Pakai Strategi Ini Agar Brand Kamu Diingat oleh konsumen!

Saat mendengar kalimat “Selalu di depan” atau “Jagonya ayam”, apakah yang terbersit dalam benakmu adalah produk Yamaha dan KFC lengkap dengan nadanya?

Jika iya, berarti kedua brand tersebut telah berhasil membuat audiens mengingat dan mengenali brand yang dimaksud hanya lewat slogan yang mereka buat.

Tahukah kamu Briefee, contoh di atas merupakan penerapan dari strategi brand voice lho. Brand seringkali menggunakan brand voice untuk berkomunikasi dengan para pelanggannya.

Lalu, apa itu brand voice? apakah brand voice itu penting? yuk baca artikel ini hingga selesai untuk penjelasan lebih lengkap.

Pengertian brand voice

Brand voice merupakan cara brand berkomunikasi dengan pelanggan menggunakan gaya komunikasi yang unik dan berbeda dari brand lain.

Gaya komunikasi yang disampaikan tentunya harus sesuai dengan jenis bisnis, kepribadian brand hingga target audiens.

Saat kamu berkomunikasi dengan orang tua dan teman, tentu gaya komunikasi mu akan berbeda bukan? nah, hal tersebutlah yang menjadi faktor mengapa brand harus menentukan gaya komunikasi yang tepat.

Lalu gaya komunikasi seperti apa yang dapat diimplementasikan? Brand dapat mengkomunikasikan dengan gaya yang lucu, menghibur, bersemangat hingga secara intelektual kepada audiens. Komunikasi brand sebaiknya juga jangan yang terlalu berisik, sesuaikan pada produk yang dijual hingga nantinya terbentuk ingatan yang kuat oleh konsumen.

Contohnya yaitu Coca Cola yang mana iklan mereka menggunakan bahasa yang ramah, rendah hati dan juga membawa kesan bahagia.

Coca Cola menggunakan gaya komunikasi tersebut untuk memberikan kesan bahwa dengan adanya minuman ini, saat kamu berkumpul dengan teman ataupun keluarga perasaan bahagia akan muncul.

Selanjutnya, mengapa brand voice penting?

Seperti yang kita ketahui, sebuah brand tentunya memiliki banyak kompetitor. Maka dari itu, kita harus mencari cara agar brand memiliki keunikan tersendiri agar audiens selalu tertuju dan mengingat brand kita.

Bagaimana caranya? Yaitu dengan menerapkan brand voice. Hal ini karena keunikan gaya komunikasi yang brand miliki sehingga lama kelamaan akan teringat dibenak pelanggan. Dengan kata lain adanya brand voice, sebuah brand akan lebih menonjol dibandingkan brand lain.

Briefee, menerapkan brand voice sama artinya dengan membangun koneksi yang erat dengan pelanggan. Brand voice dapat membantu brandmu diterima, diingat, dan dicintai oleh pelanggan.

Bahkan, ketika muncul pesaing baru dengan bisnis yang serupa, pelangganmu akan tetap setia lho.

Bagaimana cara menentukan brand voice?

  • Pertama, kenali karakteristik brand. Hal ini untuk memastikan slogan brand dapat mewakili produk yang dijual.
  • Kedua, kenali target audiens. Dengan mengenali karakteristik dari target audiens, kita dapat mengetahui gaya komunikasi apa yang tepat untuk digunakan.
  • Selanjutnya, menentukan nada atau intonasi. Bisa dengan membuat tabel komunikasi dengan beragam rincian seperti: tone suara yang tepat, karakteristik brand hingga hal yang tidak boleh dimasukkan. Hal ini penting untuk mempermudah pelanggan mengingat sloganmu.
  • Keempat, gunakan media yang tepat, misalnya media sosial yang mewakili target audiens
  • Terakhir, evaluasi. Hal ini untuk mencari tahu apakah ada gaya bahasa yang masih tidak sesuai dengan value perusahaan dan apakah gaya bahasa penulisan sudah sesuai dengan tone suara yang dihasilkan atau belum.

Jadi Briefee, kesimpulannya yaitu dengan menerapkan brand voice pelanggan dapat mengenal identitas dari suatu brand terkait produk atau jasa yang ditawarkan sehingga muncul kesetiaan dari para pelanggan.

Ingin membaca mengenai marketing, brand dan lainnya? kunjungi stories.briefer.id. See ya!