Tiga Bekal Menjadi Jurnalis di Era Digital

Digital journalism merupakan istilah baru yang sudah sering didengar dalam dunia jurnalistik. Berbeda dengan jurnalistik tradisional yang merujuk pada informasi satu arah, objektif, dan berdasarkan fakta, jurnalistik digital dilakukan dengan menggunakan berbagai macam format media dan melibatkan masyarakat dalam memberikan “opini” terhadap berita. 

Lalu, apa peran masyarakat dalam jurnalistik digital?

Perkembangan teknologi yang telah marak di kehidupan manusia, mengakibatkan kebebasan individu dalam menciptakan tulisan dan informasi di internet. Individu dapat memberikan opini yang tidak dapat dikontrol, sehingga bisa menghasilkan persepsi dan opini yang beragam. Karena hal ini, jurnalis mampu mengambil kesempatan dalam memberikan persepsi yang “bias” melalui framing, editing, dan reporting. 

Apa yang perlu diperhatikan oleh seorang jurnalis di era digital?

Melihat pergeseran jurnalistik tradisional ke jurnalistik digital, seorang jurnalis harus mampu mengikuti arus perkembangan teknologi. Terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh seorang jurnalis dalam menghadapi era digital:

  1. Mampu menjadi seorang multi storyteller 

Seorang jurnalis harus mampu memahami media konvensional dan media sosial sehingga dalam proses pembuatan berita dapat menggunakan berbagai macam format yaitu video, audio, dan tulisan. Penting juga bagi jurnalis untuk mengetahui cara mengoptimalisasi kata pencarian melalui search engine optimisation (SEO). Dengan kemampuan tersebut, berita dapat dibentuk lebih menarik untuk audiens. 

  1. Mampu menulis dengan akurat

Kemampuan terpenting sebagai seorang jurnalis adalah mampu mengolah informasi yang rumit menjadi bahasa sederhana yang dimengerti oleh pembaca. Selain itu, jurnalis harus memastikan akuntabilitas cerita disertai narasumber terpercaya guna menjaga keabsahan berita. Digital journalism juga tetap perlu memperhatikan prinsip-prinsip dasar penulisan seperti tata bahasa dan tanda baca. 

  1. Mampu memanfaatkan media sosial dalam pembuatan berita

Seorang jurnalis harus memahami cara kerja media sosial dan audiens di masing-masing platform agar dapat terhubung dengan audiensnya, namun tetap harus melibatkan pikiran kritis dan kreatif dalam penyajian berita. Selain itu, jurnalis perlu membangun personal branding di Twitter dan Linkedin demi kredibilitas yang mumpuni

Dalam kehidupan yang sudah dikelilingi hal serba digital,kamu yang ingin menjadi jurnalis diharapkan menjadi lebih tanggap, adaptif, dan cerdas digital. 

Kamu memiliki keahlian menulis maupun berhubungan dengan media massa? Gabung menjadi Specialist Komunikasi di BRIEFER yuk! Info detailnya, langsung email ke hello@briefer.id yah Briefee.