Kekuatan media mainstream digital semakin besar dalam setiap aspek kehidupan, sehingga muncullah istilah media darling.
Apakah kamu pernah mendengar istilah tersebut? Pasalnya, media darling adalah salah satu hal yang banyak diinginkan praktisi Public Relations (PR).
Artikel ini akan membahas secara lengkap mengenai apa yang dimaksud dengan media darling, mulai dari pengertian hingga cara mencapainya. Yuk, simak!
Pengertian Media Darling
Definisi media darling adalah seorang selebriti, tokoh masyarakat, atau bahkan sebuah brand, lembaga sosial, hingga perusahaan yang sangat populer dan sering memperoleh perhatian baik dari media.
Awak media menilai bahwa individu atau entitas tersebut memiliki nilai berita yang tinggi dan bisa menjadi narasumber yang baik.
Menjadi media darling adalah sebuah pencapaian bagi praktisi PR dari suatu brand atau tokoh publik. Ini menunjukkan bahwa strategi PR mereka berhasil membuat individu atau entitas tersebut disukai oleh media.
Jika sudah disukai oleh awak media, program atau kebijakan yang dilakukan oleh media darling akan lebih mudah diliput dengan cara yang positif.
Nah, mendapatkan liputan positif dari media secara konsisten tentunya akan berpengaruh baik terhadap citra dan reputasi individu atau entitas tersebut.
Hal Ini dapat membantu dalam membangun dan mempertahankan image yang baik tentang individu atau entitas tersebut di mata publik.
Contoh media darling misalnya adalah Taylor Swift, seorang penyanyi asal Amerika yang kerap memperoleh liputan media berkat musiknya yang populer dan strategi promosi perilisan albumnya yang inovatif.
Dalam konteks politik, Barack Obama dan Jokowi merupakan tokoh yang pernah menjadi favorit media berkat kepribadian dan kepemimpinannya.
Cara Menjadi Media Darling
Menjadi media darling sering kali merupakan hasil dari strategi media relations yang efektif. Lantas, bagaimana agar brand-mu bisa disukai oleh media? Ini beberapa tipsnya.
1. Jadilah Narasumber yang Dapat Diandalkan
Cara yang pertama adalah menjadi narasumber yang dapat diandalkan untuk memberikan informasi yang dapat menjadi nilai berita.
Hubungan antara PR dengan jurnalis bersifat saling membutuhkan. Jurnalis membutuhkan PR sebagai sumber informasi yang relevan tentang perusahaan, sementara PR membutuhkan jurnalis untuk memperoleh liputan tentang perusahaan.
Oleh karena itu, penting bagi PR untuk bisa memberikan informasi yang akurat, terpercaya, dan relevan, serta selalu responsif jika dihubungi media.
2. Bangun Hubungan yang Kuat dengan Jurnalis
Salah satu tujuan utama dari praktik media relations adalah membangun dan mempertahankan hubungan yang baik dengan jurnalis.
Nah, tips untuk mencapainya adalah dengan sering hadir di acara-acara media atau lakukan pendekatan personal, seperti menyapa mereka sesekali.
3. Berikan Konten yang Menarik
Selain informasi yang relevan, jurnalis juga menyukai konten yang dikemas dengan menarik dan unik tentang brand-mu.
Oleh karena itu, sertakan elemen visual seperti foto, infografis, dan video yang dapat membuat konten kirimanmu menjadi lebih menarik perhatian. Jangan lupa tonjolkan nilai unik dan inovasi yang ditawarkan brand.
Itulah dia informasi lengkap yang dapat menjelaskan tentang pengertian media darling beserta cara agar menjadi salah satunya.
Pada intinya, istilah tersebut merujuk pada sosok atau entitas yang disukai oleh media sehingga kerap kali memperoleh liputan yang positif.
Ini sering kali merupakan hasil dari aktivitas media relations yang efektif karena berhasil membangun hubungan baik dengan media.
Nah, jika brand-mu ingin menjadi salah satunya, berkonsultasi dengan para praktisi PR dari BRIEFER mungkin bisa menjadi solusinya.
Di BRIEFER, kamu bisa terhubung dengan banyak spesialis PR kami yang sudah lama berpengalaman dalam menangani brand.
Jika kamu tertarik, segera kunjungi website BRIEFER atau hubungi kami melalui email di hello@briefer.id sekarang juga!