Bagaimana Mengukur Hasil Program Public Relations Dengan PESO Model?

Public relations memiliki tugas utama untuk membangun hubungan dengan publik dan melindungi citra perusahaan. Agar tujuan tersebut dapat tercapai, seorang PR seringkali membuat program dengan harapan dapat meningkatkan kredibilitas perusahaan.

Program komunikasi yang dibuat tentu memakan biaya yang cukup banyak, sehingga penting untuk dilakukan pengukuran keberhasilan dari program yang telah dijalankan. Bagaimana caranya?

PR menggunakan pengukuran berbasis AMEC Integrated Measurement framework guna mengetahui tingkatan hasil sesuai SMART Objective atau model PESO.

Tapi, apa yang dimaksud dengan model PESO? Yuk kita bahas!

Apa itu PESO model?

PESO adalah singkatan dari Paid, Earned, Shared, dan Owned. PESO model sendiri merupakan sebuah model untuk menggambarkan media komunikasi perusahaan untuk bisa berkomunikasi dengan klien atau konsumen. Nah, penggunaan model ini dianggap lebih efektif karena selain mengukur dari sisi media tradisional, platform lainnya yang mempengaruhi juga akan diukur.

Model PESO sendiri terdiri dari 4 komponen, dan bagaimana cara pengukurannya?

1.Paid Media

Paid media merupakan penempatan konten pada media yang sifatnya berbayar. Contohnya adalah pemasangan iklan di media sosial seperti Facebook, Instagram, Twitter dan platform lainnya. Selain di media sosial, bisa juga melalui Pay Per Click (PPC), Google ads hingga display ads.

Secara umum PESO model pada paid media dapat membantu mengukur keberhasilan program PR dengan memberikan informasi terkait jumlah klik yang dihasilkan dari PPC di berbagai platform media sosial, peningkatan jumlah pengikut serta peningkatan konversi.

2. Earned Media

Earned media juga dikenal sebagai publisitas gratis. Mengapa? Karena seluruh konten tentang perusahaan dipublikasikan secara sukarela oleh para media, blogger, termasuk penilaian influencer.

Keberhasilan dari earned media dapat dilihat dari jumlah liputan media (media coverage), word of mouth, hasil pencarian search engine, ulasan dari pengguna, dan komentar positif pada konten media sosial perusahaan. 

Nah Briefee, sebagai seorang PR kamu bisa membuat strategi dalam memaksimalkan earned media, seperti meningkatkan kualitas konten artikel, dan menjalin hubungan baik dengan media.

3. Shared Media

Shared media merupakan bentuk respon publik terhadap brand, produk serta layanan yang ditawarkan oleh perusahaan. Respon tersebut dapat kita lihat melalui retweet, likes, shares dan aktivitas semacamnya. 

Platform yang digunakan termasuk media sosial seperti Facebook, Instagram, Twitter, TikTok, Youtube yang memungkinkan konten menjadi bahan perbincangan dan pembahasan sehingga akan menghasilkan shared interactions.

Seorang PR dapat mengetahui apakah program atau kampanyenya berhasil dengan melihat seberapa banyak konten yang dibagikan oleh media atau influencer serta hasil engagement dari konten yang dibuat

4. Owned Media

Owned media adalah media yang dimiliki, dibuat serta dikendalikan sendiri oleh perusahaan. Owned media sendiri meliputi situs web perusahaan, konten media sosial, buletin dan blog.

Keberhasilan program PR dapat diukur dengan melihat jumlah peningkatan pengunjung situs web serta banyaknya konten media sosial perusahaan yang dibagikan kepada audiens lain.

Selain meningkatkan engagement dan awareness, owned media juga bisa menjadi aset jangka panjang bagi perusahaan loh Briefee!

Briefee, itulah penjelasan tentang PESO model yang bisa menjadi alat ukur keberhasilan program public relations. baik dalam jangka panjang maupun pendek.

Semoga informasi tersebut bermanfaat bagi kamu yang tertarik dalam bidang public relations. Selamat mempraktikkan!