Di era digital ini, peran PR menjadi sangat penting untuk dapat membangun reputasi perusahaan yang baik. Namun, tahukah kamu apa saja strategi PR di era digital yang dapat dilakukan?
Sebenarnya, banyak cara yang dapat dilakukan sebagai seorang PR di era digital. Akan tetapi, seorang PR harus bisa lebih berhati-hati dalam melakukannya.
Sebab, kesalahan sedikit saja dapat berdampak buruk bagi citra perusahaan. Oleh karena itu, seorang PR dituntut untuk bisa berkomunikasi secara efektif dan memiliki kreativitas yang tinggi.
Artikel berikut akan menguraikan apa saja strategi PR di era digital yang bisa kamu lakukan. Yuk, simak!
Apa itu Strategi PR?
Sebelum membahas lebih jauh mengenai strategi PR di era digital, mari kita ketahui dulu apa itu strategi dalam program PR atau Public Relations.
Strategi PR adalah sebuah rencana terstruktur yang dirancang perusahaan untuk mencapai sebuah tujuan PR tertentu, seperti menjaga loyalitas pelanggan, meningkatkan brand awareness, hingga meningkatkan reputasi.
Nah, strategi PR akan menguraikan apa saja langkah-langkah yang akan diambil guna tercapainya tujuan tersebut. Biasanya, langkah-langkah yang diambil meliputi penentuan target audiens, pesan kunci, serta alat komunikasi.
Di era digital ini, tentunya diperlukan pendekatan atau adaptasi dari perusahaan mengenai strategi PR yang akan dilaksanakan. Apalagi, platform digital seperti media sosial memainkan peran kunci yang sangat penting.
Dengan melakukan adaptasi yang sesuai, maka akan tercapai interaksi dan komunikasi yang lebih efektif serta efisien dengan audiens. Alhasil, tujuan perusahaan pun akan lebih mungkin berhasil.
10 Strategi PR di Era Digital
Nah, setelah memahami mengenai pengertian pr strategi, berikut ini adalah berbagai langkah yang bisa seorang public relation lakukan untuk mencapai tujuan PR di era digital:
1. Membangun Prisitina Digital
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, platform digital, seperti media sosial, memainkan peran kunci yang sangat penting dalam masyarakat.
Menurut hasil survei dari Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet (APJII), terdapat 215 lebih juta jiwa atau 78,19 persen masyarakat Indonesia sudah terpapar internet.
Bayangkan saja betapa potensialnya angka tersebut bagi perusahaan untuk dapat memengaruhi audiens melalui penggunaan platform digital.
Oleh karena itu, strategi PR di era digital pertama yang dapat dilakukan adalah dengan membangun pristina digital. Namun, tahukah kamu apa pristina digital itu?
Pristina digital mengacu pada citra dan reputasi perusahaan yang terbentu di dunia online. Berkenaan dengan ini, perusahaan harus memanfaatkan berbagai saluran digital, seperti media sosial dan situs web.
2. Memaksimalkan Press Release
Strategi PR di era digital yang dapat kamu lakukan selanjutnya adalah memaksimalkan press release. Pasalnya, press release merupakan salah satu alat yang kuat dalam kampanye PR.
Yup, melalui press release, perusahaan dapat menyebarkan informasi penting kepada media dan audiens. Nah, di era digital ini, saluran komunikasi online dapat digunakan sebagai salah satu media penyebaran press release.
Tak cukup sampai di situ, press release juga perlu dilakukan secara rutin dan konsisten agar dapat dijadikan sebagai sumber yang terpercaya bagi audiens saat mencari informasi tentang perusahaan tersebut.
3. Menggunakan Kekuatan Influencer
Di era serba digital ini, influencer memiliki kekuatan yang besar dalam mempengaruhi audiens untuk mengikuti apa yang mereka lakukan.
Nah, salah satu startegi PR di era digital yang dapat dilakukan adalah memanfaatkan kekuatan influencer yang memiliki audiens besar dengan tingkat keterlibatan tinggi.
Namun, untuk memilih influencers yang sesuai, pastikan kamu telah menentukan target audiens yang ingin kamu sasar.
Misal, jika target audiens perusahaanmu adalah Gen-Z, maka pilih influencers yang juga memiliki audiens didominasi oleh Gen-Z.
Menggunakan kekuatan influencer dapat membantu bisnismu memiliki kredibilitas yang baik di mata pengikutnya, serta membantu meningkatkan kepercayaan konsumen.
Tak hanya itu, influencer juga cenderung memiliki jangkauan yang luas, sehingga ini akan membantu bisnismu untuk lebih dikenal banyak orang.
4. Digital Media Listening
Salah satu hal yang penting dalam merumuskan strategi PR di era digital adalah digital media listening. Ini mengacu pada kegiatan PR dalam mengumpulkan dan menganalisis segala informasi digital yang berkaitan dengan bisnisnya.
Untuk melakukannya, kamu bisa coba mencari kata kunci mengenai merek atau produkmu di search engine seperti Google, atau melalui media sosial.
Selain itu, kamu juga bisa menggunakan tools atau aplikasi yang secara khusus dapat memantau dan menyaring data secara real-time mengenai apa yang orang bicarakan mengenai bisnismu.
Beberapa tools yang dapat kamu coba untuk memonitor media sosial antara lain Hootsuite, Mediawave, BrandWatch, Brand24, dan Trendreader.
Baca juga: Digital PR dan Traditional PR, manakah yang lebih baik untuk bisnismu?
5. Aktif Berinteraksi dengan Audiens
Aktif berinteraksi dengan audiens di media sosial merupakan hal yang sangat penting untuk memperkuat keterlibatan audiens.
Berkenaan dengan ini, kamu bisa coba membalas komentar, menanggapi pertanyaan, atau menjalin dialog santai dengan audiensmu di media sosial.
Tak hanya memperkuat keterlibatan, aktif berinteraksi dengan audiens juga bisa membantu kamu mengetahui apa yang benar-benar audiens butuhkan mengenai bisnismu.
6. Membuat Konten Berkualitas
Agar bisa memberikan nilai tambah bagi audiens di media sosial, kamu juga perlu membuat konten yang berkualitas serta dapat mencerminkan nilai dan pesan dari brand-mu.
Misalnya, perusahaanmu bergerak di bidang jasa pembuatan website. Nah, untuk itu, kamu bisa membuat konten yang berkaitan dengan dunia programming.
7. Mendistribusikan Konten
Tak hanya membuatnya, kamu juga harus mendistribusikan konten tersebut ke target audiens melalui berbagai saluran komunikasi digital.
Dalam dunia public relations, terdapat istilah yang dikenal dengan PESO model. PESO model terdiri dari 4 komponen, yaitu:
- Paid Media, yaitu media yang sifatnya berbayar, seperti Facebook Ads
- Earned Media, yaitu publisitas gratis, seperti blogger
- Shared Media, yaitu bentuk respon publik terhadap suatu brand, seperti retweet, likes, dan share di platform media sosial
- Owned Media, yaitu media yang dimiliki dan dikendalikan sendiri, seperti situs web perusahaan
Nah, dari sini, kamu bisa memilih media mana yang lebih tepat dan sesuai untuk mendistribusikan setiap kontenmu, karena keempat jenis tersebut memiliki fungsinya masing-masing.
8. Mengirim Email Marketing
Email marketing juga bisa menjadi salah satu startegi PR di era digital yang efektif. Kegiatan ini melibatkan pengiriman email yang dipersonalisasi kepada pelanggan untuk meningkatkan keterlibatan dan respons mereka.
Dari sini, kamu bisa melacak metrik email yang telah dikirimkan, seperti tingkat klik, untuk mengukut efektivitas startegi kampanye PR.
9. Lakukan Evaluasi Berkala
Strategi PR di era digital yang terakhir dan tidak kalah penting adalah evaluasi secara berkala mengenai dampak dan hasil dari strategi komunikasi yang telah dilakukan.
Aktivitas ini bisa dilakukan dengan melibatkan berbagai metrik, seperti cakupan media, tingkat keterlibatan di media sosial, perubahan persepsi publik, bahkan peningkatan penjualan.
Kemudian, data yang telah dikumpulkan juga bisa membantu PR untuk memahami tren, pola, dan faktor-faktor yang memengaruhi hasil untuk kemudian menjadi dasar dalam pembuatan strategi PR berikutnya.
Baca juga: Bagaimana Mengukur Hasil Program Public Relations dengan PESO Model?
Itulah dia uraian lengkap mengenai apa saja strategi PR di era digital yang efektif dilakukan guna meningkatkan kredibilitas dan loyalitas pelanggan terhadap bisnismu.
Nah, apabila kamu kebingungan untuk merumuskan strategi PR yang tepat, yuk konsultasikan dengan BRIEFER! BRIEFER memiliki berbagai spesialis komunikasi berpengalaman yang bisa bantu kamu merumuskan strategi yang tepat untuk mengembangkan bisnismu. Yuk, kunjungi laman web BRIEFER sekarang juga!