Maukah kamu menukar informasi alamat emailmu dengan secangkir kopi gratis? Program PR stunt dari Surfshark mencoba melakukan social experiment terkait ini.
Sekarang ini, orang semakin mudah membagikan data pribadinya di internet tanpa sadar. Namun jika diminta secara sadar, akankah mereka bersedia?
Itulah dasar dari program PR stunt sekaligus social experiment yang dilakukan Surfshark pada 30 Mei sampai 20 Juni 2024 lalu. Simak selengkapnya di artikel ini!
Apa itu Surfshark?
Surfshark adalah perusahaan VPN (Virtual Private Network) asal negeri kincir angin, Belanda yang didirikan pada tahun 2018. Perusahaan ini kemudian melakukan merger dengan Nord Security di tahun 2022.
Selain VPN, layanan Surfshark juga termasuk deteksi kebocoran data, pencarian pribadi, antivirus, dan alat penghapus data pribadi.
Strategi PR Stunt Surfshark
Pada beberapa saat lalu, Surfshark mengadakan sebuah program PR stunt untuk menguji apakah orang-orang akan memberikan data pribadinya untuk produk gratis.
Program ini didasarkan pada realitas di mana saat ini, terutama dengan kehadiran internet, banyak orang dengan secara tidak sadar bersedia memberikan data pribadi pada platform atau anonim di dunia maya.
Padahal, data pribadi, termasuk alamat email, adalah informasi yang seharusnya tidak mudah diberikan kepada orang asing.
Jadi, tujuan dari program ini adalah untuk meningkatkan kesadaran orang-orang dengan cara yang mudah dipahami tentang betapa bahayanya berbagi data pribadi secara berlebihan.
Oleh karena itu, Surfshark mencoba melakukan social experiment dengan memilih sebuah kafe di Manhattan yang ramai dengan lalu-lalang orang-orang untuk dijadikan lokasi percobaan.
Bekerja sama dengan aktor untuk menjadi barista, kafe tersebut menjual kopi dan makanan yang bisa ditukar dengan alamat email atau kode keamanan kartu kredit.
Jadi, konsumen memberikan detail informasinya pada selembar kertas untuk mendapat secangkir kopi atau sebuah snack ‘gratis’.
Ada beragam reaksi yang ditunjukkan pelanggan saat mereka bisa memperoleh kopi “gratis” hanya dengan menukar informasi pribadinya.
Misalnya, ketika diminta alamat email, seorang pelanggan pria tertawa dan berkata, “Kenapa tidak? Lagipula semua orang memilikinya.”
Namun, setelah pelanggan mendapatkan pesanannya, barista segera menaruh kertas yang berisi data pribadi pelanggan ke dalam mesin penghancur.
Kemudian, barista memberi tahu pelanggan “Surfshark tidak menyimpan datamu, jadi kamu dapat bebas berselancar secara online dengan aman.”
Dari 155 pelanggan yang berkunjung, hanya 34 di antaranya yang menolak untuk membagikan data mereka, yang artinya mereka pun harus membayar dengan harga normal.
Hal ini berarti sebagian besar pelanggan atau sekitar 78%-nya bersedia untuk membagikan data pribadinya, meskipun tak menutup kemungkinan ada beberapa orang memberikan informasi palsu.
Hasil Kampanye
Selama program berlangsung, Surfshark membagikan beberapa unggahan yang berkaitan dengan experiment-nya dalam bentuk Instagram reel dan TikTok. Unggahan-unggahan tersebut meraih lebih dari 100 ribu penayangan.
Setelah program tersebut dilaksanakan, Surfshark mengunggah sebuah video melalui YouTube yang memperlihatkan reaksi pelanggan saat berkunjung ke kafe.
Tak hanya itu, Surfshark juga mengundang jurnalis yang berbasis di New York, seperti CNET dan Tom’s Guide untuk meliput program tersebut.
Bagaimana menurutmu, Briefee? Apakah menurutmu program PR stunt dari Surfshark ini adalah ide yang brilian? Apakah kamu tertarik menjadikannya inspirasi?
Jika kamu suka membaca inisight dalam bidang bisnis, pemasaran, dan public relations, yuk kunjungi website Stores from BRIEFER sekarang juga!