Tugas utama bagi para praktisi dalam bidang PR (public relations) adalah membangun citra dan reputasi perusahaan. Nah, salah satu cara membangunnya adalah melalui media coverage.
Sebab, hal ini dapat menjadi medium terbaik dalam mempromosikan brand-mu agar lebih dikenal dan dipercayai khalayak.
Namun, tahukah kamu apa pengertian media coverage? Artikel ini akan membahasnya secara lengkap. Yuk, simak sampai habis!
Apa itu Media Coverage?
Pernahkah kamu membaca konten yang menyebut brand tertentu, seperti misalnya me-review produk atau memberikan testimoni? Jika iya, itulah yang dinamakan media coverage.
Jadi, pada intinya, arti media coverage adalah konten yang ada di media massa yang menyebut atau menampilkan brand-mu.
Konten yang dimaksud di sini bisa dalam berbagai bentuk, mulai dari artikel, video, podcast, infografik, hingga konten di media sosial seperti feed Instagram atau tweet.
Nah, adanya penyebutan brand dalam sebuah konten di media bisa menjadi penanda market presence, yang artinya bahwa brand-mu dikenal target marketmu.
Manfaat Media Coverage
Adanya orang yang menyebut brand-mu di berbagai media massa bisa menimbulkan beberapa manfaat, di antaranya adalah:
1. Peningkatan Visibilitas dan Kesadaran
Yup, salah satu manfaat utama media coverage adalah meningkatkatnya brand awareness & visibility di kalangan publik yang lebih luas.
Sebab, seperti yang telah kita ketahui, media massa memberikan dampak yang besar dalam penyebaran suatu informasi.
Nah, bayangkan jika brand-mu disebut oleh media dengan jangkauan yang luas, maka akan semakin banyak lagi orang yang aware atau tahu akan kehadiran brand-mu.
2. Pembentukan Reputasi dan Kredibilitas
Manfaat selanjutnya adalah mampu membangun reputasi dan kredibilitas yang baik di mata publik, terutama apabila konten tersebut bernada positif.
Sebab, adanya media coverage akan membantu sebuah brand untuk dapat menunjukkan expertise-nya dalam suatu bidang.
Jenis-Jenis Media Coverage
Media coverage dapat hadir dalam beberapa jenis, di antaranya yaitu sebagai berikut.
1. Earned Media
Jenis yang pertama adalah ketika sebuah brand mendapatkan exposure dari media tertentu secara organik. Dalam hal ini, pembuat konten me-mention brand tersebut secara sukarela.
Contoh dari earned media yaitu ulasan pengguna, word of mouth, konten di media sosial yang membahas suatu merek, dan lain sebagainya.
2. Paid Media
Berkebalikan dari earned media, jenis yang satu ini melibatkan adanya transaksi kerja sama antara suatu brand dengan pembuat konten.
Jadi, sebuah brand perlu membayar terlebih dahulu untuk kepada sebuah media untuk membuat konten yang menyebut brand tersebut.
Paid media dapat dengan mudah kamu lihat dalam konten artikel yang diberi label ‘sponsor’ atau program iklan yang ditawarkan media sosial, seperti Google Ads, Instagram Ads, dan TikTok Ads.
Karena bersifat paid, jenis kerja sama yang satu ini umumnya akan ditangani oleh tim marketing.
3. Owned Media
Berbeda dengan 2 jenis sebelumnya yang melibatkan pihak luar, owned media merujuk pada saluran media yang dimiliki oleh perusahaan.
Jadi misalnya, brand A memiliki website dengan domain www.brand-a.com. Dalam situs web tersebut, brand A memiliki laman blog, yang mana dalam setiap konten atau artikelnya, mereka menyebut nama brand nya sendiri.
Cara Mendapat Media Coverage secara Organik
Mendapatkan coverage dari owned media mungkin terbilang mudah, karena kamu hanya perlu menyebut nama brand-mu sendiri.
Namun, biasanya, audiens akan lebih mempercayai konten yang tidak dibayar, seperti honest review dari pelanggan sungguhan.
Oleh karena itu, penting untuk menerapkan “consumer first” dalam setiap produk atau layanan yang brand-mu tawarkan.
Selain itu, ada beberapa cara lain yang bisa kamu lakukan agar bisa memperoleh coverage dari media, yaitu:
1. Membangun Hubungan Baik dengan Pers
Salah satu cara yang cukup ampuh dalam mendapatkan coverage dari media adalah membangun hubungan yang baik dengan wartawan, editor, atau pekerja media lainnya.
Dengan membangun hubungan yang baik, mereka biasanya akan cenderung mempercayaimu sebagai sumber yang sudah dikenal.
2. Membangun Online Presence yang Kuat
Karena segala hal sudah serba digital, maka penting bagi brand untuk memperkuat online presence-nya agar lebih dikenal audiens secara luas.
Untuk membangun online presence yang kuat, manfaatkan media sosial atau website dan lakukan pembaruan konten secara konsisten.
Namun, tak hanya itu, kamu juga perlu membagikan konten-konten menarik dan bernilai tinggi yang relevan dengan apa yang audiensmu butuhkan.
3. Berpartisipasi dalam Acara atau Komunitas
Cara terakhir yang dapat kamu lakukan adalah aktif berpartisipasi dalam acara, konferensi, atau pertemuan yang diadakan perusahaan lain.
Selain memperkuat network-mu, hadir dalam acara atau komunitas juga memperbesar kesempatan untuk mendapatkan media coverage secara organik.
Nah, itulah dia artikel lengkap yang membahas tentang apa itu media coverage, mencakup pengertian, manfaat, jenis, dan cara memperolehnya secara organik.
Pada intinya, coverage dari media adalah salah satu medium penting dalam mempromosikan brand-mu dan membangun reputasi perusahaan.
Meskipun terlihat mudah mendapatkannya, tetapi masih banyak brand yang bingung harus mulai dari mana untuk memperoleh exposure lebih.
Berkenaan dengan ini, BRIEFER adalah ahlinya! BRIEFER merupakan platform kerja di bidang komunikasi yang mampu membantu brand-mu memperoleh reputasi yang baik.
Di BRIEFER, ada berbagai spesialis public relation dan marketing yang bisa kamu pilih sesuai dengan kebutuhan brand-mu.
Untuk informasi selengkapnya, yuk kunjungi laman website BRIEFER atau hubungi kami melalui hello@briefer.id!
Baca juga: