Strategi pemasaran yang baik adalah yang mampu menarik perhatian banyak orang. Bisa dibilang, ambush marketing merupakan salah satu strategi pemasaran yang ampuh dalam hal ini.
Telah banyak perusahaan besar, seperti Coca Cola, Nike, dan bahkan Samsung, yang pernah menggunakan taktik pemasaran ini. Akan tetapi di sisi lain, banyak juga brand yang tidak berani melakukannya karena dinilai tidak etis.
Lantas, apa sebenarnya ambush marketing? Kenapa strategi ini dinilai tidak etis? Untuk menjawab rasa penasaranmu, yuk simak ulasan berikut!
Apa itu Ambush Marketing?
Ambush marketing adalah salah satu jenis strategi pemasaran dengan cara mencoba mendapatkan perhatian dari suatu acara atau kejadian tanpa perlu menjadi mitra sponsor resmi dari acara tersebut.
Strategi yang satu ini biasanya dilakukan perusahaan untuk mencuri sorotan dari kompetitor brand-nya sendiri yang merupakan sponsor resmi suatu acara.
Umumnya, acara tersebut merupakan sebuah event yang besar. Jadi, mereka melakukannya untuk memanfaatkan audiens dalam jumlah yang banyak.
Taktik pemasaran ini pertama kali muncul pada acara Olimpiade Musim Panas yang diselenggarakan di Los Angeles tahun 1984.
Pada waktu itu, perusahaan American Express memanfaatkan acara tersebut dengan tanpa izin menciptakan kampanye pemasaran fiktif di Asia untuk bersaing dengan sponsor resmi Olimpiade Los Angeles, yaitu Visa.
Seiring berkembangnya zaman, strategi pemasaran ini umumnya digunakan sebagai taktik dalam perang kampanye brand.
Sebenarnya, strategi ini sendiri menimbulkan pro dan kontra. Banyak yang mengatakan bahwa ambush marketing merupakan tindakan melanggar nilai dan hak sponsor resmi.
Selain itu, hal ini juga dapat menimbulkan kebingungan bagi konsumen mengenai mana brand yang terlibat secara resmi dalam suatu acara.
Manfaat Ambush Marketing
Berikut ini adalah beberapa manfaat dari ambush marketing:
1. Memperoleh Eksposur yang Besar
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, ambush marketing biasanya dilakukan untuk mencari sorotan dari banyaknya audiens sebuah acara.
Oleh karena itu, eksposur yang diperoleh pun biasanya akan tinggi pula. Apalagi, strategi ini kerap kali memanfaatkan elemen yang kontroversial, sehingga mudah menarik perhatian banyak orang.
2. Keterjangkauan Biaya
Menjadi sponsor resmi suatu acara, apalagi dengan skala yang besar, tentunya akan membutuhkan biaya yang banyak.
Nah, strategi pemasaran ambush dapat dibilang memerlukan biaya yang jauh lebih rendah dibandingkan dengan menjadi sponsor acara tersebut,
3. Meningkatkan Daya Saing dengan Kompetitor
Manfaat selanjutnya adalah adanya potensi untuk meningkatkan daya saing dengan kompetitor, terutama jika strategi yang dijalankan dilakukan secara efektif.
Misalnya, dalam kampanye pemasaran yang dilakukan, mereka menunjukkan apa unique selling point-nya dibanding pesaing.
Dengan ini, audiens pun akhirnya akan lebih aware dan tertarik untuk menggunakan jasa atau produk yang ditawarkan brand tersebut.
Jenis-Jenis Ambush Marketing dan Contohnya
Secara umum, ambush marketing dapat dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu:
1. Indirect Marketing
Pendekatan untuk jenis yang satu ini bersifat tidak agresif. Biasanya, perusahaan melakukannya dengan hanya menyisipkan pesan pemasaran dan konten ke dalam kampanye yang sudah ada dan memberikan saran halus, seperti warna, kata-kata, atau gambar.
Tujuan suatu brand menggunakan jenis yang satu ini biasanya bukan sepenuhnya untuk mencuri perhatian audiens dari kompetitornya yang merupakan sponsor acara.
Namun, mereka melakukannya hanya untuk memanfaatkan kepopuleran suatu acara yang sedang berjalan untuk memperoleh perhatian tambahan.
2. Direct Marketing
Berbeda dengan jenis sebelumnya, direct ambush marketing bersifat lebih agresif, dan tujuan brand tersebut memang untuk mencuri perhatian.
Jadi, mereka dengan sengaja mencoba terlihat seperti sponsor resmi suatu acara, padahal tidak memiliki hak yang sah secara hukum untuk melakukannya.
Jenis yang satu ini dapat dibagi lagi menjadi beberapa tipe yang lebih spesifik, di antaranya yaitu:
- Coat-tail ambushing: dilakukan dengan mensponsori peserta acara tersebut. Contohnya adalah Adidas yang mensponsori pemain sepak bola dalam sebuah kompetisi yang disponsori Nike
- Predatory ambushing: dilakukan dengan menyerang brand lain untuk membingungkan audiens mengenai mana yang merupakan sponsor resmi. Contohnya adalah Coca Cola menjadi sponsor penyiaran televisi yang menayangkan acara Asia Cup pada tahun 1997 yang disponsori Pepsi
- Self-ambushing: dilakukan dengan melanggar kontrak sponsor dan bertindak di luar ketentuan yang ada
- Property Infrigement: dilakukan dengan menggunakan atau menyalahgunakan properti intelektual entitas lain, misalnya logo atau slogan
Itulah dia penjelasan lengkap mengenai pengertian, manfaat, serta jenis dan contoh ambush marketing yang penting untuk kamu ketahui.
Meskipun dapat dibilang efektif dalam mendapatkan eksposur yang besar, strategi pemasaran yang satu ini banyak menimbulkan kontra karena dinilai tidak etis.
Merumuskan strategi pemasaran memang dapat dibilang gampang-gampang sulit. Kamu harus berhati-hati atas segala tindakan yang dilakukan agar tidak ada pihak yang dirugikan.
Nah, jika kamu kebingungan untuk merancang strategi pemasaran yang tepat, tak perlu khawatir dan serahkan saja ke BRIEFER!
BRIEFER merupakan platform kolaborasi yang memungkinkan perusahaanmu untuk terhubung dengan berbagai spesialis marketing berpengalaman.
Jika kamu tertarik dan membutuhkan informasi lebih lanjut, yuk kunjungi saja laman web BRIEFER atau hubungi kami di hello@briefer.id!
Baca juga: