Kekuatan Storytelling Dalam Jurnalistik – Insight dari Limited Series Inventing Anna

Media massa memungkinkan kita untuk melihat sebuah gagasan yang dimiliki orang tentang hubungan budaya mereka dengan orang lain. Media massa pun memusatkan perhatian kepada keadaan atau masalah yang dipikirkan, dibicarakan dan diperdebatkan oleh orang lain, kemudian menuliskan keadaan tersebut baik pengalaman hidup maupun fenomena yang sudah maupun terjadi di masyarakat.

Media massa menyajikan ide keadaan maupun budaya ke dalam tiga acara yaitu : 

1. Media mengarahkan perhatian orang pada perilaku yang dapat diterima di masyarakat

2. Media memberi tahu orang-orang tentang apa dan siapa yang penting di dunia mereka beserta alasannya

3. Media memberi tahu pihak-pihak terkait mengenai apa yang masyarakat pikirkan tentang mereka

Salah satu tantangan bagi jurnalis atau pekerja di industri media massa adalah mengetahui konten seperti apa yang cocok dipublikasikan kepada audiens mereka, dan bagaimana mendeskripsikannya. Nampaknya mudah, namun, sebenarnya melibatkan beragam pilihan, pemikiran, dan risiko.

Vivian Kent, jurnalis senior Manhattan Magazine mempertaruhkan karir melalui keinginannya untuk mengulik kisah Anna Delvey, seorang penipu ulung yang tengah dibicarakan oleh masyarakat luas. Sebelumnya, nama baik Vivian sedang turun akibat kasus kekeliruan pemberitaan Donovan Lamb. Ia ingin menyelamatkan reputasi profesinya lewat artikel investigasi tentang Anna.

Artikel investigasi adalah eksplorasi mendalam dari beberapa aspek realitas. Subgenre berita ini memiliki kesamaan standar objektivitas, akurasi, dan keadilan atau keseimbangan dengan hardnews. Apa bedanya dengan hardnews?

Perbedaan utama antara hardnews dan laporan investigasi adalah curahan waktu jurnalis untuk proyek tersebut. Tenggat waktu hardnews biasanya cukup pendek, bahkan bisa satu hari saja. Sebaliknya, jurnalis yang mengerjakan laporan investigasi memerlukan waktu lebih untuk melakukan penelitian, mewawancarai narasumber, mencari dokumen pendukung relevan (misalnya testimoni, foto, video, dan semacamnya) verifikasi kebenaran, dan menulis naskah. Tenggat waktu mereka bisa berminggu-minggu sejak mereka mulai, atau bahkan berbulan-bulan seperti Vivian.

Artikel investigasi termasuk narasi linier, yaitu menyajikan peristiwa cerita dalam urutan. Ini dapat dicapai melalui perspektif naratif apa pun, baik itu narasi orang pertama, narasi orang kedua, atau narasi orang ketiga.

Dalam proses mengumpulkan orang-orang, Vivian menggunakan langkah-langkah persuasi yang menarik dalam membujuk atasan dan narasumbernya melakukan wawancara, ini detailnya.

1.Logical appeals

Vivian menjelaskan kepada para atasannya bahwa ia melihat peluang cerita Anna akan sangat laku dikonsumsi oleh publik bila digali lebih dalam, mengingat saat itu ada satu media yang memberitakan namun hanya permukaannya saja. Jika berhasil, Manhattan Magazine akan beruntung secara finansial serta nama Vivian pun akan pulih.

2.Emotional appeals

Vivian mempersuasi narasumbernya melalui sisi emosional masing-masing supaya mereka bersedia diwawancara. Anna membutuhkan self-esteem dan self-actualization dimana ia ingin terkenal, mempunyai reputasi serta menyorot rencana-rencana bisnis yang menjadi sebuah pencapaian hidupnya. Kemudian, Vivian menawarkan informan untuk menceritakan kisah mereka dengan Anna dengan nama “Anonim”. Menyediakan ruang berbagi emosi baik kegembiraan maupun kekecewaan sebagai latar belakang kisah.

Cara persuasi Vivian ini dapat diterapkan dalam bisnis dimana kita harus memahami keinginan audiens, lalu mengimplementasikannya dalam program maupun konten-konten marketing komunikasi agar audiens buy in dengan kita.

Kerja keras Vivian membuahkan hasil yang amat baik sehingga tulisannya memperoleh cukup banyak respon dari pembaca. Nah, apa yang membuat sebuah storytelling dalam jurnalistik dikatakan bernilai baik?

1. Informasi

Identifikasi 5W + 1H yaitu tentang siapa, apa, kapan, di mana, dan mengapa sebagai substansi penting saat memulai sebuah cerita. Setelah itu, pastikan bahwa kamu sudah memetakan target narasumber serta kesediaan wawancara mereka, seperti yang Vivian lakukan.

2.Signifikansi

Pastikan bahwa ceritamu signifikan untuk didengar dan dibaca oleh masyarakat. Dalam memperjuangkan cerita, Vivian punya keyakinan bahwa kisah Anna akan menarik perhatian kalangan luas setelah melakukan observasi singkat yaitu melihat isi pemberitaan Anna di berbagai media. Ia melihat kesempatan, bahwa ia bisa menulis kisah Anna jauh lebih baik dari kisah yang sudah tersebar.

3.Fokus  

Dari beragam informasi yang didapatkan, Vivian fokus untuk menujukkan kepada publik tentang siapakah Anna Delvey. Sayangnya, Vivian telah menaruh simpati terhadap Anna sehingga mampu mengurangi obyektifitasnya terhadap cerita yang ia bangun.

4. Wajah dan bentuk cerita

Cerita menampilkan karakter didalamnya, dan Anna adalah karakter tersebut. Tulisan Vivian tentu saja sangat mempengaruhi pembaca dalam menilai Anna. Anna tidak pernah meminta atau memanipulasi Vivian untuk menggambarkan karakternya.  Ia membiarkan sang jurnalis bahkan publik untuk define her story and character..

Inilah analisa kami dari sudut pandang ilmu komunikasi mengenai Inventing Anna. Bagaimana menurut kamu, Briefee? Share opini kamu yah!