Saat merintis usaha baru, penting bagi pemilik usaha untuk menentukan nama brand sebagai identitas yang menjadi pembeda antara brand satu dengan brand lainnya di pasaran. Tentunya, nama brand ini tidak boleh dibuat sembarangan. Sebab, nama brand dapat membentuk persepsi seseorang terhadap bisnis yang berpengaruh pada pembentukan citra dan reputasi.
Lalu, bagaimana caranya untuk menentukan nama brand yang tepat? Temukan jawabannya pada artikel berikut ini ya!
Elemen-Elemen Penting yang Harus Diperhatikan
Sebelum kita membahas mengenai tips-nya, ketika menentukan nama brand ada beberapa elemen penting yang harus diperhatikan oleh pemilik usaha, seperti:
- Memorability – Nama brand harusnya mudah diingat oleh orang banyak.
- Meaningfulness – Setiap nama yang telah dibuat harus memuat filosofi, tujuan, dan arti yang jelas. Selain itu, nama brand juga harus mampu mencerminkan keterkaitannya dengan produk/jasa yang ditawarkan.
- Likable – Nama brand harus didesain dengan indah agar mampu menarik perhatian calon konsumen.
- Transferable – Nama brand seharusnya dapat digunakan dengan mudah bahkan dapat melampaui batas geografi/wilayah.
- Protectability – Nama brand seharusnya sudah dilindungi secara hukum dibawah HAKI dan aman dalam persaingan di pasar.
Tips Penting yang Dapat DIterapkan
Membangun nama brand sesuai dengan elemen-elemen diatas tentu akan menjadi tantangan tersendiri bagi pemilik usaha. Sebab, dalam proses penyusunannya, pemilik usaha dituntut untuk berpikir kreatif dan inovatif agar nama brand yang dihasilkan berhasil dikenal oleh banyak orang.
Oleh karena itu, ada beberapa tips nih yang dapat diterapkan untuk mempermudah proses penyusunan nama brand, seperti:
- Pahami Tujuan dan Value Brand
Hal ini merupakan hal paling penting untuk dilakukan sebelum mulai menentukan nama brand. Beberapa pertanyaan yang bisa dijawab adalah seperti, kesan apa yang ingin diberikan? Persepsi apa yang ingin dibangun? Sebagai apa brand ingin diingat? dll.
Pemahaman mendalam terkait hal ini dapat membuat pemilik usaha menciptakan nama brand yang bermakna dan bukan sekedar nama biasa saja. Tujuan dan value brand yang dicantumkan dalam nama brand juga akan membantu brand menonjolkan karakteristik utama dan keunggulan bisnismu dibandingkan kompetitor.
- Lakukan Riset Kata Kunci
Kegiatan ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui kata kunci apa yang paling sering dicari oleh calon konsumen sehubungan dengan produk/jasa yang ditawarkan. Hal ini tentu dapat meningkatkan brand exposure karena nama brand kamu semakin sering keluar di mesin pencarian.
Kamu bisa gunakan berbagai tools, seperti Google Keyword Planner atau sejenisnya yang dapat mempermudah proses pencarian keyword dan brainstorming ide terkait nama brand.
- Pastikan Kalau Namanya Mudah Diingat dan Diucapkan
Selaras dengan elemen yang telah disebutkan sebelumnya, sebuah nama brand harus mudah untuk diingat dan diucapkan. So, selalu pastikan nama brand kamu mudah dibaca, dieja, dan diucapkan ya!
Sebab, kunci utama calon konsumen mudah mengingat nama brand kamu adalah melalui keterbacaan yang optimal. Nama brand yang mudah dibaca juga tentu akan mempermudah kegiatan word of mouth yang mungkin terjadi. Hal ini pastinya akan membawa dampak baik bagi brand, seperti awareness/exposure yang akan meningkat.
- Perhatikan Setiap Kata yang Dipakai
Selalu perhatikan setiap kata-kata yang dipakai sebagai nama brand. Jangan sampai kamu menggunakan kata-kata yang bermakna/berkonotasi negatif ya supaya tidak menimbulkan persepsi negatif pula dari calon konsumen.
- Dapatkan Masukan Dari Berbagai Pihak
Sebelum nama brand benar-benar di launching, coba minta pendapat dari orang-orang terdekat, seperti teman/keluarga. Tujuannya adalah untuk mendapatkan berbagai masukan dan perspektif bagaimana mereka menafsirkan nama brand tersebut.
Mau tahu insight lainnya seputar dunia komunikasi? Yuk, kunjungi laman Stories From Briefer dan nantikan update lainnya. See you!