Tips Konferensi Pers Anti Blunder

Press conference menjadi aktivitas yang krusial untuk dilakukan perusahaan ketika ingin menyampaikan informasi penting kepada publik. Sehingga, segala informasi yang disampaikan haruslah tepat dan akurat. 

Walaupun begitu, PR tetap tidak luput dari kesalahan. Tak jarang karena overwhelming dalam menjawab setiap pertanyaan dari media, seorang PR akhirnya menjadi blunder. 

Padahal, bahaya banget lho kalau jawaban PR sampai blunder. Soalnya, jawaban itu bisa jadi boomerang untuk perusahaan yang beresiko menghancurkan citra atau reputasi. Lalu, gimana caranya supaya tidak blunder? Yuk, simak sampai selesai ya, Briefee!

Miliki Perencanaan yang Matang

Sebelum menjalankan kegiatan press conference, penting bagi seorang public relations untuk menyusun rencana yang matang, mulai dari agenda press conference, media yang akan hadir hingga key message yang harus disampaikan. Melalui hal ini, PR dapat memahami kondisi yang harus dihadapi nantinya. Sehingga, trik untuk menjawab media  juga dapat dipersiapkan terlebih dahulu.

Pahami dengan Benar Semua Materi dan Data

Memiliki pemahaman yang benar terhadap materi dan data dapat membantu PR untuk menyampaikan informasi dengan lebih percaya diri dan matang. Berbekal pemahaman benar tersebut, seorang PR tidak akan terjebak dengan tipu daya dari media yang akhirnya membuat PR menjadi blunder. 

Pada saat menjalankan press conference, PR juga dapat mengundang ahli untuk menyampaikan data yang ada guna membangun kredibilitas dan keabsahan dari informasi yang disampaikan.

Membuat Daftar Pertanyaan 

Pikirkan segala kemungkinan pertanyaan yang dapat diajukan oleh media, mulai dari pertanyaan umum hingga pertanyaan tersulit sekalipun. Tujuannya adalah agar PR mempunyai persiapan jawaban yang lebih mantap dan data-oriented. Dengan ini, kemungkinan PR menjadi blunder juga lebih lebih kecil. 

Hati-Hati Dalam Menjawab Pertanyaan Spekulatif

Salah satu jebakan dari media yang dapat membuat seorang PR menjadi blunder adalah mengajukan pertanyaan spekulatif. Ada dua pilihan yang dapat diambil. Pilihan pertama adalah memberikan jawaban sesuai dengan data yang ada. Pilihan kedua adalah menunda jawaban untuk memastikan validitas informasi dari internal, baru kemudian memberikan jawaban tersebut di waktu yang berbeda kepada media yang bertanya. 

Semoga tips diatas dapat membantu Briefee jadi PR yang lebih baik ya! Mau tahu insight lainnya seputar dunia komunikasi? Yuk kunjungi laman Stories From Briefer dan nantikan update lainnya. See you!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *