Social media monitoring merupakan salah satu langkah yang krusial untuk menjaga reputasi bisnis dan membuat brand makin dikenal banyak orang.
Pasalnya, social media monitoring merupakan aktivitas yang lebih dari sekadar memantau, tetapi juga dapat membangun hubungan, merespons dengan cepat, dan memahami audiens secara lebih baik.
Artikel ini akan membahas secara mendalam apa itu social media monitoring, bagaimana cara kerjanya, manfaatnya, hingga alat-alat yang bisa kamu gunakan untuk memaksimalkan proses ini. Simak!
Apa itu Social Media Monitoring?
Social media monitoring adalah proses memantau, mengumpulkan, dan menganalisis data dari berbagai platform media sosial untuk memahami apa yang sedang dibicarakan oleh netizen tentang sebuah brand, produk, layanan, atau topik tertentu.
Aktivitas ini memungkinkan kamu untuk “mendengar” suara konsumen secara langsung, baik itu pujian, kritik, keluhan, atau bahkan rekomendasi.
Contoh sederhananya, bayangkan kamu memiliki usaha kecil berupa kafe di kota besar. Suatu hari, ada pelanggan yang memposting pengalaman mereka di Instagram, menandai akun kafemu, dan menggunakan hashtag seperti #KopiNikmat.
Kalau kamu aktif melakukan monitoring, kamu akan melihat postingan itu dan bisa langsung membalas, “Terima kasih sudah mampir! Kami senang kamu suka kopi kami.” Respons cepat ini bisa meningkatkan kesan positif pelanggan.
Namun, bagaimana kalau ada komentar negatif? Misalnya, seseorang mengeluh di X bahwa mereka harus menunggu terlalu lama untuk mendapatkan pesanan.
Dengan social media monitoring, kamu bisa mendeteksi keluhan ini dan segera menanggapinya, “Kami minta maaf atas ketidaknyamanan ini. Silakan DM kami detailnya, dan kami akan memastikan hal ini tidak terjadi lagi.”
In short, dengan melakukan social media monitoring, kamu bisa menjaga reputasi brand, menemukan peluang bisnis baru, serta memberikan respons cepat terhadap kritik atau masalah.
Manfaat Social Media Monitoring
Dari contoh sederhana yang telah dipaparkan sebelumnya, kamu mungkin sudah memperoleh gambaran mengenai apa manfaat nyata dari social media monitoring.
Secara keseluruhan, berikut ini manfaat besar yang akan dirasakan bisnis:
1. Mengetahui Apa yang Dibicarakan Tentang Brand-Mu
Dengan monitoring, kamu bisa menemukan mention tentang brand-mu, baik langsung maupun tidak langsung.
Contohnya, seseorang mungkin menyebutkan produkmu tanpa menandai akun media sosialmu. Tools monitoring bisa menangkap percakapan ini sehingga kamu tidak melewatkan informasi penting.
2. Mendeteksi Tren dan Preferensi Konsumen
Apa yang sedang tren di media sosial? Dengan memantau diskusi, kamu bisa menemukan topik atau produk yang sedang digandrungi konsumen.
Contohnya, jika banyak netizen membicarakan kopi susu kekinian dengan tambahan oat milk, kamu bisa menjadikannya inspirasi untuk menambah menu baru.
3. Mengelola Krisis Secara Real-Time
Misalnya, ada netizen yang membuat unggahan viral karena produkmu dianggap bermasalah. Tanpa monitoring, kamu mungkin baru menyadarinya setelah unggahan itu menyebar luas.
Nah, dengan melakukan monitoring, kamu bisa langsung mendeteksi masalah tersebut, merespons secara profesional, dan mencegah reputasi brand-mu semakin terpuruk.
4. Mengukur Efektivitas Kampanye
Pernah menjalankan kampanye media sosial seperti giveaway atau diskon besar-besaran?
Monitoring memungkinkan kamu melihat apakah kampanye itu efektif. Kamu bisa mengukur jumlah mention, engagement, atau bahkan sentimen dari percakapan netizen selama kampanye berlangsung.
Cara Kerja Social Media Monitoring
Proses social media monitoring dapat dipecah menjadi beberapa tahap yang lebih rinci, berikut penjelasannya:
1. Menentukan Tujuan Monitoring
Sebelum mulai melakukan monitoring, langkah pertama yang harus kamu lakukan adalah memahami tujuan utama dari aktivitas ini.
Apakah kamu ingin mengetahui bagaimana orang memandang brand-mu? Atau kamu ingin mendeteksi masalah potensial yang bisa menjadi krisis di masa depan?
Misalnya, bayangkan kamu baru saja meluncurkan produk minuman kesehatan baru. Tujuan utama monitoring-mu bisa jadi untuk melihat apakah konsumen menyukai rasa minuman tersebut, atau apakah ada saran terkait kemasan dan harga.
Dengan tujuan yang jelas, kamu bisa fokus mencari data yang benar-benar relevan.
2. Memilih Kata Kunci yang Tepat
Setelah tujuan ditentukan, langkah selanjutnya adalah memilih kata kunci (keywords) yang akan menjadi “radar” dalam proses monitoring.
Kata kunci ini bisa berupa nama brand, nama produk, hashtag kampanye, atau bahkan topik yang terkait dengan industri tempat kamu beroperasi.
