Amplifikasi Konten: Next Step Setelah Upload Konten

Social media officers pasti sering bergumul dengan permasalahan brand awareness yang tidak kunjung meningkat padahal sudah rutin upload konten. Ternyata, jawabannya cukup sederhana lho, yaitu Amplifikasi Konten. 

Upload konten di media sosial tak lagi cukup untuk membangun awareness dan engagement masyarakat terhadap brand. Persaingan yang begitu pesat menyebabkan setiap brand perlu memiliki strategi ampuh agar tetap terlihat di keramaian yang padat. Disinilah amplifikasi konten dapat berperan menjadi tools strategis dalam meningkatkan visibilitas brand di media sosial.

Pengertian & Tujuan Amplifikasi Konten

Amplifikasi sendiri memiliki arti pembesaran, perluasan, ataupun pengembangan. Oleh karena itu, amplifikasi konten dapat diartikan sebagai upaya untuk membesarkan, memperluas dan mengembangkan konten. 

Secara sederhana, amplifikasi konten merupakan next step setelah upload konten yang bertujuan untuk memperluas jangkauan konten agar dapat terlihat, terdengar dan berinteraksi dengan khalayak yang lebih luas. 

Selain itu, melalui amplifikasi konten, brand dapat meningkatkan konversi terhadap produk atau jasa yang ditawarkan karena konten berhasil menjangkau dan mempengaruhi audiens potensial.

Langkah-langkah amplifikasi konten

Ada beberapa langkah-langkah yang perlu disusun sebelum melakukan amplifikasi konten, diantara adalah sebagai berikut: 

  1. Tentukan Tujuan 

Hal penting yang harus dilakukan sebelum melakukan amplikasi konten adalah memiliki definisi yang jelas terkait tujuan yang ingin dicapai beserta key performance indicator (KPI). Langkah ini berfungsi agar strategi yang disusun bisa tepat sasaran dan evaluasi yang dilakukan maksimal. 

Beberapa contoh tujuan yang bisa ditetapkan oleh brand adalah meningkatkan ROI, edukasi audiens, peningkatan engagement rate dll. Selain itu, ada juga beberapa KPI yang dapat digunakan, seperti brand mentions, click through rate, web traffic, cost per lead dll. 

  1. Konten Audit

Audit konten dapat diartikan sebagai sebuah langkah evaluasi awal untuk menentukan kelemahan konten dan aspek apa yang perlu ditingkatkan kedepannya. 

Audit konten dapat dilakukan dalam beberapa tahapan mulai dari awareness, consideration, decision dan advocacy. Apabila brand berhasil melakukan identifikasi terhadap aspek yang perlu ditingkatkan, maka strategi amplifikasinya menjadi lebih tepat sasaran. 

Melalui audit konten, brand juga dapat mengidentifikasi konten-konten dengan performa rendah, sehingga dapat dijadikan pertimbangan dalam penyusunan strategi amplifikasi. 

  1. Buat Konten 

Berdasarkan tujuan, KPI dan audit konten yang telah dilakukan, maka brand dapat mulai membuat konten-konten yang selaras dengan hal tersebut. Apabila ada keselarasan antara KPI dan konten, strategi amplifikasinya pun dapat berjalan lebih maksimal. 

  1. Amplifikasi 

Setelah konten berhasil dibuat, maka brand dapat menyusun strategi amplifikasi. Ada beberapa teknik yang bisa dilakukan, seperti bekerjasama dengan influencer, paid ads (termasuk google ads atau social media ads), memaksimalkan earned dan shared media dan menjalin partnership dengan berbagai brand lainnya. 

Sebenarnya, amplifikasi konten itu dapat dilakukan dengan cara yang lebih sederhana lagi, seperti repost konten di IG Story, membuat quiz yang dapat meningkatkan engagement, membalas berbagai komentar dan berinteraksi dengan audiens melalui DM. 

Jadi, sekarang, jangan tinggalkan kontenmu setelah upload ya. Ingat, untuk melakukan amplikasi!

Mau tahu insight lainnya seputar dunia komunikasi? Yuk kunjungi laman Stories From Briefer dan nantikan update lainnya. See you!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *