Bagaimana cara melakukan wawancara yang bagus untuk praktisi PR?
Keahlian melakukan wawancara adalah salah satu skill penting yang harus dimiliki seorang praktisi public relations.
Namun sayangnya, banyak orang belum mampu melakukannya. Wawancara yang buruk, seperti terjadi miskomunikasi atau hasil yang tidak sesuai keinginan, sudah sering sekali terjadi.
Terdapat beberapa tips yang dapat kamu lakukan untuk menghindari kesalahan umum, dalam wawancara, simak berikut ini!
Cara Melakukan Wawancara yang Bagus
Simak beberapa tipsnya berikut ini:
1. Tentukan Tujuanmu
Cara melakukan wawancara yang pertama adalah menentukan apa yang ingin kamu ketahui melalui wawancara tersebut?
Dengan ini, kamu pun bisa menyusun pertanyaan-pertanyaan penting yang perlu ditanyakan pada saat wawancara berlangsung.
Namun, perlu dicatat bahwa pertanyaan wawancara yang sebaiknya ditanyakan adalah yang bersifat open-ended question, yaitu dengan bertanya “mengapa” dan “bagaimana” dibanding “apa”, “kapan”, dan “siapa”.
Sebab, jika pertanyaanmu terlalu spesifik, kamu mungkin hanya akan memperoleh jawaban yang pendek dan kurang informatif.
2. Lakukan Riset tentang Topik dan Narasumber
Tips penting sebelum melakukan wawancara adalah melakukan riset mendalam mengenai topik yang akan dibahas, serta siapa narasumber yang akan menjawab pertanyaan.
Menguasai topik yang kamu bawa akan memungkinkanmu untuk dapat memandu setiap pertanyaan dengan baik.
Kemudian, cobalah lakukan riset mengenai siapa narasumbermu, termasuk latar belakang dan kebiasaannya. Kamu juga bisa melihat wawancara terdahulunya jika ada.
3. Bicara Lebih Dulu
Saat akan melakukan wawancara, pastikan kamu, sebagai pewawancara, memulai percakapan dengan berbicara lebih dulu.
Dengan memulai percakapan lebih dulu, hal ini memungkinkanmu untuk memegang kendali penuh atas percakapan sesuai dengan tujuan wawancara.
4. Utamakan Dialog
Wawancara bukanlah ujian. Jadi, hindari wawancara yang hanya dilakukan dengan memberi pertanyaan kepada narasumber.
Dengan kata lain, kamu perlu mengutamakan dialog saat berbicara dengan narasumber. Anggaplah narasumber merupakan teman yang sedang menceritakan kisahnya padamu.
Jadi, setelah narasumber menjawab pertanyaanmu, tanggapilah dengan baik seperti kamu menanggapi curhatan temanmu. Hindari langsung memberikan pertanyaan selanjutnya.
Namun, pastikan untuk tidak menyetir narasumber agar memberikan jawaban tertentu. Sebab, hal ini akan menimbulkan kurangnya ketidaknyamanan dan membuat jawaban mungkin menjadi tidak orisinil.
5. Ajukan Petanyaan Meta
Maksud dari pertanyaan meta ini merujuk pada cara mengajukan pertanyaan yang tidak hanya mencari jawaban langsung terhadap topik yang dibahas, tetapi juga berupaya memahami pemikiran atau motivasi narasumber dalam mengambil keputusan.
Dengan mengajukan pertanyaan meta, maka wawancara yang dilakukan pun dapat memberikan inisght yang lebih mendalam mengenai narasumber dan topik yang tengah dibahas.
6. Perhatikan Bahasa Tubuh
Salah satu cara melakukan wawancara yang penting untuk dicatat adalah memperhatikan bahasa tubuh diri sendiri.
Beberapa bahasa tubuh yang perlu dilakukan misalnya menjaga kontak mata, mempertahankan senyuman, duduk dengan postur tegak, dan memberikan respon nonverbal (seperti mengangguk).
Dengan bahasa tubuh yang baik, narasumber akan merasa lebih dihargai, sehingga mereka pun dapat lebih terbuka dalam menjawab pertanyaan.
Itulah dia beberapa cara melakukan wawancara yang baik untuk praktisi PR guna memperoleh wawasan yang mendalam dan bernilai.
Melakukan wawancara memang memerlukan kemampuan yang handal. Namun, hal terpenting adalah persiapan yang dilakukan sebelumnya.
Anyway, yuk baca artikel lain seputar istilah atau tips dalam dunia public relations di website Stories from BRIEFER!
Baca juga: