Perspektif Sosial Generasi Z – Bagaimana Brand Dapat Berkomunikasi dengan Mereka Secara Efektif?

Setiap generasi baru memiliki keinginan untuk berkembang, dan tidak terkecuali Generasi Z. Generasi ini lahir antara tahun 1996 – 2011 dan sering disebut sebagai demografi yang unik. Mereka adalah generasi yang mengutamakan teknologi dalam kehidupan, yang perlahan berdampak pada. Siapapun baik brand atau corporate yang ingin sukses dalam memasarkan, mendidik, atau terhubung dengan Gen  Z, maka kamu perlu memahami karakter serta keinginan mereka.

Untuk memahami Gen Z, kamu harus terlebih dahulu memahami kehidupan, kebiasaan digital, perjuangan, panutan dan budaya mereka. Bagaimana mereka mengelola Fear of Missing Out (FOMO) dan mencari tahu di mana mereka bisa cocok dengan dunia yang berubah dengan cepat.

Bagaimanakah karakter umum Generasi Z?

a. Independent: Gen Z bersedia bekerja keras untuk sukses atau berjiwa kewirausahaan dibanding bermental karyawan seperti Milenial

b. Diverse: Gen Z terbuka dengan semua suku, ras, gender dan orientasi. Mereka berharap melihat nilai-nilai tersebut tercermin dalam brand yang disukai, ruang kelas, dan medi

c. Engaged: Beberapa Gen Z sangat sadar politik dan terlibat aktif dalam mendukung penyebab lingkungan, dampak sosial dan hak-hak sipil. Mereka berfokus untuk membuat dunia menjadi tempat yang lebih baik dan ingin menyelaraskan diri dengan organisasi yang berdedikasi untuk membuat perbedaan. Salah satu panutan mereka adalah aktivis seperti Malala Yousafzai.

d. Knowledge managers: Gen Z telah mengembangkan kemampuan untuk dengan cepat menyaring sejumlah besar informasi yang muncul di layar mereka dan memutuskan informasi penting dan yang harus disaring atau dibuang

e. Collaborative: Gen Z menyadari pentingnya kolaborasi secara offline maupun online dengan lingkungannya dengan memanfaatkan beragam teknologi misalnya Skype, Zoom hingga melakukan aktivitas menyenangkan salah satunya eSports

f. Gen Z menyukai brand yang sesuai dengan aspirasi atau cerita mereka.  Gen ini juga senang apabila brand tersebut mendengarkan apa yang mereka inginkan sebab artinya brand tersebut terhubung dengan passion dan mendukung hal-hal yang mereka lakukan

g. Gen Z menginginkan brand untuk menginspirasi mereka dalam mencapai mimpi dengan solusi-solusi baru dan untuk guna mendorong kemampuan para generasi ini

h. Gen Z mencari brand yang menyediakan ruang bagi mereka untuk bertumbuh bersama komunitas sehingga mereka bisa menjadi bagian dari masyarakat dan bergerak dengan skill yang dimiliki

Tahukah kamu bahwa pendorong utama (sebagian besar) kehidupan Gen Z adalah menemukan keseimbangan antara identitas offline dan media sosial mereka. Seringkali, akhirnya mereka menciptakan beberapa persona media sosial yang merupakan campuran dari aspirasi mereka dan realitas kehidupan offline.

Gen Z dapat disebut sebagai generasi pertama dalam sejarah manusia yang memandang perilaku seperti status updates, selfie photos, jejaring sosial,  perangkat seluler dan beragam informasi sebagai bagian dari kehidupan sehari-hari.

Dari hal-hal tersebut diatas, sebenarnya apa saja yang dianggap penting oleh Gen Z?

1.Diversity

Bagi Gen Z, keragaman adalah realitas mereka. Kunci utama yang harus diingat brand adalah bahwa pemasaran ke komunitas ini bukanlah hanya sebuah kecocokan saja; sebaliknya, ini adalah sesuatu yang harus diperoleh dengan mendengarkan dan belajar tentang banyak aspek komunitas, menciptakan peluang untuk koneksi otentik, dan menginspirasi semua orang untuk lebih menerima keberagaman.

2.Teknologi dan Media

Gen Z memiliki hubungan dengan internet yang berbeda dengan generasi sebelumnya. Internet adalah tempat di mana mereka berkomunikasi dengan teman-teman mereka, berbagi konten dan menghabiskan waktu luang , serta merupakan alat penelitian dan “suara”.

Berbekal perangkat seluler, generasi ini akan menggunakan Google untuk memeriksa fakta brand, menentukan apakah produk tersebut memiliki ulasan yang baik, atau mencari tahu informasi atau ‘berita palsu’ secara real time. Brand harus memiliki kredibilitas yang sesuai dan “Google-proof” untuk mendekati Gen ini

3.Social Media

Ponsel adalah ‘oksigen sosial’ mereka di mana semua aspek budaya anak muda berputar. Gen Z telah belajar menjadi ahli multi-tasker, misalnya, mereka tidak hanya menonton TV atau streaming video di Netflix tapi sekaligus menonton video di YouTube secara real time dengan teman-teman, membalas komentar di platform media sosial atau juga berbagi visual (tangkapan layar, GIF, klip video).

Kelemahan dari kebiasaan ini adalah kekurangan tidur hingga peningkatan tingkat kecemasan akibat gaya hidup yang terlalu fokus pada layer sepanjang hari.  Brand dapat ikut berperan serta mengubah perilaku ini dengan program social media melalui pesan-pesan serta conversation kuat guna terhubung dengan Gen Z.

4. Emoji

Emoji telah menjadi budaya pop, komunikasi merek dan iklan merek. Gen Z menggunakan emoji untuk menceritakan kisah atau menyampaikan emosi mereka. Kunci untuk brand adalah menggunakannya secara otentik, mempunyai keterkaitan dengan Gen Z lewat narasi dan visual bagi iklan ataupun program digital brand terkait.

5.Fandom

Saat ini, brand tidak dapat lagi bisa menjangkau Gen Z hanya dengan mengandalkan saluran pemasaran tradisional atau satu arah (iklan cetak, TV, atau radio) saja. Brand perlu terlibat dengan fandom dan komunitas online.

Fandom adalah kelompok atau komunitas yang mempunya kesamaan kesenangan akan sesuatu misalnya K-pop (BTS, Twice, NCT, dll), film atau serial (Harry Potter, Riverdale, Starwars, dll). Fandom ini didorong oleh kombinasi budaya pop, media sosial, dan penggunaan hashtag terstandarisasi yang memungkinkan anggota fandom mengidentifikasi diri sebagai penggemar dan menemukan orang lain yang memiliki minat yang sama.

Brand dapat bekerjasama dengan fandom untuk menjangkau konsumen atau potensial konsumen, Kenali karakter dan apa yang menarik dari fandom, buatlah mereka bersenang-senang sambil tetap terhubung dengan value brand.

Semoga insight ini membantumu membangun komunikasi brand yang keren buat audiens Gen Z ya Briefee. Kamu ada pertanyaan atau concern lebih lanjut? Share di kolom yah!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *