Apa itu Earned Media? – Contoh & Bedanya dengan Paid Media

medium shot woman influencer marketing

Dalam konteks media coverage atau penyebutan brand tertentu oleh media, terdapat 3 jenis media, salah satunya adalah earned media.

Di zaman serba internet ini, adanya penyebutan terhadap brand, terutama yang bersifat positif, tentunya dapat menimbulkan dampak yang signifikan.

Lantas, apa yang dimaksud earned media? Artikel ini akan menjelaskannya secara lengkap, mulai dari pengertian hingga perbandingannya dengan paid media. Yuk, simak!

Apa itu Earned Media?

Pengertian earned media adalah publikasi tentang brand tertentu, mencakup produk atau jasanya, yang dilakukan oleh media secara sukarela.

Dengan begini, dapat diartikan bahwa exposure yang diperoleh brand tersebut dihasilkan secara organik tanpa harus mengeluarkan biaya apa pun.

Adapun konten dari earned media dapat berupa bermacam-macam bentuk, mulai dari review produk, social media mention, hingga artikel editorial.

Kelebihan dan Kekurangan Earned Media

Berikut akan dijelaskan lebih lengkap mengenai kelebihan dan kekurangannya:

Kelebihan Earned Media

Publikasi gratis dari media tentunya memberikan banyak keuntungan, terutama pada strategi pemasaran perusahaan. Berikut beberapa keuntungannya:

1. Memperoleh Kepercayaan dari Konsumen

Umumnya, konsumen akan lebih percaya dengan ulasan atau review organik yang diberikan seseorang terhadap suatu produk.

Pasalnya, informasi yang disampaikan pada publikasi organik semacam ini cenderung dianggap lebih objektif dan kredibel.

Nah, kepercayaan inilah yang membuat banyak orang mungkin akan terpengaruh untuk membeli produk atau layanan yang diulas secara organik tersebut.

2. Berpengaruh terhadap Opini Publik

Publikasi atau liputan dari media juga dapat berpengaruh terhadap pembentukan opini publik terhadap brand tersebut.

Hal ini karena media umumnya memiliki jangkauan yang luas, sehingga akan memperoleh perhatian dari audiens.

Apabila liputan yang diperoleh positif, maka hal ini tentunya akan menguntungkan brand karena dapat menciptakan citra yang baik pula di mata publik.

3. Menghemat Biaya Pemasaran

Karena sifatnya yang tidak berbayar, tentunya hal ini dapat menghemat biaya pemasaran dan menghasilkan dampak yang signfikan bagi bisnis.

Jadi, perusahaan tidak perlu menghabiskan dana yang lebih besar untuk menjalankan kampanye pemasarannya sendiri.

Kekurangan Earned Media

Meskipun memberikan sejumlah keuntungan, media jenis ini juga memiliki kekurangan, seperti:

1. Kontrol Terbatas

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, earned media artinya publikasi tentang brand tertentu yang sifatnya organik.

Dengan demikian, tidak ada keterlibatan sama sekali dari perusahaan mengenai publikasi tersebut, karena pemilik media melakukannya secara sukarela.

Akibatnya, perusahaan pun memiliki kontrol yang terbatas terhadap informasi dan pesan yang disampaikan dalam publikasi tersebut.

Jadi, tak jarang publikasi yang diperoleh malah bersifat negatif atau tidak sesuai dengan yang diinginkan oleh perusahaan.

2. Ketergantungan pada Faktor Eksternal

Sukses atau tidaknya earned media bergantung pada faktor-faktor eksternal, seperti bagaimana publikasi disampaikan, algoritma media sosial, ketidakpastian jadwal, dan lain sebagainya.

Ketergantungan eksternal inilah yang tidak bisa dikendalikan oleh perusahaan, sehingga rentan mengalami perubahan situasi.

Oleh karena itu, perusahaan sebaiknya tidak bergantung pada publikasi semacam ini dan merancang kampanye pemasarannya sendiri.

Contoh Earned Media

Sebenarnya, contoh earned media dapat kamu temukan dalam keseharian, terutama jika kamu sering membuka media sosial.

Bentuk kontennya bermacam-macam, mulai dari rekomendasi, review, kritik, hingga complain. Objeknya pun bisa berupa layanan, produk, sampai tontonan.

Coba simak gambar berikut. Ini merupakan tampilan konten-konten di TikTok yang membahas tentang drama Korea.

Bisa kita lihat bahwa di atas, terhadap konten berupa review, rekomendasi, bahkan diskusi tentang drama Korea tertentu.

Sifat kontennya pun tidak selalu positif, tetapi ada juga yang negatif, seperti konten tentang drama Korea 2022 terburuk di atas.

Kemudian, point penting lainnya yang perlu disorot adalah konten di atas dibuat secara organik, tidak dibayar oleh pihak produksi drama Korea.

Earned Media vs Paid Media

Paid media adalah kebalikan dari earned media. Keduanya sama-sama merupakan jenis media coverage yang bisa diperoleh brand.

Terdapat beberapa perbandingan mendasar di antara keduanya, yaitu:

1. Sifat Media

Seperti namanya, paid media merupakan publikasi yang dibayar oleh perusahaan. Jadi dalam hal ini, perusahaan membayar untuk menempatkan konten promosi di berbagai saluran media.

Hal ini tentu berbanding terbalik dengan media yang berjenis earned, di mana perusahaan tidak mengeluarkan dana sama sekali atas publikasi yang diperolehnya.

2. Contoh

Sebenarnya, terkadang sulit membedakan earned dengan paid media jika hanya melihat dari tampilan luarnya saja.

Apalagi sekarang, banyak iklan berbayar yang disampaikan dengan gaya yang seolah-olah organik, sehingga penonton mungkin akan salah mengira.

Namun biasanya, terdapat tanda bertuliskan “ads” dalam konten berbayar yang ditampilkan di berbagai media sosial bahkan portal berita.

Contoh publikasi lainnya yang sudah pasti berbayar adalah iklan di televisi, videotron, dan sponsor acara-acara.

3. Kelebihan & Kekurangan

Jika media jenis earned sangat bergantung pada faktor eksternal dan ketidakpastian, maka paid media bisa dibilang sebaliknya.

Umumnya, paid media dapat menghasilkan hasil yang lebih instan dan lebih mudah dalam menargetkan audiens tertentu.

Selain itu, perusahaan juga dapat mengontrol pesan atau informasi apa yang ingin disampaikan kepada audiens.

Itulah dia penjelasan lengkap mengenai apa itu earned media, dimulai dari pengertian hingga perbandingannya dengan paid media.

Meskipun dapat menghemat biaya, tetapi ada baiknya untuk bergantung pada jenis publikasi macam ini.

Oleh karena itu, perusahaan harus dapat merancang dan menjalankan strategi pemasaran jenis lainnya guna memperoleh awareness yang lebih besar.

Jika kamu ingin membaca tips-tips seputar strategi pemasaran lainnya, yuk kunjungi web Stories from BRIEFER dan nantikan terus update artikel terbarunya!