Media massa adalah bentuk transportasi komunikasi massa, yang dapat didefinisikan sebagai penyebaran pesan secara luas, cepat, dan terus menerus kepada audiens yang besar dan beragam. Peran dan fungsi media massa kini tidak dapat dipisahkan dari kehidupan masyarakat. Media massa telah memasuki berbagai aspek kehidupan masyarakat dan menjadi sebuah kebutuhan penting sebagai komunikasi manusia.
Berbeda dengan komunikasi interpersonal, media massa menunjukkan ciri khas teknis dalam arti komunikasi. Beberapa tanda-tanda komunikasi massa, yaitu sebagai berikut:
- Bersifat tidak langsung. Informasi yang akan disebarkan harus melewati media teknis terlebih dahulu, sehingga tidak bersifat komunikasi langsung.
- Bersifat satu arah sehingga tidak ada interaksi antara para komunikan.
- Bersifat terbuka karena informasi yang diberikan ditujukan pada publik yang tidak terbatas dan anonim.
- Mempunyai publik yang tersebar.
Karena perbedaan teknis ini, maka sistem komunikasi media massa juga memiliki karakteristik psikologis yang khas. Dapat dilihat dari sejauh mana khalayak dapat terpengaruh oleh media, serta faktor-faktor apa yang dapat mempengaruhi reaksi khalayak. Hal ini sesuai dengan Teori DeFluer dan Ball Rokeach tentang pertemuan khalayak dengan media dengan 3 kerangka teoritisnya.
Sebelum kita masuk lagi membahas ketiga kerangka teoritisnya, siapa sih DeFleur dan Ball Rokeach?
Melvin Lawrence DeFleur, merupakan seorang profesor dan sarjana dibidang komunikasi dengan bidang studi awalnya adalah ilmu-ilmu sosial. De Fleur menerima gelar Ph.D nya dalam psikologi dari University of Washington pada tahun 1954. Dengan adanya penyebaran televisi, dirinya mulai mempelajari media massa. Secara khusus DeFleur meneliti pengaruh televisi pada pengetahuan khalayak dan pada faktor-faktor yang mempengaruhi isi dan output dari sistem penyiaran. Sedangkan Sandra Ball Rokeach adalah profesor dan Dekan Asosiasi untuk urusan fakultas di Sekolah Komunikasi Annenberg di University of California. DeFleur dan Ball Rokeach melihat pertemuan khalayak dengan media berdasarkan tiga kerangka, yaitu Perspektif perbedaan individual, Perspektif kategori sosial, dan Perspektif hubungan sosial.
- Perspektif Perbedaan Individual
Perspektif ini memandang bahwa sikap dan organisasi personal psikologis individu akan menentukan bagaimana individu memilih stimulus dari lingkungan dan bagaimana ia memberi makna. Artinya bahwa manusia sebagai makhluk individual memiliki kepribadian tidak sama dengan individu lain.
Contohnya seperti pada tayangan acara dangdut, beberapa orang melihat tayangan tersebut dan menyukai acara tersebut. Namun, juga ada beberapa pihak yang tidak menyukai acara dangdut tersebut. Semua itu terjadi karena adanya perbedaan individual, mempunyai potensi biologis, pengalaman belajar, dan lingkungan yang berbeda.
- Perspektif Kategori Sosial
Perspektif ini berasumsi bahwa dalam masyarakat terdapat kelompok-kelompok sosial yang reaksinya pada stimulus tertentu cenderung sama. Kategori sosial yang dimaksud adalah berdasarkan usia, jenis kelamin, tingkat pendapatan, pendidikan, tempat tinggal, dan keyakinan beragama. Anggota-anggota kategori tertentu akan cenderung memilih konten komunikasi yang sama dan akan memberi respon dengan cara yang hampir sama pula.
Contohnya jika berdasarkan usia, yaitu usia anak-anak dalam menyukai tayangan televisi. Mereka lebih menyukai tayangan film-film kartun, seperti Spongebob, Doraemon, dan sebagainya. Sedangkan untuk usia seorang ibu rumah tangga, mereka lebih condong menyukai tayangan tentang acara memasak atau film-film yang menceritakan kisah percintaan atau perselingkungan.
- Perspektif Hubungan Sosial
Perspektif ini menekankan pentingnya peranan hubungan sosial yang informal dalam mempengaruhi reaksi orang terhadap media massa. Informasi bergerak melewati dua tahap, yaitu bergerak pada sekelompok individu yang sering memperhatikan media massa kemudian bergerak dari orang-orang pemuka pendapat dan melalui saluran interpersonal disampaikan kepada individu yang bergantung kepada mereka dalam hal informasi.
Contohnya seperti seorang guru yang mendapatkan pengetahuannya lebih awal kemudian diberikan kepada para siswanya. Sama halnya juga dengan seorang siswa perempuan yang gemar menonton acara gosip di televisi kemudian menyebarkannya kembali kepada teman-temannya di sekolah.
Berbagai faktor akan mempengaruhi reaksi orang terhadap media massa. Dengan begitu kita dapat menyimpulkan bahwa orang atau khalayak menggunakan media massa karena didorong oleh beraneka ragam motif. Lebih lanjut lagi bahwa informasi apa yang diberikan dan disebarluaskan melalui media massa dapat menimbulkan berbagai macam reaksi yang sesungguhnya dapat terklasifikasikan oleh Teori DeFleur dan Ball-Rokeach.
Semoga bermanfaat Briefee!