Employer Branding: Cara Perusahaan agar Diminati Job Seeker

Pernahkah kamu menemui akun media sosial seperti @lifeatgojek, @lifeatblibli, @lifeatlazada.id, dan akun life at yang lain?

Tampilan akun @lifeatgojek

Nah, akun-akun di atas merupakan salah satu contoh dari penerapan employer branding.

Employer branding merupakan teknik pemasaran yang dilakukan untuk menyusun atau membangun citra perusahaan sebagai tempat terbaik untuk bekerja. Hasilnya, pencari kerja atau job-seeker pun akan tertarik untuk melamar di tempat tersebut karena mereka berpikir bahwa lingkungan kerjanya bagus.

Istilah employer branding pertama kali digunakan pada awal tahun 1990-an, yang kemudian marak diadopsi banyak perusahaan hingga sekarang. Selain itu, praktiknya semakin masif karena adanya media sosial yang memudahkan perusahaan dalam melakukan branding positif. 

Menurut riset, sebanyak 39% responden memperkirakan employer branding akan menjadi tren yang bertahan lama untuk menjadi fokus di masa depan. Sementara itu diperkirakan 59% recruiter perusahaan saat ini mulai banyak berinvestasi untuk membangun employer branding.

Apa Dampaknya bagi Perusahaan?

Menurut survey yang dilakukan LinkedIn Talent Solutions mengenai The Ultimate List of Employer Brand Statistic, berikut beberapa dampak yang didapat perusahaan karena membangun employer branding:

  1. 28% pengurangan pada karyawan yang resign di suatu perusahaan
  2. 50% pengurangan biaya pada proses perekrutan karyawan baru
  3. 50% lebih aplikan adalah orang yang berkualifikasi
  4. 1-2x lebih cepat merekrut karyawan

Bagaimana Employer Branding Dilakukan?

Pada dasarnya, employer branding dilakukan dengan menonjolkan dan mempromosikan misi, nilai, budaya perusahaan serta segala hal yang dapat ditawarkan perusahaan kepada karyawan sebagai pengganti atau balas budi atas komitmen dan kinerja yang diberikan. Semua aspek tersebut dapat dirancang untuk menjadi EVP (Employee Value Proposition).

Sumber: infoDiagram.com

Namun tentunya, pesan yang diberikan kepada potential employee bukan berbentuk daftar seperti pada gambar di atas. Itu semua harus dapat ditunjukkan melalui contoh atau penerapannya pada kegiatan sehari-hari karyawan. Ingat, hal terpenting adalah show, don’t tell

Jika kamu tertarik untuk membangun employer branding dan bingung bagaimana cara untuk melakukannya, kamu bisa, lho, berkonsultasi strategi yang tepat dengan spesialis komunikasi berpengalaman di BRIEFER. 

Yuk, kunjungi briefer.id sekarang juga untuk info lebih lanjut!