Bagi kamu yang berkecimpung di dunia PR atau jurnalis, mungkin sudah tidak asing lagi dengan istilah doorstop interview.
Atau mungkin, kamu juga pernah melihat di film atau televisi mengenai wartawan yang melakukan wawancara ketika narasumber akan keluar dari gedung dalam suatu acara.
Nah, artikel ini akan membahas secara lengkap mengenai pengertian doorstop interview beserta kelebihan dan kekurangannya dari perspektif jurnalis dan PR. Yuk, simak!
Apa itu Doorstop Interview?
Sesuai dengan artinya, yaitu “wawancara cegat pintu”, doorstop interview adalah interview secara spontan dan informal yang dilakukan wartawan dengan cara menghadang seorang pejabat atau tokoh publik.
Jadi biasanya, interview akan dilakukan di depan pintu ketika tokoh publik tersebut sedang berjalan keluar atau masuk sebuah tempat acara, misalnya dalam kegiatan konferensi pers.
Nantinya, wartawan akan melontarkan berbagai pertanyaan yang cepat dan sigap kepada narasumber dengan harapan akan mendapat jawaban secara langsung.
Seorang wartawan yang melakukan teknik ini biasanya disebabkan karena narasumber atau tokoh publik yang ingin diwawancarai sulit ditemui untuk melakukan wawancara.
Bagi seorang PR dari klien atau tokoh publik, menerima tawaran wawancara cegat pintu dapat menjadi kesempatan untuk memberikan tanggapan terhadap suatu isu secara cepat.
Karena ini dapat berpengaruh pada citra seorang tokoh politik atau perusahaan, penting untuk dapat mengelola respon yang tepat dalam menghadapi doorstop interview.
Kelebihan Doorstop Interview
Teknik wawancara cegat pintu memiliki beberapa kelebihan, baik bagi wartawan maupun bagi seorang PR. Berikut penjelasannya.
Kelebihan Doorstop Interview bagi Wartawan
Berikut beberapa kelebihannya bagi wartawan:
1. Lebih Leluasa Memberikan Pertanyaan
Kelebihan utama dari teknik wawancara yang satu ini adalah wartawan lebih leluasa memberikan pertanyaan.
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, wawancara ini biasanya dilakukan ketika narasumber keluar tempat acara, misalnya ketika dalam kegiatan konferensi pers.
Namun, meskipun para wartasan sudah diberi waktu untuk mengajukan pertanyaan di sesi QnA, tentunya terdapat keterbatasan waktu dan bahasan.
Oleh karena itu, wartawan pun akan lebih leluasa dalam mengajukan pertanyaan yang sensitif atau eksklusif kepada narasumber dalam doorstop interview.
2. Memperoleh Jawaban secara Cepat
Karena bersifat mendadak, spontan, dan terburu-buru, wartawan pun biasanya akan memperoleh jawaban dari narasumber secara lebih cepat.
Dengan demikian, wartawan pun sudah bisa mendapatkan bahan berita tanpa harus melakukan janji terlebih dahulu dengan narasumber.
3. Berkesempatan Mewawancarai Narasumber yang Sulit Ditemui
Terkadang, ada tokoh atau pejabat publik yang tidak bisa ditemui oleh wartawan untuk melakukan wawancara, entah itu karena tidak bersedia diwawancarai atau tak memiliki waktu luang.
Oleh karena itu, melakukan teknik wawancara cegat pintu ini dapat menjadi solusi apabila narasumber sulit ditemui secara langsung.
Kelebihan Doorstop Interview bagi PR
Adapun bagi seorang PR, berikut beberapa kelebihannya:
1. Meningkatkan Citra Keterbukaan
Apabila bersedia untuk menghadiri wawancara ini, klien atau perusahaan tentunya dapat menciptakan citra positif tentang keterbukaan terhadap publik dan media.
Jadi, hal ini dapat memberikan kesan bahwa tidak ada hal apa pun yang perlu ditutupi atau disembunyikan dari publik.
2. Meningkatkan Keterlibatan Media
Adanya wawancara cegat pintu dapat memberikan kesempatan bagi klien atau perusahaan untuk mendapat eksposur media yang lebih besar, apalagi jika isu atau peristiwa yang tengah dibahas cukup signifikan.
Selain itu, ketersediaan dalam menerima wawancara ini juga akan mendorong hubungan yang lebih baik antara PR dan wartawan
Kekurangan Doorstop Interview
Meskipun memiliki sejumlah kelebihan, door stop interview juga tentunya mempunyai beberapa kekurangan, yaitu:
Kekurangan Doorstop Interview bagi Wartawan
Berikut beberapa kekurangannya bagi wartawan
1. Kurangnya Persiapan
Umumnya, doorstop interview dilakukan secara mendadak dan spontan, sehingga wartawan yang melakukannya kerap kurang persiapan.
Alhasil, pertanyaan yang diajukan juga mungkin bersifat lebih umum dan kurang mendalam karena wartawan kurang melakukan riset sebelumnya.
2. Ketidaknyamanan Narasumber
Terdapat banyak kasus ketika narasumber merasa tidak nyaman karena pertanyaan mendadak dan sensitif yang diajukan wartawan.
Alhasil, hal ini pun dapat memengaruhi kualitas tanggapan yang diberikan narasumber. Oleh karena itu, penting bagi wartawan untuk mempertimbangkan masalah etika dan sensitivitas dalam mengajukan pertanyaan.
Kekurangan Doorstop Interview bagi PR
Sementara itu, berikut beberapa kekurangan atau tantangan yang mungkin dihadapi seorang PR:
1. Kurangnya Persiapan
Yup, kurangnya waktu untuk melakukan persiapan juga menjadi salah satu tantangan PR dalam menghadapi doorstop interview.
Jika tidak dikelola dengan baik, ada risiko kesalahan dalam menyampaikan jawaban ketika wartawan mengajukan pertanyaan.
Oleh karena itu, penting bagi PR untuk dapat memiliki kemampuan berpikir cepat dalam memberikan tanggapan yang matang.
2. Adanya Pertanyaan di Luar Konteks
Wawancara cegat pintu yang bersifat mendadak dan informal sering kali dimanfaatkan wartawan untuk bertanya hal-hal di luar konteks yang tengah diperbincangkan.
Alhasil, hal ini terkadang merugikan narasumber karena PR mungkin akan kesulitan dalam memberikan tanggapan yang matang.
Demikianlah penjelasan lengkap mengenai teknik wawancara dengan mencegat seorang narasumber di depan pintu.
Teknik wawancara ini cukup umum digunakan karena dapat memberikan keleluasaan wartawan untuk mewawancarai seorang tokoh yang sulit ditemui.
Akan tetapi, karena dapat menimbulkan ketidaknyamanan bagi narasumber, penting untuk wartawan agar selalu mematuhi etika wawancara yang baik.
Nah, jika kamu tertarik untuk membaca insight lain dalam dunia komunikasi, terutama PR, jurnalis, dan pemasaran, yuk kunjungi web Stories from BRIEFER!