Digital PR dan Traditional PR, manakah yang lebih baik untuk bisnismu?

Perkembangan teknologi saat ini berjalan dengan sangat cepat dan hal ini berpengaruh ke berbagai aspek kehidupan dan berbagai industri salah satunya industri Public Relations atau PR.

PR saat ini terbagi menjadi dua macam yaitu Digital PR dan Traditional PR. Namun apa sih yang membedakan keduanya Briefee? Mari kita bahas satu persatu.

Traditional PR VS Digital PR

Traditional PR adalah strategi komunikasi yang dilakukan para praktisi PR tanpa memerlukan jaringan internet. Dalam meningkatkan brand awareness dan menyebarkan informasi terkait perusahaan atau organisasi, Traditional PR menggunakan media tradisional atau saluran konvensional seperti koran, radio, pamflet, TV, majalah atau surat kabar.

Sedangkan, Digital PR memiliki pengertian yaitu strategi komunikasi oleh para praktisi PR berbasis online dan membutuhkan jaringan internet. Digital PR dalam meningkatkan brand awareness dan menjangkau audiens harus bergantung pada berbagai platform media sosial, content marketing, dan mesin pencari atau yang dikenal dengan SEO.

Apa taktik yang digunakan oleh Traditional PR dan Digital PR?

Traditional PR menggunakan taktik seperti press release, manajemen reputasi, dan membina hubungan baik dengan media serta pers (media relations).

Dalam meningkatkan brand awareness Traditional PR masih efektif maka dari itu, penggunaan media massa seperti TV dan Radio masih memiliki pengaruh kuat dan jangkauan yang luas untuk mempermudah serta meningkatkan kesadaran tentang brand.

Pesan atau isi dalam kampanye PR tradisional bersifat langsung atau terang-terangan seperti perencanaan kegiatan atau press release.

Beralih ke Digital PR, taktik yang digunakan tidak berbeda dengan Tradisional PR, namun tetap memiliki perbedaan. Apa sajakah itu Briefee?Perbedaannya ada pada besar jaringan dan komunikasi yang dilakukan secara online. Ketika Traditional PR fokus cakupannya hanya pada pers, publikasi cetak, TV dan radio untuk Digital PR sendiri cakupan salurannya tidak hanya media sosial saja tetapi juga web, blog, influencer campaign dan portal berita.

Digital PR juga diharuskan membangun hubungan baik dengan media pers, blogger dan influencer.  Para blogger dan influencer dalam hal membagikan informasi selalu menggunakan bahasa yang lebih personal kepada followers mereka sehingga mereka sangat memiliki pengaruh.

Selanjutnya, Bagaimana cara mengukur kesuksesan Traditional PR dan Digital PR?

Tantangan yang dimiliki oleh Traditional PR yaitu sulit untuk mengukur kesuksesan jangkauan dari setiap media placement yang dibuat oleh sebuah brand, sulit untuk memastikan berapa banyak orang yang melihat brand yang sudah dimuat di koran atau majalah.

Sedangkan Digital PR sangat mudah untuk mengukur kesuksesan dari kegiatan yang dilakukan. Jumlah konkrit dapat diperoleh dengan menggunakan berbagai tools seperti Google Analytics atau insights dari berbagai platform media sosial.

Jadi mana yang lebih baik, Traditional PR atau Digital PR? Jawabannya adalah masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing.

Traditional PR masih sangat sukses dalam meningkatkan brand awareness dan menjangkau audiens namun sulit untuk mengukur kesuksesan dari kegiatan campaign yang telah dilakukan. Lalu proses publikasi dari jenis ini memakan waktu yang lebih lama.

Sedangkan pada Digital PR, jumlah audiens yang dijangkau dapat diketahui dengan pasti dan proses publikasi dapat dilakukan dengan cepat, bahkan di hari yang sama. Namun karena beberapa informasi media sosial yang kurang kredible, sehingga berpotensi menurunkan kepercayaan masyarakat.

Jadi Briefee, pada dasarnya Traditional PR dan Digital PR dapat dikatakan mirip karena memiliki fungsi dan tujuan yang sama namun diantara keduanya ada beberapa perbedaan mendasar. Bisnismu bisa memilih jenis media PR yang tepat, berdasarkan tujuan komunikasi dan target yang disasar.

Jika perusahaan atau bisnismu membutuhkan spesialis komunikasi, BRIEFER jawabannya!

Briefer yang merupakan platform penyedia spesialis komunikasi yang berpengalaman dibidangnya dapat membantu. Kunjungi situs Briefer atau email ke hello@briefer.id untuk informasi lebih lanjut.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *