3 Krisis Perusahaan yang Lagi Happening Banget! 

Krisis merupakan hal yang tak terpisahkan dari perusahaan. Banyak hal yang dapat memicu krisis, mulai dari bencana alam, kecelakaan kerja, perlakuan buruk perusahaan hingga cuitan pemilik perusahaan di media sosial. 

Akhir-akhir ini, ada 3 perusahaan yang sedang dilanda krisis. Emang ada apa aja ya? Yuk, kita bahas bersama! 

Hamlin

Briefee pasti udah ga asing kan dengan brand ini? Yapz, akhir-akhir ini mereka viral lantaran diduga melakukan penipuan dengan cara menjual produk dari brand lain dan menempelkan logo Hamlin diatasnya. Tak hanya itu, harga jualnya juga sangat mahal seakan merupakan barang branded

Krisis ini dimulai ketika seorang netizen membeli sleeve laptop dari Hamlin melalui e-commerce. Namun, tak disangka, pada saat dia menerima produknya, logo Hamlin terlepas dari produknya dan terlihat bahwa ada logo brand lain. Netizen yang mendapatkan produk itu pun kemudian membuat video dan mengunggah dalam akun TikTok pribadinya (@nyloed13). Tak lama setelah itu, akun media sosial Hamlin dihujani dengan berbagai komentar negatif dan pertanyaan dari netizen.

Menanggapi hal tersebut, Hamlin kemudian merilis klarifikasi seperti gambar diatas melalui akun Instagram mereka. Namun, komentar buruk masih terus mengalir lantaran klarifikasi yang diberikan menunjukkan bahwa Hamlin seakan tidak mengakui kesalahan mereka. Sebaliknya, Hamlin justru terlihat menyalahkan pihak produsen yang lalai dalam menutupi brand lain. Krisis pun semakin memburuk yang diikuti dengan pencabutan status Shopee Mall pada akun shopee mereka.

Saat ini, yang dilakukan Hamlin adalah mengunci semua akun media sosial, mulai dari Instagram hingga TikTok agar situasinya menjadi lebih kondusif. Namun, tetap saja kepercayaan konsumen terhadap Hamlin sudah hilang dan butuh perjuangan yang lebih besar lagi untuk mengembalikan reputasi dan kepercayaan konsumen Hamlin. 

KitaBisa

Selain brand Hamlin, ternyata KitaBisa juga lagi dilanda krisis. Awal mula krisis berlangsung adalah karena kasus Singgih Sahara, seorang MC dan stand up comedy asal semarang yang diduga melakukan penipuan berkedok donasi untuk pengobatan ibunya dan terapi speech delay anaknya. 

Singgih mulai banyak dikenal oleh banyak orang setelah membuka donasi pada tahun 2022 untuk membiayai cuci darah ibunya yang diklaim bahwa biayanya tidak dapat ditanggung BPJS. Namun, sampai tahun ini penggalangan donasi masih dilakukan. Hal ini tentu mengundang rasa penasaran netizen untuk menelusuri aliran dana dia dari para pendonor. 

Penggalangan dana ini pun semakin dicurigai lantaran Singgih tidak mampu melampirkan bukti pembayaran terhadap pengobatan ibunya kepada netizen. Kecurigaan pun terus bertambah lantaran ada pengakuan salah seorang pengguna X yang mengklaim bahwa Singgih Sahara terlibat dalam judi online. Hal tersebut kemudian dibuktikan melalui tangkapan layar akun judi online yang diduga miliki Singgih Sahara. 

Merespon permasalahan ini, KitaBisa kemudian mengeluarkan klarifikasi yang menyatakan bahwa memang benar Ibunya Singgih sakit. Hal tersebut telah dibuktikan melalui rekam medis yang diunggah sebelum pembuatan akun KitaBisa. 

KitaBisa juga telah melakukan berbagai penyelidikan terhadap aliran dana yang diterima Singgih. Beberapa dana memang dapat dipertanggungjawabkan penggunaannya. Namun, ada beberapa dana yang tidak dapat dipertanggungjawabkan oleh Singgih dengan alasan nota terbuang dan sudah digunakan untuk kebutuhan sehari-hari. 

Oleh karena itu, KitaBisa telah mengambil tindakan yang tegas dengan cara menutup akun Singgih dan meminta Singgih untuk membuat pernyataan tertulis bermaterai yang berisikan janji untuk pengembalian selisih donasi yang tidak dapat dipertanggungjawabkan. Tim PR KitaBisa juga menjelaskan bahwa pengembalian dana akan dilakukan dalam jangka waktu setahun kepada para donatur. Sisa donasi yang terdapat dalam akun Singgih akan dialihkan kepada penerima bantuan lainnya. 

Namun, tetap saja kasus ini telah merusak kepercayaan konsumen. Sebab, penipuan seperti ini bukan hanya terjadi sekali dua kali saja. KitaBisa telah banyak dilaporkan dengan berbagai kasus penipuan modus serupa yang menyebabkan orang-orang menjadi enggan berdonasi secara online terutama melalui platform KitaBisa. Tentunya, krisis seperti ini juga akan merugikan penerima bantuan lainnya yang memang jujur dengan keadaannya. 

ERIGO

Briefee yang ngikutin Timnas pasti ga asing sama kasus dari Erspo (Erigo Sport). Baru-baru ini, Erigo dikabarkan memenangkan tender Jersey Timnas. Erigo kemudian menggandeng Ernanda dari CEO Makna untuk menjadi desainer Jersey Timnas. Namun, setelah launching, banyak respon negatif dari netizen lantaran desainnya dinilai tidak terlalu bagus. 

Ernanda pun kemudian membuat tweet kurang lebih seperti dibawah ini karena tweet aslinya telah dihapus oleh Ernanda sendiri. 

Seperti yang sudah bisa diprediksi, hujatan kepada Ernanda pun bertambah parah. Perang tweet pun kemudian terjadi antara Ernanda dengan netizen lainnya. Sebab, tweet tersebut cukup menggambarkan attitude Ernanda yang dinilai sombong, defensif dan anti-kritik. Namun, hingga kini (28 Maret 2024), belum ada keterangan lebih lanjut dari  pihak Ernanda ataupun Espro. 

Akibatnya, banyak orang mulai kehilangan minat untuk membeli jersey tersebut padahal sudah lama menunggu.

Dari beberapa kasus ini, kita bisa belajar bahwa krisis dapat dengan mudah mencuat, bahkan hanya dari cuitan di media sosial saja. Oleh karena itu, mempertahankan reputasi bukanlah hal yang mudah. Bukan hanya perusahaan sebagai brand saja yang harus dijaga, tetapi internal perusahaan secara keseluruhan juga harus dijaga untuk menjaga citra baik perusahaan. 

Mau tahu insight lainnya seputar dunia komunikasi? Yuk kunjungi laman Stories From Briefer dan nantikan update lainnya. See you!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *