Apa itu Cross Selling? Ini Arti, Manfaat, dan Contohnya!

beautiful family standing cash counter

Ketika berbelanja di minimarket, pernahkah kamu ditawari kasir untuk membeli produk yang berhubungan dengan barang belanjaan kita? Jika iya, itulah yang dinamakan cross selling.

Strategi pemasaran yang satu ini dinilai cukup efektif dalam meningkatkan penjualan. Tak hanya itu, strategi ini juga sebenarnya menguntungkan penjual.

Lantas, apa yang dimaksud dengan cross selling? Untuk menjawab pertanyaan tersebut, yuk simak selengkapnya di bawah ini!

Apa itu Cross Selling?

Pengertian cross selling adalah sebuah teknik penjualan dengan mendorong pembeli untuk membelanjakan lebih banyak produk yang berkaitan dengan apa yang sudah dibeli.

Misalnya begini. Kamu membeli sabun deterjen di minimarket. Kemudian, saat ingin membayar, kasir menawarkan agar kamu juga membeli softener.

Dari sini, dapat kita lihat adanya keterkaitan antara sabun deterjen dengan softener, yaitu sama-sama digunakan saat mencuci pakaian. Jadi, softener adalah produk pelengkap dari sabun deterjen.

Jika pembeli setuju untuk menambah barang belanjaannya, tentu hal ini akan menguntungkan pembeli karena lebih banyak barang yang laku.

Namun sebenarnya, strategi ini juga bisa menjadi win-win solution bagi penjual dan pembeli.

Dalam kasus di atas, pembeli mungkin saja awalnya tidak terpikir untuk membeli softener. Namun karena ditawari, ia pun untung karena dapat membuat baju yang akan dicuci menjadi lebih wangi.

Manfaat Cross Selling

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, cross selling sebenarnya tidak hanya menguntungkan penjual, tetapi juga pembeli.

Adapun beberapa manfaatnya adalah sebagai berikut.

1. Pembeli Merasa Lebih Dimengerti

Strategi cross-selling melibatkan penawaran produk yang menjadi pelengkap atau berhubungan dengan barang belanjaan utama.

Oleh karena itu, dengan melakukannya, maka penjual sering kali merasa lebih dimengerti akan kebutuhannya.

Anggaplah kamu pergi ke toko pakaian. Awalnya, kamu hanya ingin membeli kemeja. Namun, sang pegawai toko menunjukkanmu sebuah rok yang bisa cocok dipadankan dengan kemeja.

Jika skenarionya seperti di atas, dan pembeli merasa bahwa apa yang ditawarkan memang sesuai, maka hal ini dapat berdampak pada peningkatan hubungan baik antara brand tersebut dengan pembeli.

2. Meningkatkan Pendapatan

Ya, tujuan utama dari diterapkannya strategi cross selling memang meningkatkan penjualan dan pendapatan bagi toko.

Bayangkan jika banyak pembeli yang awalnya hanya ingin membeli satu produk, tetapi mereka akhirnya berbelanja dua atau lebih barang. Tentu hal ini akan menambah pendapatan, bukan?

3. Mendorong Pengambilan Keputusan Pembelian yang Cepat

Manfaat selanjutnya bagi pembeli dengan adanya strategi cross-selling adalah mendorong pengambilan keputusan pembelian yang cepat.

Misalnya, sebuah toko pakaian menerapkan strategi ini dengan cara men-display sebuah kaos berbarengan dengan rok di manekin.

Jika tidak diterapkan strategi tersebut, pembeli mungkin hanya membeli salah satunya atau bahkan kebingungan mencari produk lain yang cocok dipadupadankan.

Namun, karena pembeli melihat bahwa display kaos dan rok tersebut terlihat cocok, maka mereka pun memilih untuk langsung membeli keduanya.

Hal ini tentu akan mempersingkat waktu mereka untuk berpikir dalam memilih dan memilah barang belanjaan.

Contoh Cross Selling

Jika kamu tertarik untuk menerapkan strategi pemasaran yang satu ini, kamu bisa simak beberapa contoh berikut sebagai referensi.

1. Menawarkan Produk Pelengkap

Praktik cross selling yang paling umum digunakan bisnis adalah menawarkan produk pelengkap (complimentary products) kepada pembeli.

Contoh produk pelengkap adalah misalnya, teh dengan gula, sepatu dengan kaos kaki, serta sapu dengan pengki,

2. Paket Bundling

Menawarkan paket bundling juga merupakan salah satu contoh strategi upselling yang dapat kamu terapkan dalam bisnismu.

Paket bundling adalah strategi pemasaran di mana beberapa produk atau layanan dijual bersama sebagai satu paket dengan harga yang lebih terjangkau dibanding jika dibeli terpisah.

Biasanya, kamu akan mudah menemukan strategi yang satu ini di restoran cepat saji, misalnya paket makan dan minuman sekaligus.

3. Menampilkan Beberapa Produk yang Berhubungan secara Berbarengan

Pernahkah kamu pergi ke pameran design interior di IKEA? Jika iya, kamu pasti menemukan berbagai ruangan yang didesain dengan konsep yang aesthetic dan unik.

Nah, strategi pemasaran yang diterapkan IKEA sebenarnya merupakan cross selling, lho!

Jadi, saat pembeli berkunjungk ke IKEA, mereka tidak hanya melihat perabotan utama, tetapi juga inspirasi untuk mendekorasi ruangan mereka.

Dengan strategi penjualan yang menarik ini, IKEA menciptakan peluang bagi pembeli untuk mempertimbangkan pembelian lebih dari satu jenis produk.

Ini adalah bentuk cross-selling yang efektif karena pelanggan terdorong untuk membeli item tambahan yang sesuai dengan gaya dan kebutuhan mereka berdasarkan presentasi dalam pameran desain.

4. Paket Service atau Maintenance

Contoh cross selling selanjutnya yang dapat kamu terapkan dalam bisnismu adalah menawarkan paket maintenance dan perbaikan.

Misalnya, di penjualan mobil, penjual dapat menawarkan paket servis berkala pada para pembeli produknya dengan membayar sedikit biaya tambahan.

Demikianlah artikel yang lengkap membahas tentang definisi cross selling beserta manfaat dan contoh-contohnya yang perlu kamu pahami.

Setelah membaca penjelasan di atas, apakah kamu tertarik untuk menerapkan strategi marketing tersebut dalam bisnismu?

Jika kamu ingin mengetahui strategi marketing lainnya yang mungkin cocok untuk bisnismu, yuk baca artikel lainnya di website Stories from BRIEFER!