Tips Branding untuk UMKM dari Praktisi Komunikasi Digital

Bulan Maret lalu, BRIEFER bekerja sama dengan Rumah Perubahan dalam acara Empowering SMEs to Recover Stronger – SME Bazaar & Coaching Clinics hari ke-2. Di hari itu hadir Iksan Bangsawan yang merupakan content creator, founder & CEO dari SKENA Creative Digital Agency. Ia telah memberikan beberapa insight penting mengenai branding, khususnya untuk UMKM. 

Lalu, apa sih branding itu?

Branding itu bukan hanya sekedar logo. Banyak sekali orang-orang yang mengira bahwa branding yang baik adalah logo yang bagus, tetapi sebenarnya logo hanya sebagian kecil lho dari dunia branding. Inovasi, cara menghandle complaints, dan kualitas serta konsistensi produk adalah unsur branding juga yang kadang orang tidak sadari. 

Kalau mau mulai membuat branding, bisa start dari mana sih?

Tentunya logo. Logo adalah identitas visual dari sebuah bisnis. Logo dapat menjadi hal yang melekat di pikiran masyarakat dan sangat berpengaruh terhadap reputasi perusahaan. Saat seseorang pertama melihat sebuah perusahaan, pasti hal yang dilihat dahulu adalah logo. Maka dari itu penting sekali untuk membuat logo yang original dan bagus dengan warna yang sesuai dengan corporate colors yang sudah ditentukan sebelumnya untuk bisnis kita. 

Tak hanya logo, kita harus membuat identitas visual bisnis kita secara lengkap seperti nama, tagline, logo, warna, kemasan, spanduk, brosur, seragam, dan stationary. Pastikan design dan warnanya selalu konsisten satu sama lain untuk tidak membingungkan calon pelanggan saat melihat bisnis kita.

Selanjutnya, kita harus menentukan value dari bisnis kita. Untuk menentukan itu bisa dilihat dari unsur-unsur value proporsional yaitu fungsional, ekonomi, simbolis, emosional, visual. bahan baku, proses, layanan dan distribusi

Jadi pastikan bisnis kita memiliki nilai lebih serta keunikan tersendiri dibandingkan dengan bisnis orang lain baik itu dari segi ekonomi yang lebih affordable misalnya, bahan baku yang premium, emosional yaitu dengan brand backstory yang bagus dan menyentuh, dan sebagainya. Jangan lupa juga untuk selalu menyalurkan nilai-nilai tersebut melalui semua channel sosial media bisnis kita supaya awareness dari brand kita akan ada dan selalu meningkat. Dengan adanya brand awareness yang baik, customer akan berdatangan dan proses transaksi akan ada.

Ada beberapa unsur sosial media yang harus kita perhatikan saat membangun branding – konten, platform, promotion dan collaboration.

Untuk konten, pastikan konten kita otentik, menyenangkan, dan trendy. Kita juga harus konsisten dalam memproduksi dan mempublikasikan konten. For platform choices, kita bisa menggunakan Tiktok, Instagram, Twitter, Facebook, WordPress, Whatsapp, dan lain-lain.

Sesuaikan saja dengan target audience dari bisnis masing-masing. Setelah itu pastikan untuk mempromosikan konten dan brand kita dengan ads, endorsement, influencer, maupun membuat event yang seru. Kolaborasi juga harus dilakukan, contohnya seperti cross audience, membuat product bundling, dan barter value.

Hal penting yang harus diperhatikan, digital branding atau marketing harus masuk biaya modal bisnis kita, jangan hanya saat penjualan saja – Iksan Bangsawan, CEO SKENA Creative

Ngomongin cara memulai branding, memangnya apa sih kegunaan dari branding?

Branding dapat menjadi diferensiasi usaha dengan orang lain, membuat bisnis kita menjadi pilihan konsumen, menstabilkan dan meningkatkan omset, menggaet konsumen lokal, serta membuat bisnis kita menjadi brand yang mudah diingat. 

Butuh waktu 20 tahun untuk membangun reputasi dan lima menit untuk menghancurkannya. Jika Anda memikirkannya, Anda akan melakukan sesuatu secara berbeda – Warren Buffet

Jadi pastikan untuk terus berinovasi, berhati-hati dalam melangkah dan melakukan sesuatu, pikirkanlah secara dua kali dan matang, dan pastikan selalu memperhatikan customer behavior untuk terus membuat strategi bisnis yang sesuai dengan target audience dan efektif untuk menghasilkan reputasi yang baik serta profit yang maksimal.

Best of luck Briefee!