Tren Public Relations 2022

Tren public relations terus berganti setiap tahunnya. Guna melakukan praktik public relations yang efektif, tentu kita harus mengetahui pembaharuan yang terjadi di industri agar tetap relevan untuk bisnis. Berikut adalah rangkuman perkiraan tren public relations di tahun 2022.

1. Penggunaan data relevan

Pengukuran kesuksesaan suatu program pasti akan berkaitan dengan tujuan bisnis. Public Relations perlu berpegang pada data dalam menentukan aktivitas komunikasi maupun narasi yang sesuai dengan market atau audiensnya. Sumber data pun harus jelas misalnya seperti report-report relevan, akun media sosial terpercaya serta media massa. Dengan demikian, Public Relations mampu memberikan hasil optimal terhadap bisnis perusahaan.

2. Berkurangnya acara media offline

Acara bersama media secara virtual baik online maupun hybrid dengan protokol kesehatan akan terus berlanjut di 2022 mengingat situasi pandemi yang belum usai. Konferensi pers pun masih dianggap sebagai acara yang lumrah diadakan untuk menyebarkan informasi terbaru mengenai perusahaan atau institusi. Selain media, Public Relations juga perlahan mulai menguasai digital communication serta mengelola konten-konten guna menyampaikan narasi secara kreatif.

3. Pengembangan siaran pers

Susunan siaran pers saat ini cenderung mengikuti template standar – dari intro, kutipan, isi, dan lembar fakta. Oleh karena itu siaran pers harus mulai berkembang menjadi sesuatu yang lebih fungsional untuk media, misalnya tulisan singkat menyorot poin-poin yang disesuaikan dengan target media dan khalayak.

4. Influencer

Penggunaan influencer telah bertumbuh pesat dan ekspansional dalam beberapa tahun terakhir, dimana hal ini akan terus berkembang. Setengah dari populasi dunia bergantung pada media sosial, maka dari itu seorang PR harus cepat beradaptasi guna menjangkau khalayak. Bicara mengenai influencer, siapapun yang memiliki pengikut banyak belum tentu bisa disebut sebagai influencer. Sejumlah brand mulai memanfaatkan mikro dan nano influencer yang keterlibatan & pengaruhnya terhadap audience lebih tinggi. Baik pengikut banyak ataupun sedikit, influencer adalah mereka yang berkualitas dalam memberikan pengaruh terhadap pengikutnya dan mempunyai representasi sesuai brand.


5. Diversity, Equity, dan Inclusion

Ketiga hal tersebut akan menjadi fokus di 2022, Konsumen berharap perusahaan mengambil sikap otentik pada masalah sosial tertentu untuk menunjukkan kepeduliannya terhadap isu-isu yang terjadi di masyarakat. Selain itu, perusahaan yang kurangmemiliki kebijakan yang jelas tentang diversity dan inclusion berisiko tertinggal dari pesaing mereka. Insight dari McKinsey pun mengemukakan bahwa bisnis yang merangkul keragaman mengalami peningkatan pendapatan 19% dan keunggulan kinerja 35%.