Saat berhubungan dengan seseorang, tentunya kamu akan beranjak dari fase perkenalan biasa ke fase yang lebih intim, bukan? Nah, proses perkembangan hubungan tersebut dijelaskan dalam teori penetrasi sosial.
Teori penetrasi sosial atau Social Penetration Theory (SPT) merupakan sebuah teori dalam rumpun kajian ilmu komunikasi.
Artikel ini akan membahas lebih dalam tentang pengertian teori penetrasi sosial beserta asumsi, tahapan, dan contohnya dalam kehidupan sehari-hari. Yuk, simak!
Apa itu Teori Penetrasi Sosial?
Teori penetrasi sosial adalah teori komunikasi yang menjelaskan tentang proses pembentukan hubungan antar individu.
Menurut teori ini, manusia bergerak dari komunikasi yang sifatnya dangkal, menuju komunikasi yang lebih intim dan mendalam.
Intim yang dimaksud di sini tidak hanya dalam konteks fisik, tetapi juga kedekatan secara emosional dan intelektual.
Asumsi Teori Penetrasi Sosial
Terdapat 4 asumsi dasar dari teori penetrasi sosial, meliputi:
- Adanya kemajuan dalam hubungan dari yang tidak intim menjadi intim. Ini berarti, hubungan interpersonal bergerak dan berkembang secara berkelanjutan
- Perkembangan dalam hubungan interpersonal bersifat teratur, predictable, dan sistematis. Meskipun begitu, lamanya perkembangan suatu hubungan ke tahap berikutnya dapat berbeda-beda
- Perkembangan dalam hubungan juga bisa mencakup depenetrasi dan disolusi. Depenetrasi adalah proses mundurnya kedalaman interaksi, sedangkan disolusi merupakan tahap akhir suatu hubungan. Jadi, tidak semua hubungan interpersonal berakhir hingga tahapan pertukaran stabil
- Self-disclosure (pembukaan diri) adalah langkah inti dari perkembangan hubungan. Sebab, ini dapat membuka jalan bagi bertumbuhnya hubungan dan meningkatnya pemahaman antar-individu
Tahapan Teori Penetrasi Sosial
Dalam teori SPT ini, tahapan dalam proses pembentukan hubungan antar-individu dianalogikan dengan lapisan-lapisan dalam bawang merah.
Seperti yang kita semua ketahui, bawang merah memiliki beberapa lapisan, dari yang paling luar hingga lapisan terdalam.
Adapun tahapan teori penetrasi sosial adalah sebagai berikut:
1. Tahap Orientasi
Tahap pertama dalam teori SPT adalah orientation stage. Seperti namanya, ini adalah tahap orientasi atau perkenalan masing-masing individu.
Karena masih perkenalan, maka mereka hanya akan membuka sedikit informasi tentang dirinya kepada orang lain. Selain itu, komunikasi yang terjadi juga tidak bersifat pribadi.
Contoh informasi yang dipertukarkan dalam tahapan ini adalah info mengenai nama, jenis kelamin, usia, hingga pekerjaan.
Umpan balik atau feedback yang diperoleh pada tahap interaksi awal akan sangat berpengaruh kepada bagaimana hubungan akan melanjutkan ke tahap berikutnya.
2. Tahap Pertukaran Penjajakan Afektif
Pada tahap kedua dalam proses hubungan, yaitu exploratory affective exchange stage, partisipan komunikasi akan mulai membuka diri mengenai informasi pribadinya.
Meskipun begitu, informasi disampaikan secara hati-hati. Sebab, ini merupakan tahap yang dapat menentukan apakah suatu hubungan dapat berlanjut atau tidak.
Adapun informasi yang mulai dibagikan pada tahap ini mencakup hobi, makanan kesukaan, hingga preferensi atau selera musik.
3. Tahap Pertukaran Afektif
Tahap pertukaran afektif (affective exchange) dalam teori penetrasi sosial merupakan tahap ketika kenyamanan dan komitmen mulai muncul dalam hubungan.
Umumnya, interaksi yang terjadi akan berjalan dengan santai dan tanpa beban. Selain itu, komunikasi juga berjalan secara spontan, sehingga hubungan yang tercipta akan lebih intim.
Dalam tahap ini juga, pikiran kritis dan evaluatif dari masing-masing individu akan muncul. Contoh informasi yang dibahas adalah seputar impian, aspirasi, hingga pilihan politik.
4. Tahap Pertukaran Stabil
Tahapan terakhir dalam SPT adalah stable exchange stage. Dalam tahap ini, interaksi yang dilakukan mengutamakan kejujuran dan keintiman.
Tak jarang masing-masing individu yang berada dalam tahap ini bisa memperkirakan perilaku berulang (kebiasaan) pihak lain secara akurat.
Selama tahap ini, hubungan yang dijalani masing-masing individu menjadi semakin kuat dan stabil. Selain itu, konflik yang dialami juga dapat diselesaikan secara lebih efektif.
Contoh Teori Penetrasi Sosial dalam Kehidupan Sehari-Hari
Untuk memberi pemahaman lebih mendalam tentang SPT, mari simak contoh kasus teori penetrasi sosial berikut ini.
Cika dan Bimo merupakan sepasang kekasih yang awalnya merupakan teman satu kampus. Berikut tahapan perkembangan hubungan romantis keduanya jika digambarkan dengan teori penetrasi sosial:
Contoh Kasus | Tahapan dalam SPT |
---|---|
Cika dan Bimo berada di kelas perkuliahan yang sama. Dalam suatu sesi perkenalan, mereka pun akhirnya mengetahui nama masing-masing. | Tahap orientasi |
Kebetulan dalam mata kuliah Teori Ilmu Komunikasi, Cika dan Bimo berada dalam kelompok yang sama untuk mengerjakan proyek perkuliahan | Tahap orientasi |
Selama bekerja kelompok, keduanya banyak berbincang tentang tugas yang harus dikerjakan. Karena frekuensi dalam berinteraksi meningkat, keduanya pun mulai membagikan informasi mengenai topik lain di luar perkuliahan | Tahap pertukaran perpajakan aktif |
Karena merasa mulai asyik dalam berinteraksi satu sama lain, Bimo pun mulai mengajak Cika untuk berangkat kuliah dan makan siang bersama. | Tahap pertukaran perpajakan aktif |
Tak hanya Bimo, Cika pun mulai sering mengajak Bimo untuk pergi bersama di luar kampus. Mereka juga sering mengirim pesan satu sama lain melalui media sosial. | Tahap pertukaran afektif |
Karena merasa tertarik dengan Cika, Bimo memberanikan diri menyatakan perasaannya. Ternyata, Cika pun merasakan hal yang sama, hingga akhirnya mereka resmi berpacaran. | Tahap pertukaran afektif |
Setelah resmi berpacaran, keduanya bertambah dekat. Cika dan Bimo pun mulai banyak membuka diri satu sama lain. | Tahap pertukaran afektif |
Kini, Cika dan Bimo sudah berpacaran selama 1 tahun. Selama menjalin hubungan romantis, tentu ada banyak konflik muncul di antara mereka. Namun, seiring berjalannya waktu, konflik yang muncul tidak lagi dianggap sebagai ancaman karena mereka telah menemukan cara untuk menyelesaikannya secara efektif. | Tahap pertukaran stabil |
Setelah membaca perkembangan hubungan Cika dan Bimo di atas, apakah kamu sudah paham sepenuhnya dengan teori ini?
Anyway, kamu juga bisa membaca artikel lain tentang teori komunikasi. Yuk, kunjungi website Stories from BRIEFER sekarang!