Briefee, apakah kamu pernah membayangkan rasa perpaduan es krim cone dicampur dengan Indomie goreng yang lengkap dengan taburan mie diatasnya? Tentu tak pernah kamu pikirkan sebelumnya bukan, akan strategi marketing indomie yang satu ini.
Ya, media sosial baru-baru ini diramaikan dengan kehadiran es krim dengan rasa mie goreng yang merupakan hasil kolaborasi Indomie dengan PT Indofood.
Antusiasme masyarakat yang tinggi terlihat jelas dari berbagai unggahan netizen yang berlomba-lomba mencicipi es krim unik tersebut.
Hasil kolaborasi antara Indofood dengan Indomie goreng ini bisa dikatakan sukses, karena dapat menarik konsumen dari berbagai kalangan. Lebih tepatnya membuat rasa penasaran konsumen, karena rasa Indomie goreng yang ada di es krim.
Nah, kolaborasi yang dilakukan oleh brand Indomie goreng dan Indofood itu merupakan salah satu strategi pemasaran yang dinamakan dengan Co-Branding. Kira-kira apa sih Co-Branding itu? Yuk, kita bahas!
Pengertian Co-Branding
Dari contoh di atas, kita dapat menyimpulkan Co-Branding adalah strategi pemasaran dengan melibatkan dua brand atau lebih yang bekerja sama untuk menghasilkan suatu produk atau layanan yang sama.
Saat ini, banyak perusahaan yang menggunakan strategi Co-Branding untuk meningkatkan brand equity salah satunya brand awareness.
Produk yang dihasilkan dari Co-Branding cenderung sangat spesial dan unik, bahkan pada beberapa kasus seperti es krim rasa mie goreng dijual pada waktu yang sangat terbatas sehingga mampu meningkatkan minat konsumen.
Akan tetapi, produk yang menarik saja tidak cukup, karena jika tidak dibutuhkan juga sama saja. Maka dari itu, Co-Branding harus bisa menciptakan produk yang menarik dan juga dibutuhkan oleh masyarakat luas.
Kelebihan dan Kekurangan Co-Branding
Co-Branding sendiri sebagai strategi pemasaran memiliki kelebihan dan kekurangan diantaranya adalah:
No | Kelebihan Co-Branding | Kekurangan Co-Branding |
1. | Membuka peluang kerja sama. | Harus menyamakan tujuan kedua brand yang bekerja sama. |
2. | Meningkatkan market share. | Kemungkinan kedua brand berbenturan terkait brand image. |
3. | Menjaring lebih banyak calon pelanggan. | Harus mempertimbangkan reaksi konsumen apakah Co-Branding akan berhasil atau tidak. |
4. | Meningkatkan brand recognition atau brand equity. | Brand memiliki tanggung jawab untuk berbagi kepercayaan dan sumber daya dengan perusahaan yang diajak berkolaborasi. |
Co-Branding Meningkatkan Brand Equity Indomie
Briefee, apakah kamu ingat ketika Indomie bersama dengan The Goods Dept melakukan Co-Branding menghasilkan produk fashion berupa kemeja, t-shirt dan tote bag pada tahun 2019 lalu? Nih coba lihat deh produknya.
Indomie tidak hanya memenuhi kebutuhan konsumennya akan mi instan sebagai produk utamanya, namun juga memenuhi kebutuhan psikologis mereka dengan adanya merek yang merepresentasikan citra mereka sebagai generasi muda.
Pemilihan The Goods Dept sebagai partner kolaborasi menjadi pilihan yang tepat untuk meningkatkan brand equity sebab menjadi salah satu pelopor kolaborasi cross category di Indonesia.
Perbedaan industri indomie yang merupakan merek mi instan dengan The Goods Dept yang merupakan merek ritel busana, menjadi daya tarik tersendiri dari co-branding ini karena menimbulkan kesan tidak terduga dan rasa penasaran konsumen untuk membeli hasil kolaborasi mereka.
Baca juga: Strategi Pemasaran Viral Marjan Tiap Tahun |
Contoh Co-Branding yang Dilakukan Indomie
1. Indomie x Chitato
Di tahun 2016, PT Indofood sempat membuat gebrakan dengan berkolaborasi dengan Indomie dengan meluncurkan Chitato varian mi goreng dan Indomie yang juga membuat mi instan dengan rasa Chitato sapi panggang.
2. Indomie x Swallow
Pada hari jadinya yang ke-50 tahun Indomie berkolaborasi dengan brand sandal jepit, Swallow. Selain memiliki perbedaan warna antara sandal kanan dan kiri, pembeli bisa mendapatkan kotak sandal yang bentuk dan desainnya mirip kardus Indomie.
3. Indomie x Rabbit Habit
Untuk pertama kalinya Indomie berkolaborasi dengan brand kecantikan, Rabbit Habit dengan meluncurkan empat produk diantaranya Over The Moon dan Moongazing face pallete, active collagen essential mask dan calming treatment mask.
Keberhasilan strategi Co-Branding yang dilakukan oleh Indomie berhasil meningkatkan reputasi, memperluas jangkauan audiens dan pastinya meningkatkan brand equity yang menjadi nilai lebih Indomie dibandingkan brand kompetitor.
Itulah uraian lengkap tentang strategi marketing Indomie, yaitu co-branding yang perlu kamu ketahui. Semoga informasi berikut dapat bermanfaat bagi teman-teman yang tertarik dalam bidang komunikasi periklanan. Selamat mempraktikkan!