Iklan advertorial merupakan salah satu strategi pemasaran yang banyak digunakan sejak dulu, terutama sebelum teknologi internet berkembang seperti sekarang ini.
Sebelum adanya internet, iklan jenis ini lebih sering ditemukan di media cetak, seperti tabloid, majalah, dan koran. Sekarang, iklan ini mudah ditemukan di media online atau website.
Apa itu iklan advertorial? Bagaimana contohnya? Semua hal tersebut akan dibahas lengkap dalam artikel berikut. Yuk, simak!
Apa itu Iklan Advertorial?
Sebelum munculnya strategi pemasaran digital, iklan advertorial adalah trik marketing yang cukup populer, Biasanya, strategi ini dilakukan melalui koran, majalah, hingga tabloid.
Iklan advertorial adalah salah satu metode pemasaran yang menggabungkan artikel editorial dan iklan. Jadi, iklan ini dikemas dengan gaya bahasa atau penulisan jurnalistik.
Lebih lanjut, advertorial yang ditulis perlu mengikutsertakan aspek 5W+1H seperti halnya dalam penulisan straight news, feature, atau indepth.
Iklan jenis ini cukup mirip dengan artikel editorial biasa. Akan tetapi, advertorial tetaplah disampaikan dengan tujuan untuk mempromosikan sesuatu.
Sejak adanya teknologi internet, advertorial lebih umum digunakan dalam artikel website yang diterbitkan media-media online dan biasanya diberi label “sponsored content“, “paid content“, “sponsored article“, dan lain sebagainya.
Namun, tak jarang juga sebuah perusahaan membuat iklan jenis ini untuk kemudian dipublikasikan memalui website perusahaannya sendiri.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa iklan advertorial adalah iklan yang disusun dalam bentuk pemberitaan yang bertujuan untuk mempromosikan sesuatu, baik produk, jasa, maupun instansi.
Baca juga: 12 Trik Psikologi Marketing, Efektif Meningkatkan Penjualan!
Ciri-Ciri Iklan Advertorial
Sebenarnya, iklan jenis ini tidak memiliki format khusus. Akan tetapi, terdapat beberapa ciri advertorial yang bisa kamu kenali, yaitu:
- Bersifat informatif dan relevan dengan audiens, sehingga membuat banyak orang tertarik membacanya
- Isi dari pemberitaan yang ditulis bukan hanya untuk memberikan informasi, tetapi juga mempromosikan suatu produk atau layanan guna menciptakan brand awareness
- Iklan ini bukanlah konten hard-selling, sehingga tidak ada call-to-action yang disematkan pada isinya
- Biasanya, advertorial dikemas secara terselubung sebagai artikel editorial biasa. Jadi, audiens pun banyak yang tidak sadar bahwa mereka sedang membaca iklan
- Beberapa media online memberikan label semacam disclaimer khusus bahwa konten yang akan dibaca adalah iklan, bukan konten editorial biasa
Kelebihan dan Kekurangan Iklan Advertorial
Kelebihan jenis iklan yang satu ini terletak pada cara penyampaiannya. Karena konten yang disajikan lebih mendalam dan informatif, maka terdapat nilai tambah berupa informasi dalam iklan tersebut.
Jadi, audiens yang membacanya pun akan tetap mendapatkan informasi baru meskipun konten yang dibaca adalah iklan promosi.
Selain itu, karena sifatnya yang soft-selling, maka audiens pun merasa lebih nyaman membacanya karena tidak ada perintah dalam membeli hal yang diiklankan.
Akan tetapi di sisi lain, iklan advertorial dinilai kurang transparan dan dapat membingungkan pembaca. Pembaca mungkin awalnya berpikir bahwa konten yang akan ia baca berisi informasi yang berguna, tetapi mereka kemudian menyadari bahwa konten tersebut merupakan iklan.
Alhasil, pada beberapa kasus, adanya iklan ini pun dapat mengurangi kepercayaan pembaca terhadap media online yang menerbitkannya.
Jenis Iklan Advertorial dan Contohnya
Jenis iklan yang satu ini dapat dibedakan berdasarkan materi yang disampaikan, yaitu:
1. Iklan Produk
Jenis advertorial untuk produk bertujuan untuk membahas dan mempromosikan suatu produk yang ingin dipasarkan. Jadi, topik pembahasannya bisa seputar merek, jenis, atau kualitasnya.
Berikut contoh iklan advertorial produk yang bertujuan untuk mempromosikan produk Citra Hand & Body Lotion:
Baca juga: Word of Mouth: Pengertian, Indikator, Strategi, dan Contohnya
2. Iklan Jasa
Iklan jenis ini dirancang untuk mempromosikan sebuah jasa atau layanan, seperti misalnya agen travel atau penyedia jasa pembersih rumah, dengan gaya bahasa yang persuasif dan informatif.
Berikut contoh gambar iklan advertorial untuk jasa pembuatan website di Malang:
3. Iklan Korporat atau Perusahaan
Iklan jenis ini berfungsi untuk membangun citra perusahaan dengan berfokus kepada mempromosikan sebuah perusahaan, bukan produk atau layanan yang ditawarkan perusahaan tersebut.
Jadi, topik yang dibahas pun lebih menyoroti tentang eksistensi perusahaan, mencakup pencapaian, nilai, komitmen, serta visi dan misinya.
Berikut ini contoh iklan advertorial perusahaan BRIEFER dalam salah satu media online. Isinya lebih berfokus untuk menjelaskan mengenai apa itu BRIEFER beserta fokus atau tujuan didirikannya.
4. Iklan Pemerintahan
Jenis iklan advertorial yang terakhir adalah di bidang pemerintahan. Sebenarnya, iklan jenis ini tidak melulu tentang promosi, tetapi bisa juga mengenai aktivitas atau keadaan di bidang pemerintahan yang bersangkutan.
Biasanya, iklan jenis ini juga bersifa eksplanatif, argumentatif, dan eksploratif. Berikut contoh iklan advertorial mengenai komitmen Komnas Perempuan untuk menghapuskan kekerasan pada perempuan dan anak:
Baca juga: Apa itu Green Marketing? Ini Indikator dan Contoh Perusahaannya!
Itulah dia uraian lengkap tentang apa yang dimaksud dengan iklan advertorial, mencakup ciri-ciri, kelebihan, kekurangan, jenis, dan contohnya.
Meskipun banyak dinilai efektif, kamu perlu menyusun strategi yang tepat dan matang dalam membuatnya agar hasilnya bisa tepat sasaran.
Nah, jika kamu bingung merumuskan strategi pemasaran yang tepat untuk keperluan bisnismu, BRIEFER bisa menjadi solusinya.
BRIEFER menyediakan spesialis berpengalaman di bidang komunikasi yang bisa bantu kamu merumuskan strategi pemasaran yang tepat untuk bisnismu. Yuk, kunjungi website BRIEFER sekarang juga untuk informasi lebih lanjut!