Implementasi  Negosiasi dalam Public Relations

Kemampuan negosiasi merupakan kemampuan dasar yang harus dimiliki oleh seorang praktisi public relation. Sebab, dalam menjalankan perannya, seorang PR pasti akan berhubungan dengan berbagai stakeholder, salah satunya adalah media untuk membangun media relations atau untuk kebutuhan publikasi.

Biasanya kegiatan negosiasi dapat dilakukan melalui berbagai channel, seperti telepon, email, chat atau bahkan secara tatap muka. Ada beberapa tips yang dapat dilakukan agar kegiatan negosiasi dengan media berjalan optimal . Yuk, simak artikel ini sampai selesai ya!

Pahami Tujuan

Tujuan menjadi dasar dalam penyusunan strategi negosiasi. Dalam hal ini, seorang public relations harus menetapkan target yang harus dicapai dan KPI (key performance indicator) seperti jumlah liputan yang didapatkan atau jumlah wawancara dengan media untuk menilai keberhasilan pencapaian tujuan tersebut. Seorang public relations baru akan mampu membangun strategi negosiasi yang kuat apabila tujuan telah didefinisikan secara jelas. 

Lakukan Riset

Dalam hal ini, riset dilakukan untuk mengetahui latar belakang dari media yang ingin diajak kerjasama, memahami karakter dari jurnalis yang ingin ditemui, gaya menulis mereka apakah sesuai atau tidak dengan tujuan perusahaan. 

Susun Strategi yang Kuat

Ada dua strategi yang dapat digunakan ketika bernegosiasi, yakni soft bargaining dan principled negotiation. Strategi soft bargaining merupakan strategi negosiasi dimana pihak negosiator memperlakukan lawan bicaranya layaknya seorang teman yang membuat proses tawar-menawar menjadi lebih santai dan ringan. Namun, orientasi utama dalam strategi ini adalah pada win-lose solution, dimana salah satu pihak akan mengalami kekalahan. 

Dalam situasi ini, sebaiknya PR menggunakan principled negotiation yang  berorientasi pada win-win solution, dimana antara PR dan media sama-sama mendapatkan hasil yang menguntungkan demi menjaga hubungan baik antar keduanya 

Menjaga Etika Komunikasi

Berkomunikasi secara jujur dan terbuka dapat membantu perusahaan mendapatkan image positif di benak media. Hindari praktik-praktik tidak etis seperti suap agar hubungan yang dibangun berkelanjutan. 

Jangan Memaksakan Kehendak

Tindakan ini berpotensi merusak hubungan dengan media dan mengakibatkan kerugian jangka panjang dan kegagalan kerjasama di masa mendatang. Memaksakan kehendak juga dapat membangun image tidak fleksibel dan kurang kooperatif yang merugikan citra dan reputasi perusahaan. 

Orientasi utama dari kegiatan negosiasi adalah hubungan jangka panjang dan berkelanjutan dengan media. Oleh karena itu, butuh strategi yang tepat agar negosiasi berbuah kesuksesan. Mau tahu insight lainnya seputar dunia komunikasi? Yuk, kunjungi laman Stories From Briefer dan nantikan update lainnya. See you!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *