Bagi sebagian audiens, kegiatan promosi seringkali diasosiasikan dengan berbagai stigma negatif, seperti tidak organik, berlebihan dan membosankan. Pandangan ini tentunya membuat audiens menjadi jarang memperhatikan iklan dan bahkan cenderung mengabaikannya.
Oleh karena itu, muncul satu terobosan baru dalam menjalankan kegiatan promosi, yakni menggunakan jingle sebagai alat promosi baru yang lebih menyenangkan. Mau tahu lebih lanjut terkait jingle? Yuk, simak artikel ini sampai selesai ya!
Lebih Dalam Lagi Mengenai Jingle
Secara sederhana, jingle dapat diartikan sebagai lagu promosi yang berisi melodi menyenangkan yang mudah diingat dan catchy. Melodi itu kemudian dibalut dengan lirik lagu yang sederhana guna menggambarkan value dari produk yang dipromosikan/diperkenalkan.
Nah, melalui melodi yang catchy inilah, brand mampu menghempas stigma soal kegiatan promosi yang tidak menyenangkan dan membosankan. Jingle pun secara tidak sadar mampu melekat di pikiran audience dan kemudian terasosiasi secara otomatis dengan brand. Inilah yang membuat jingle kini menjadi salah satu alat promosi yang cukup efektif.
Fungsi Dari Jingle
Ada beberapa fungsi dari jingle dalam kegiatan marketing, diantaranya adalah sebagai berikut:
- Meningkatkan brand awareness
Lirik yang khas dan unik ini terkadang membuat audience menjadi mudah mengenali brand. Sebab, tak jarang beberapa lirik pada jingle telah tersisipkan nama brand.
Oleh karena itu, setelah jingle diputar secara berulang, audiens dapat dengan mudah mengasosiasikan nada tersebut dengan brand. Inilah yang kemudian memicu terjadinya peningkatan brand awareness.
- Meningkatkan ketertarikan audience terhadap iklan
Keberadaan lagu jingle pada iklan tentu dapat meningkatkan daya tarik iklan di mata audiens. Lagu yang menyenangkan dan lirik yang unik inilah yang menjadi daya tarik utama dalam jingle.
Selain itu, ketertarikan tinggi terhadap iklan juga berpotensi mendorong audiens untuk melakukan share yang mampu meningkatkan exposure dari produk yang dipromosikan.
- Meningkatkan brand image yang positif
Membuat iklan dengan menggunakan jingle yang menarik tentu akan membantu brand mendapatkan image positif karena dianggap sebagai brand yang menyenangkan dan trendy.
Beberapa Contoh Jingle
Ada beberapa contoh jingle yang cukup unik dan pastinya Briefee sudah pernah mendengar salah satunya, seperti:
- Tokopedia – Kobo Kanaeru & Heiakim
Dengan lirik yang sederhana dan nada yang candu, Tokopedia berhasil merilis jingle hasil kolaborasi dengan Kobo Kanaeru seorang Vtuber dan Heiakim seorang musisi terkenal.
Hasilnya, orang-orang menjadi terhibur dan menganggap Tokopedia tidak kalah saing dengan kompetitor sebelah yang juga sering mengeluarkan jingle unik.
- Lazada – Isyana Sarasvati
Liriknya singkat kan? Hanya pengiriman cepat, gratis ongkir yang diulang berkali-kali.
Namun, karena nadanya unik dan sering diputar juga di Youtube atau bahkan Spotify ditengah kita mendengarkan lagu, jingle ini berhasil mengundang audiens untuk bereaksi. Ada yang positif dan ada juga yang negatif tentunya!
- Cimory
Nih, yang lagi naik daun! Pada campaign terbarunya, Cimory mengeluarkan jingle untuk memperkenalkan sejumlah varian dari susu Cimory. Dengan memadukan media sosial dan OOH (out of home), Cimory berhasil mendapatkan awareness dan exposure yang cukup tinggi.
- Indomie
Jingle paling melegenda dan sudah menemani kita hingga 50 tahun lamanya, yaitu Indomie. Selama setengah abad, jingle ini hanya mengalami perubahan pada nadanya saja, tapi pesan, lirik dan makna yang ingin disampaikan masih sama seperti dulu, yakni Indomie seleraku~
Mau tahu insight lainnya seputar dunia komunikasi? Yuk, kunjungi laman Stories From Briefer dan nantikan update lainnya. See you!