Dalam menjalankan perannya sebagai watchdog, seorang jurnalis dapat melakukan investigasi terhadap kasus berskala besar atau yang merugikan banyak pihak. Aktivitas ini disebut juga jurnalisme investigasi.
Biasanya, proses investigasi yang dilakukan jurnalis akan memakan waktu yang lama karena selain perlu menemukan bukti valid, informasi dan data pendukungnya pun sulit diperoleh.
Apalagi, menurut salah satu elemen jurnalisme, jurnalis juga harus bisa menjaga indepedensi dari siapa pun yang diliput, dalam artian mereka tidak boleh memihak siapa pun kecuali kepentingan rakyat.
Untuk lebih lengkapnya, yuk simak uraian tentang pengertian, pentingnya, elemen, teknik riset dan penulisan, serta contoh berita jurnalisme investigasi berikut!
Apa itu Jurnalisme Investigasi?
Pengertian jurnalisme investigasi adalah suatu bentuk kegiatan jurnalistik yang berfokus pada penyelidikan dan pengungkapan informasi yang sulit diakses atau bersifat rahasia dan tersembunyi secara mendalam dan intensif.
Jadi, aktivitas ini memerlukan penelitian yang cemat dan mendalam karena harus bisa mendapatkan bukti pendukung yang valid dan terpercaya.
Biasanya, jurnalisme investigasi melibatkan wawancara dengan pihak terkait, penggalian data, analisis dokumen, serta pelacakan informasi secara menyeluruh.
Tak jarang, para jurnalis juga yang melakukannya harus melakukan penyamaran demi mengungkap suatu fakta tersembunyi.
Karena bukti yang ditemukan haruslah akurat dan kuat, proses pelaksanaannya biasanya akan memerlukan banyak waktu dan sumber daya.
Akan tetapi, perlu dicatat bahwa jurnalisme investigasi adalah kegiatan yang berbeda dengan investigasi yang dilakukan polisi. Pasalnya, jurnalis memiliki kewenangan yang terbatas.
Saat melakukan investigasi, polisi biasanya akan melakukan pengumpulan bukti fisik, analisa forensik, interogasi tersangka, serta perintah penangkapan dan penyitaan barang bukti.
Sementara itu, jurnalisme investigasi hanya mencakup penggalian data, analisis dokumen, dan pengumpulan bukti secara mendalam. Selain itu, jurnalis juga bekerja dengan sumber yang memang bersedia memberikan informasi.
Lebih lanjut, tujuan investigasi polisi adalah melakukan penangkapan, penuntutan, dan hukuman pada pihak yang terbukti bersalah. Sementara itu, jurnalisme investigasi hanya bertujuan untuk mengungkap informasi yang merugikan.
Pentingnya Jurnalisme Investigasi
Adapun pentingnya investigasi yang dilakukan jurnalis adalah sebagai berikut:
- Menjalankan perannya sebagai watchdog atau pengawas pemerintahan atau orang berkuasa yang dilakukan demi kepentingan publik
- Mengungkap kejahatan yang berdampak negatif bagi masyarakat, seperti korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan
- Melindungi hak asasi manusia dan menyuarakan kaum yang terpinggirkan
- Mendorong atau memicu adanya perubahan sosial dan reformasi dari adanya sistem yang cacat
- Mendorong individu atau entitas tertentu untuk melaksanakan tanggung jawabnya, serta menghadapkan mereka pada konsukensi hukum atau sosial yang perlu ditanggung jika tidak melaksanakan tanggung jawab tersebut
Baca juga: Istilah-Istilah yang Perusahaan Perlu Tahu Sebelum Wawancara Dengan Jurnalis
Elemen Penting Jurnalisme Investigasi
Dalam buku Jurnalisme Investigasi (2010), terdapat lima elemen penting yang harus dipenuhi, yaitu:
1. Mengungkap Kejahatan
Investigasi dalam jurnalistik yang dilakukan harus bertujuan untuk mengungkap suatu kasus kejahatan yang dapat merugikan banyak orang.
2. Kasus Kejahatan Bersifat Sistematis atau Berskala Besar
Selain merugikan publik, kasus yang diinvestigasi juga harus bersifat sistematis atau berskala besar, yang berarti berkaitan dengan banyak orang.
3. Menjawab Pertanyaan Penting dengan Jelas
Investigasi dalam jurnalistik yang dilakukan juga harus bisa menjawab seluruh pertanyaan penting yang muncul, serta dapat memetakan suatu hal secara jelas.
4. Menempatkan Aktor dengan Dukungan Bukti Kuat
Dalam jurnalisme investigasi, sang aktor atau pihak yang terlibat harus ditempatkan dengan dukungan bukti kuat dan meyakinkan.
Dengan demikian, jurnalis harus berhati-hati saat ingin menempatkan suatu aktor, jangan sampai pihak tersebut ditempatkan secara asal atau dengan bukti meragukan.
5. Publik Memahami Kompleksitas Masalah yang Dilaporkan
Laporan investigasi harus disusun dengan terstruktur dan jelas, sehingga publik yang membacanya langsung bisa memahami kompleksitas masalah yang dilaporkan.
Teknik Riset dan Penulisan Jurnalisme Investigasi
Dalam merangkai sebuah investigasi, seorang jurnalis perlu melakukan riset dan penulisan dengan metode tertentu, yaitu:
1. Temukan Kasus yang Menarik
Dalam merancang sebuah investigasi, seorang jurnalis harus menentukan terlebih dahulu sebuah kasus yang menarik bagi publik.
Kasus yang biasanya digali dalam investigasi adalah kasus penyalahgunaan kekuasaan atau materi, seperti contohnya korupsi yang dilakukan instansi pemerintahan.
Akan tetapi, tak jarang juga kasus yang digali dalam investigasi adalah informasi yang belum banyak diketahui oleh publik.
2. Temukan Bukti Pendukung
Elemen penting dalam kegiatan investigasi adalah memburu dokumen-dokumen yang bisa menjadi bukti valid dan terpercaya.
Hal ini karena laporan jurnalisme investigasi yang dihasilkan haruslah memiliki bukti yang kuat, karena menyangkut kepentingan banyak orang.
Untuk mencari bukti dari dokumen dan informasi yang valid, jurnalis biasanya akan meminta dukungan pihak berwenang.
3. Temukan Narasumber yang Tepat
Wawancara juga bisa menjadi salah satu bukti valid. Akan tetapi, seorang jurnalis harus menemukan narasumber yang tepat dan dapat mendukung narasinya. Jadi, pemilihan narasumber harus didasarkan pada bukti-bukti yang aktual, seperti saksi mata dari sebuah kasus.
4. Tulis Naskah dengan Struktur Cerita yang Matang dan Rapi
Elemen penting yang terakhir adalah seorang jurnalis harus menulis naskah hasil kegiatan investigasinya dengan struktur cerita yang matang dan rapi. Karena hal inilah kegiatan investigasi yang dilakukan jurnalis biasanya akan memakan waktu lama.
Baca juga: Tiga Bekal Menjadi Jurnalis di Era Digital
Contoh Jurnalisme Investigasi
Contoh praktik jurnalisme investigasi dapat kamu tonton melalui serial Netflix yang berjudul Inventing Anna. Serial ini diadaptasi dari kisah asli seorang penipu ulung bersama Anna Delvey. Perempuan tersebut berpura-pura menjadi orang kaya yang berasal dari keluarga tajir melintir dari Jerman.
Melalui citra palsu yang diciptakannya tersebut, ia berhasil menipu banyak pihak, bahkan orang kaya raya. Namun kemudian, kebohongannya terbongkar. Anna pun menjadi seorang buronan paling dicari yang menyebabkan kerugian hingga ratusan ribu dolar AS.
Nah, Inventing Anna menceritakan tentang seorang jurnalis bernama Vivian Kent yang melakukan praktik jurnalisme investigasi untuk menggali kisah Anna secara lebih dalam.
Di Indonesia, contoh berita jurnalisme investigasi dapat kamu baca di majalah Tempo yang berjudul “Teka-Teki Wiji Thukul” berikut.
Dalam laporan tersebut, Tempo mencoba mengungkap fakta mengenai tragedi hilangnya Wiji Thukul di kerusuhan Mei 1998 dengan melakukan penelusuran bukti.
Selain itu, Tempo juga mewawancarai orang terdekat Wiji Thukul secara mendalam, dari mulai rekan aktivis, hingga istrinya.
Baca juga: Kekuatan Storytelling Dalam Jurnalistik – Insight dari Limited Series Inventing Anna
Itulah dia uraian lengkap yang membahas tentang apa itu jurnalisme investigasi beserta fungsi, elemen penting, teknik riset dan penulisan, serta contohnya.
Jika kamu tertarik membaca insight lain seputar jurnalistik dan ilmu komunikasi, yuk kunjungi website Stories from BRIEFER dan nantikan terus update artikelnya!