Perbedaan Quick Count, Real Count, dan Exit Poll, Wajib Tahu!

vote election

Di musim pemilu ini, berbagai metode perhitungan suara banyak dilakukan, mulai dari exit poll, quick count, hingga real count. Lantas, apa perbedaan quick count, real count, dan exit poll?

Ketiganya memiliki perbedaan yang cukup signifikan, terutama dari metodenya. Artikel ini akan menjelaskannya secara lengkap. Simak!

Apa itu Quick Count?

Seperti namanya, quick count adalah metode hitung cepat hasil pemilu. Metode ini memproyeksikan hasil perhitungan suara dengan sampel dari beberapa TPS saja.

Jumlah sampel yang diikutsertakan dalam metode survei yang satu ini paling tidak hanya 5-10 persen dari keseluruhan populasi.

Selain itu, yang melaksanakan quick count pun biasanya hanya lembaga-lembaga survei dengan pendanaan yang besar.

Cara kerjanya adalah dengan mengambil data dari sejumlah TPS, kemudian langsung diolah dan dihitung secara cepat untuk segera dipublikasikan kepada masyarakat.

Karena hanya mengambil sampel dari beberapa TPS, maka tak heran hasil quick count pun akan lebih cepat dipublikasikan.

Dalam pemilu, lembaga survei umumnya sudah mengumumkan hasil quick count di hari H pemungutan suara.

Meskipun dapat memberikan hasil perhitungan suara secara cepat, tetapi quick count bukanlah hasil pemilu resmi, sehingga hasil akhirnya bisa berbeda.

Apa itu Exit Poll?

Sama dengan quick count, exit poll juga merupakan metode survei perhitungan suara yang hanya mengambil sebagian sampel saja.

Metode pengumpulan data exit poll dilakukan dengan mewawancarai pemilih yang baru saja keluar dari bilik suara setelah mencoblos.

Namun, tidak semua pemilih akan diwawancarai oleh surveyor. Umumnya, surveyor akan memilih responden secara acak untuk diwawancarai secara instan.

Exit poll biasanya membutuhkan waktu lebih dari satu hari untuk mengumumkan hasil surveinya.

Sebab, surveyor harus melakukan perhitungan hasil wawancara, melakukan tabulasi, hingga memproses datanya.

Selain untuk mengumumkan hasil perhitungan suara sementara, exit poll juga bisa berfungsi dalam memetakan pola dukungan pemilih terhadap partai politik, calon, hingga isunya.

Sebab, surveyor biasanya akan memberi beberapa pertanyaan sekaligus kepada responden terkait pilihannya dalam pemilu tersebut.

Apa itu Real Count?

Nah, berbeda dengan 2 metode sebelumnya, real count adalah hasil perhitungan suara resmi yang dirilis oleh KPU (Komisi Pemilihan Umum).

Jadi, tidak hanya mengambil sebagian sampel, real count mengambil data hasil perhitungan suara dari seluruh TPS di Indonesia.

Adapun perhitungan data dilakukan dengan melihat hasil dokumen Formulir model C1 Plano yang dimiliki seluruh TPS.

Jadi setelah formulir hasil suara dari seluruh TPS dikumpulkan, KPU pun akan melakukan verifikasi dan validasi terhadap formulir hasil suara.

Jika dianggap valid, maka KPU pun akan menghitung suara yang valid tersebut. Adapun hasil perhitungan suara resmi akan diumumkan 35 hari setelah pemilu diselenggarakan.

Perbedaan Quick Count, Real Count, dan Exit Poll

Setelah membaca penjelasan di atas, apakah kamu sudah mulai paham perbedaan quick count, real count, dan exit poll?

Pada intinya, perbedaan quick count, real count, dan exit poll terletak pada sifat dan metode yang digunakan.

Jelasnya, quick count dan exit poll menggunakan metode sampling, yaitu mengambil sampel hanya dari beberapa TPS. Pelaksanaannya pun dilakukan oleh lembaga survei.

Sementara itu, real count menghitung keseluruhan suara di Indonesia dan diselenggarakan resmi oleh KPU.

Karena hanya mengambil beberapa sampel, maka hasil quick count dan exit poll pun dapat diketahui dengan segera.

Sementara itu, butuh waktu hingga lebih dari sebulan bagi KPU untuk selesai menghitung keseluruhan suara dan mengumumkan hasil real count.