Misalnya, untuk produk minuman kesehatan tadi, kamu bisa memantau kata kunci seperti “minuman sehat XYZ,” “Vitamin Drink,” atau bahkan hashtag kampanye seperti #HidupSehat.
3. Mengumpulkan Data dari Berbagai Sumber
Begitu kata kunci ditentukan, langkah berikutnya adalah menggunakan alat social media monitoring untuk mengumpulkan data dari berbagai platform.
Tools seperti Hootsuite, Brand24, atau Sprout Social akan memindai platform seperti Instagram, X, Facebook, dan bahkan forum online untuk menemukan percakapan yang mengandung kata kunci yang telah kamu pilih.
Misalnya, seseorang di Instagram memposting tentang produkmu tanpa menandai akun media sosialmu, tetapi menggunakan hashtag seperti #MinumanSehat.
Tools monitoring akan menangkap unggahan ini, sehingga kamu tidak melewatkan percakapan penting, baik itu pujian, kritik, maupun saran.
4. Menganalisis Data yang Terkumpul
Setelah data terkumpul, langkah berikutnya adalah menganalisis informasi tersebut. Di sinilah teknologi seperti analisis sentimen mulai berperan.
Analisis ini bertujuan untuk mengidentifikasi apakah percakapan yang terjadi bernada positif, negatif, atau netral.
Misalnya, jika seseorang berkata, “Minuman ini enak banget, rendah gula lagi jadi cocok buat penderita diabetes,” ini termasuk sentimen positif.
Sebaliknya, jika ada komentar seperti, “Mahal banget produknya, mana botolnya kecil,” maka ini adalah sentimen negatif.
Selain sentimen, kamu juga bisa menganalisis tren dari percakapan. Apakah ada keluhan tertentu yang sering muncul? Apakah ada fitur produk yang paling banyak disukai? Data-data ini akan membantu kamu memahami persepsi publik secara keseluruhan.
5. Mengambil Tindakan Berdasarkan Analisis
Monitoring tidak akan berguna jika tidak diikuti dengan tindakan nyata. Dari data yang telah dianalisis, kamu bisa mengambil berbagai langkah strategis.
Misalnya, jika banyak pelanggan yang mengeluh tentang kemasan produk yang mudah bocor, kamu bisa segera memprioritaskan perbaikan di bagian tersebut dan memberi tahu audiens bahwa kamu mendengarkan keluhan mereka.
Sebagai contoh lain, bayangkan kamu menemukan ada pelanggan yang memuji produkmu di X dengan mengatakan, “Pas banget minum ini buat diet!” Kamu bisa langsung membalas komentar tersebut dengan apresiasi, seperti, “Terima kasih sudah mencoba produk kami! Kami senang kamu menyukainya.”
Respon cepat seperti ini menunjukkan bahwa brand-mu peduli dan aktif terhubung dengan audiensnya.
6. Memantau Hasul Tindakan dan Melakukan Optimalisasi
Setelah tindakan diambil, proses monitoring tidak berhenti sampai di situ. Kamu perlu terus memantau respons dari audiens terhadap langkah-langkah yang kamu ambil. Apakah ada perubahan sentimen? Apakah masalah yang sebelumnya dikeluhkan sudah mulai berkurang?
Misalnya, jika kamu memperbaiki kemasan produk seperti yang diminta pelanggan, lihat apakah ada komentar baru yang menyebutkan perbaikan tersebut.
Jika responsnya positif, ini berarti langkahmu berhasil. Namun, jika masih ada kritik yang muncul, berarti ada aspek lain yang perlu diperbaiki.
Proses ini bersifat berkelanjutan. Media sosial adalah ruang yang selalu berubah, sehingga monitoring harus menjadi bagian rutin dari strategi komunikasimu.
Rekomendasi Social Media Monitoring Tools
Berikut adalah beberapa tools populer yang dapat membantumu melakukan monitoring dengan lebih efektif:
- Hootsuite: Dapat mengelola beberapa akun media sosial sekaligus dan memantau kata kunci tertentu.
- Brand24: Dapat memberikan notifikasi real-time ketika brand-mu disebut, memungkinkan kamu merespons dengan cepat.
- Sprout Social: Selain monitoring, alat ini juga menyediakan fitur analitik untuk memahami performa brand di media sosial.
- BuzzSumo: Ideal untuk mencari tahu konten yang paling banyak dibicarakan, sehingga cocok untuk memantau tren.
- Talkwalker: Alat yang lebih kompleks untuk analisis sentimen, tren, dan dampak kampanye secara mendalam.
Butuh Social Media Monitoring untuk Bisnismu? Serahkan kepada BRIEFER!
Mengelola reputasi di media sosial bukanlah hal yang mudah. Tanpa alat yang tepat dan strategi yang jelas, kamu bisa saja melewatkan kritik penting, gagal menangkap peluang baru, atau bahkan lambat merespons isu yang bisa berujung pada krisis.
Namun, tidak perlu khawatir. Sebagai platform PR non-retainer, BRIEFER menghubungkan bisnis dengan spesialis PR yang ahli di bidangnya.
Kami menyediakan layanan social media monitoring untuk memastikan bisnismu selalu mendengar suara konsumen, mengelola sentimen publik, dan menangkap peluang tren.
Jangan biarkan komentar negatif atau isu tak tertangani merusak reputasi brand-mu. Yuk, percayakan pada BRIEFER dan lihat hasilnya!