Jika kamu ingin membawa pemasaran brand to the next level, brand ambassador adalah jawabannya. Tahukah kamu bahwa pengaruh budaya KPop telah berdampak pada bidang bisnis dan mendorong banyak sekali brand asli Indonesia menunjuk artis Korea papan atas sebagai brand ambassador mereka? Remaja dan orang dewasa, tanpa memandang usia tertarik pada industri hiburan Korea, termasuk dalam drama, film, dan musik. Tidak heran lagi, pasar pecinta Korea memang besar sekali di Indonesia.
Dikarenakan persaingan bisnis yang semakin kompleks, tim manajemen dan pemasaran perusahaan harus bersaing secara tepat tanpa kehilangan posisinya di dalam pasar. Oleh karena itu, dunia bisnis memerlukan sebuah perencanaan komunikasi strategis sehingga dapat meningkatkan pertumbuhan usaha melalui upaya pengoptimalan pemasaran. Brand dapat membuat dan mengirim kampanye yang relevan berdasarkan segmentasi prospek. Brand ambassador digunakan dengan cara memanfaatkan persona mereka, karena setiap brand ambassador harus memiliki karakteristik, citra, dan kepribadian positif serta unik.
Apa Itu BA atau Brand Ambassador?
Brand ambassador adalah individu atau kelompok yang dipercayakan untuk memasarkan produk, jasa, perusahaan, atau organisasi dan dipilih oleh organisasi atau perusahaan tersebut. Para brand ambassador dari brand-brand ini biasanya adalah orang-orang dengan reputasi sangat baik, terkenal, dan berpengaruh. Tapi apakah itu menjadi syarat satu-satunya untuk memilih brand ambassador (BA)? Tentu saja tidak. Seorang brand ambassador tidak harus seseorang yang sedang naik daun, tetapi adalah bagaimana perusahaan memilih mereka dan dapat mengandalkan mereka untuk menyoroti perusahaan secara positif.
Sebelum sebuah brand menentukan untuk menggunakan brand ambassador atau tidak, sangat penting untuk melakukan beberapa tahapan dalam menyusun perencanaan komunikasi strategis. Sehingga dapat menentukan apakah penunjukkan BA diperlukan dan efektif. Terdapat 4 langkah pertama yang perlu kamu ketahui, yaitu:
- Analisa Situasi
Merupakan tahapan awal sebelum merancang dan merencanakan sebuah program. Sebuah tim manajemen dan pemasaran harus benar-benar paham dalam menganalisa aspek internal dan eksternal perusahaan. Aspek internal meliputi definisi produk dan perusahaan, sales, dan market positioning. Selain itu, aspek eksternal meliputi kondisi pasar, lingkungan, dan kompetitor, Tahapan ini juga bisa dilakukan dengan membuat tabel SWOT (Strength, Weakness, Opportunity, Thread). Setelah mengetahui keadaan perusahaan luar dan dalam, penting untuk memperkirakan urgensi strategi pemasaran seperti apa yang cocok dengan situasi sekarang.
- Riset
Setelah menganalisa kondisi internal dan eksternal dalam brand, kamu harus mengerti akan kebutuhan dan permintaan pasar. Dengan memahami karakteristik secara mendalam, maka kamu bisa mendapatkan analisa behaviour dan mengetahui kecenderungan pasar. Apakah audiens dari produk yang akan dipasarkan cenderung terpengaruh oleh artis Korea? Apakah mereka peduli dengan siapa BA dari brand hingga bagaimana karakter fans dari BA tersebut Dengan adanya riset, perusahaan akan terhindar dari kesalahan dan akan memaksimalkan dana perusahaan.
- Pengembangan Target & Tujuan
Sebuah strategi dibutuhkan untuk mewujudkan dan mencapai tujuan sehingga target dari perencanaan bisa tercapai. Bagaimana strategi marketing akan dilaksanakan? Dari hasil analisa situasi dan riset, buat sebuah strategi yang memang akan berjalan efektif untuk meningkatkan pemasaran. Seperti apakah dengan pemilihan brand ambassador bisa mendongkrak penjualan brand?
- Penyusunan Pesan
Langkah terakhir dari sebuah perencanaan adalah penyusunan pesan. Sebuah strategi yang bagus tidak akan menghasilkan output maksimal jika dalam pengiriman pesan tidak dapat mendatangkan perhatian dari pasar. Oleh karena itu, penyusunan pesan diikuti dengan pemilihan medium pesan sangat penting untuk menunjang ketiga langkah awal lainnya.
Setelah kamu berhasil menyusun perencanaan dengan empat tahapan awal diatas, dengan hasil bahwa keputusan menunjuk brand ambassador adalah keputusan relevan. Maka sama pentingnya untuk kamu paham apa saja yang perlu diperhatikan ketika memilih seorang brand ambassador. Bagaimana dengan brand di Indonesia yang memilih idol kpop korea sebagai brand ambassador mereka? Seperti apa kaitannya? Ini penjelasannya!
1. Relevansi Terhadap Brand
(Kim Seon Ho X Ajaib Sekuritas)
Meledaknya kepopuleran Kim Seon Ho dalam drama Korea, Start Up, sebagai Han Ji Pyeong seorang investor handal dalam dunia startup menjadikan dirinya dipilih sebagai brand ambassador Ajaib Sekuritas. Dari hal tersebut, pemilihan profil BA dilihat sangat relevan dengan merek dagang perusahaan.
2. Memiliki Reputasi Baik
(BTS X Tokopedia)
Membangun citra positif bagi perusahaan membutuhkan sebuah brand ambassador untuk memberikan kesan positif. Perusahaan perlu menganalisis dan menggali lebih dalam isu-isu terbaru tentang calon BA dan memastikan ia memiliki reputasi baik. Contohnya seperti Tokopedia dengan BTS sebagai brand ambassador nya. Siapa yang tidak kenal dengan BTS? Grup idol papan atas Korea, memiliki karir cemerlang dengan banyaknya penghargaan internasional hingga memiliki fanbase terbesar di dunia ini adalah contoh brand ambassador yang memiliki reputasi baik.
3. Kredibilitas dan Kepercayaan Tinggi Terhadap Brand
(Sehun X Whitelab)
Kredibilitas merupakan poin terpenting. Brand tidak akan memilih orang dengan rekam jejak buruk, gaya hidup senonoh, atau berkepribadian buruk. Selain produktif sebagai idol dari boy grup bernama EXO , dirinya juga merupakan seorang aktor dan kerap dipilih menjadi BA dari brand-brand ternama di kancah internasional. Sehun dipilih atas dasar rekam jejak yang baik di industri hiburan dengan reputasi bersih di kancah internasional.
4. Menarik Perhatian
(Song Joong Ki X Scarlet Whitening)
Brand ambassador harus bisa menarik perhatian target audiens nya. Jadi, temukan seorang BA yang sangat disukai oleh konsumen brand kamu. Contohnya seperti aktor korea idaman para wanita satu ini, yaitu Song Joong Ki. Sesuai dengan kebanyakan pengguna brand Scarlet Whitening didominasi oleh perempuan, pemilihan Song Joong Ki sebagai brand ambassador dapat menarik perhatian pasar.
Memiliki seorang BA memberikan banyak benefit kepada sebuah brand, selain menjadi wajah dari produk, BA juga memperkuat kinerja tim pemasaran karena merupakan bentuk promosi efektif. Jaringan perusahaan dapat menjadi lebih luas dan tentunya dapat mempengaruhi keputusan konsumen dalam membeli penawaran produk. Itulah informasi seputar brand ambassador dan apa saja yang perlu diperhatikan ketika merekrut seorang BA. Apakah kamu tertarik menggunakannya untuk perusahaanmu?