantu kamu melihat siapa yang paling diuntungkan dari proses ini, sehingga kamu dapat fokus kepada orang tersebut baik untuk penjualan maupun sumber daya.
3. Dapat melihat divisi dengan sumber daya terbanyak
Seringkali saat membuat stakeholder mapping, kamu akan melihat siapa yang memiliki lebih banyak sumber daya, sehingga secara internal dapat menempatkan orang yang tepat di sebuah tim.
4. Memiliki strategi yang tepat
Stakeholder mapping dapat memberi mu gambaran untuk membuat strategi yang tepat untuk pendekatan bisnis maupun komunikasi secara komersial.
Cara Membuat Stakeholder Mapping
Bagaimana cara membuat stakeholder mapping? Terdapat empat area pada stakeholder matriks yang akan menentukan perlakuan atau metode apa yang akan dilakukan untuk berkomunikasi dengan para stakeholder ini yaitu:
1. Low Power-Low Interest: Monitor
Kelompok ini biasanya tidak diharapkan untuk secara aktif terlibat dalam proyek. Area ini bahkan tidak tahu dan tidak mau tahu lebih dalam mengenai proyek, contohnya yaitu pemerintah. Namun, kita tetap harus tahu siapa mereka.
Tetap monitor area ini karena akan ada kemungkinan mereka untuk berpindah ke kategori pemangku kepentingan lainnya.
2. High Power-Low Interest: Keep Satisfied
Area ini adalah kelompok pihak-pihak yang memiliki wewenang dalam mengambil keputusan. Mereka tidak memiliki kepentingan atau kesediaan untuk terlibat secara aktif, misalnya yaitu CEO, manajer atau manajemen atas lainnya.
Biasanya, sulit untuk menjangkau dan berkomunikasi dengan kelompok ini secara konsisten. Dalam mengelola kelompok ini dibutuhkan strategi yang proaktif to keep them satisfied.
3. High Interest-Low Power: Keep Informed
Kelompok ini terpengaruh oleh proyek namun tidak memberi dampak besar pada proyek, seperti karyawan, publik, dan media massa. Kelompok ini meminta waktu yang lebih banyak daripada yang bisa kita berikan kepada yang lain.
Oleh karena itu, penting untuk menemukan cara yang efisien to keep them informed. Cara yang dapat kamu lakukan yaitu email updates, presentasi, hingga publikasi.
4. High Interest-High Power: Manage Closely
Yang terakhir, kelompok ini biasanya adalah pemilik bisnis dan pemangku jabatan lain yang berwenang mengambil keputusan, seperti manager dan supervisor.
Mereka mudah diidentifikasi, tetapi sangat penting karena dapat mengganggu, mempertahankan, atau mengembangkan proyek.
Kelompok ini mudah dilibatkan atau actively engage dengan cara memberlakukan komunikasi yang transparan dan konsisten.
Baca juga: 3 Jenis-Jenis Public Relation, Mana yang Cocok untukmu?
Itu dia Briefee penjelasan mengenai Stakeholder Mapping. Dengan memetakan stakeholders serta hubungan mereka satu sama lain, you can create a communication and engagement plan that meets everyone’s needs!
Jika masih ada pertanyaan silahkan komen di bawah ya Briefee dan jangan lupa untuk cek Stories from BRIEFER untuk insightful article lainnya, See ya!