Diferensiasi produk adalah salah satu strategi yang banyak digunakan perusahaan guna meningkatkan daya saing bisnis di pasar yang kompetitif.
Dengan strategi ini, perusahaan tersebut pun berpeluang lebih besar untuk menarik perhatian konsumen dibanding kompetitornya.
Artikel ini akan memberikan penjelasan lebih lengkap mengenai apa yang dimaksud dengan diferensiasi produk beserta contohnya.
Pengertian Diferensiasi produk
Jika dikutip dari Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), diferensiasi didefinisikan sebagai proses, cara, perbuatan membedakan.
Jadi intinya, diferensiasi produk adalah cara yang digunakan perusahaan untuk membuat produk atau layanan mereka terlihat berbeda atau bahkan melebihi produk pesaing.
Dengan adanya tambahan nilai tersebut, maka harapannya hal ini dapat memengaruhi pilihan konsumen untuk lebih memilih produknya dibanding produk lain.
Tujuan Diferensiasi Produk
Terdapat beberapa tujuan mengapa perusahaan melakukan diferensiasi produk, yaitu:
- Membuat produk lebih unggul dibanding kompetitor
- Menarik lebih banyak pelanggan agar memilih produknya dibanding produk pesaing
- Menciptakan identitas brand yang kuat
- Meningkatkan loyalitas pelanggan karena produk hasil diferensiasi dapat menawarkan nilai tambah yang unik dan berbeda
Indikator Diferensiasi Produk
Ada beberapa indikator diferensiasi produk yang bisa menjadi pembeda dan nilai tambah dengan produk pesaing, yaitu:
1. Bentuk
Indikator bentuk merujuk pada tampilan fisik dari produk. Jika produk hasil diferensiasi memiliki bentuk yang unik dan menarik dibanding produk kebanyakan, tentu pelanggan akan berkemungkinan besar untuk memilihnya.
2. Fitur
Indikator selanjutnya yaitu fitur, yang berarti atribut tambahan atau inovasi yang dimiliki produk tersebut dan berbeda dibanding produk lainnya.
Misalnya, HP produksi perusahaan X memiliki fitur tambahan berupa kamera yang dapat diperbesar hingga 100x, sedangkan HP produksi perusahaan lain belum ada yang memilikinya.
3. Kualitas Kinerja
Indikator yang satu ini mengacu pada seberapa baik produk tersebut berfungsi atau melakukan tugas sebagaimana yang diharapkan pengguna.
Misalnya, hasil foto dari kamera produksi perusahaan X memiliki ketajaman yang lebih baik dibanding hasil foto dari kamera produksi perusahaan lain.
4. Kesesuaian
Indikator kesesuaian mencakup sejauh mana suatu produk memenuhi kebutuhan atau preferensi yang bersifat spesifik dari pelanggan.
Misalnya, HP produksi perusahaan X sesuai dengan kebutuhan pengguna disabilitas, sedangkan HP produksi perusahaan lain tidak.
5. Daya Tahan
Endurance atau daya tahan mengacu pada seberapa lama sebuah produk dapat bertahan dalam kondisi penggunaan yang normal atau ekstrem.
Produk yang memiliki daya tahan lebih baik tentunya akan lebih disukai pelanggan karena memberikan nilai jangka panjang.
6. Keandalan
Semakin andal suatu produk, maka pelanggan pun tentunya akan semakin suka dan percaya kepada produk tersebut jika dibandingkan dengan produk lainnya.
Keandalan sendiri mengacu pada konsistensi produk dalam memberikan hasil yang diharapkan atau tidak mengalami kerusakan yang tak terduga.
7. Mudah Diperbaiki
Kemudahan perbaikan juga menjadi salah satu indikator diferensiasi produk. Jika suatu produk mudah diperbaiki, maka pelanggan pun umumnya akan lebih menyukainya karena dapat mengurangi biaya perawatan.
8. Gaya (Style)
Indikator gaya merujuk pada estetika atau karakteristik visual yang khas dari suatu produk. Ini termasuk bentuk, warna, pola, tekstur, dan elemen visual lainnya.
Umumnya, pelanggan akan menyukai gaya produk yang menonjol dan mengikuti tren terkini. Hal inilah yang membuat perusahaan umumnya akan mengganti gaya produknya secara berkala dari waktu ke waktu.
9. Desain
Berbeda dengan gaya, desain tidak hanya mengacu pada penampilan visual, tetapi juga mencakup aspek fungsional seperti struktur dan fungsi produk.
Desain yang baik dan dapat memenuhi kebutuhan pengguna dengan cara yang efisien tentunya akan meningkatkan daya tarik dari produk tersebut.
10. Harga
Indikator yang satu ini mencakup strategi penetapan harga yang digunakan oleh perusahaan sehingga membedakannya dengan kompetitor.
Strategi ini bisa melibatkan pengaturan harga yang lebih tinggi tapi dengan fitur dan kualitas yang lebih baik, atau penetapan harga yang lebih rendah untuk memenangkan pasar dengan menawarkan nilai terbaik.
Contoh Diferensiasi produk
Salah satu contoh diferensiasi produk yang terkenal datang dari dua perusahaan produksi smartphone terbesar di dunia, Apple dengan iPhone dan Samsung dengan smartphone Galaxy-nya.
Seperti yang kita ketahui, meskipun memiliki fungsi yang kurang lebih sama, baik iPhone maupun Samsung memiliki banyak perbedaan.
Smartphone Galaxy buatan Samsung memiliki sistem operasi Android yang memberikan fleksibilitas yang lebih besar kepada pengguna dalam hal integrasi dengan berbagai aplikasi dan layanan Google.
Sementara itu, iPhone dari Apple memiliki ekosistemnya sendiri. Ponsel pintar ini menggunakan sistem operasi iOS yang terkenal dengan integrasi yang kuat dengan perangkat Apple lainnya.
Dalam hal desain, iPhone cenderung mengusung konsep yang elegan dan premium, sementara Samsung Galaxy menawarkan desain yang menarik dan unik, seperti contohnya pada seri Flip dan Fold.
Kemudian, Apple juga dikenal menawarkan harga yang cenderung lebih tinggi dibanding ponsel lain pada kelasnya, sehingga menghasilkan citra merek yang premium dan eksklusif.
Itulah dia artikel lengkap mengenai apa itu diferensiasi produk, mulai dari pengertian, tujuan, indikator, hingga contohnya.
Pada intinya, diferensiasi produk adalah strategi yang dilakukan perusahaan agar lebih unggul dibanding kompetitornya.
Jika kamu tertarik membaca artikel lain di bidang bisnis, yuk kunjungi laman web Stories from BRIEFER sekarang juga!