Efek Komunikasi Bagi Pengguna Dating Apps Dari Sudut Pandang Penetrasi Sosial

Apa kamu pernah mendengar tentang dating apps? Atau bahkan pernah menggunakan sebelumnya? Dating apps adalah aplikasi yang menyediakan platform untuk mencari pasangan lewat sistem kecocokan melalui foto dan bio. Seiring berjalannya teknologi, sudah banyak sekali orang-orang yang telah menggunakan dating apps baik di app store maupun play store

Efek komunikasi apa yang dirasakan oleh para pengguna dari keberadaan dating apps? Jika dibahas melalui perspektif teori penetrasi sosial milik Irwin Atman dan Dalmas Taylor, ada 4 tahap yang akan dilalui oleh pengguna saat menggunakan dating apps

Penetrasi sosial adalah suatu proses runtut bagaimana suatu hubungan berkembang melalui tahapan-tahapan yang akan berubah dari waktu ke waktu. Proses tersebut terdiri dari orientation phase, exploratory effective phase, affective phase, dan stable phase.

  1. Orientation phase

Diibaratkan seperti bawang, manusia memiliki beberapa lapisan kepribadian. Pada fase ini, mereka mengungkapkan lapisan luarnya yang superfisial. Dengan kecanggihan aplikasi, pengguna dapat langsung menghubungi atau ‘ngechat’ calon pasangannya ketika terbesit ketertarikan saat lagi scrolling profil-profil kandidat. Di proses inilah pasangan yang profilnya cocok akan bercakap-cakap mengenai hal-hal simple seperti hobi, suka, dan tidak suka. 

  1. Exploratory effective phase

Setelah berkomunikasi melalui chat beberapa lama, lapisan luar dari kepribadian seseorang akan terkelupas sedikit demi sedikit. Disini hubungan akan berkembang menjadi lebih intim dari sebelumnya. Tentu hal itu terjadi jika ada kecocokan atau kenyamanan sifat dari satu sama lain.

  1. Affective phase

Di fase ini, semua lapisan kepribadian akan terkelupas dimana kebanyakan sifat sesungguhnya akan terbuka. Percakapan pasangan akan mengarah ke hal-hal yang lebih personal karena mulai tumbuh rasa saling memahami. Mungkin di fase ini, pasangan sudah mulai berinteraksi lebih dari hanya chat, misalnya bertemu secara santai, makan malam, menonton film dan semacamnya.

  1. Stable phase

Ini adalah tahap final dari proses komunikasi social penetration dimana semua lapisan luar telah terkelupas, memperlihatkan inti kepribadian individu. Pasangan sudah saling merasa nyaman dengan satu sama lain menghadirkan hubungan yang baik sehingga mereka lebih nyaman untuk sering bertemu. 

Dari 4 tahap tersebut ada tahap opsional yang bergantung pada situasi dan kondisi yang terjadi setelah suatu hubungan terbentuk yaitu,

  1. De-penetration stage

Ini adalah fase dimana hubungan sudah rusak akibat suatu faktor yang mengakibatkan kedekatan pasangan menjadi hilang. Akibat dari fase ini bisa bermacam-macam, ada yang di ghosting, atau mereka menyelesaikan hubungan mereka secara baik-baik. It depends on the situation and the character of a person.

Dampak yang harus diperhatikan setelah melewati tahapan-tahapan diatas adalah pengguna cenderung berpotensi rendah diri / low self-esteem setelah menghadapi de-penetration stage. Selain itu, pengguna akan lebih sulit membuka diri / self disclosure dengan orang lain, karena merasa lelah secara mental. 

Oleh karena itu, pastikan kamu jeli dan tetap menjaga diri karena apa yang ditunjukkan secara online bisa saja tidak sesuai dengan realitanya. Tetapi jangan juga sebuah trust issue membuatmu untuk menutup hati dan takut untuk berinteraksi dengan seseorang. 

Begitulah analisa kami dari penggunaan dating apps dengan teori social penetration milik Irwin Atman dan Dalmas Taylor. Have faith in people but make sure to always be wary of everything.  Best of luck!