Inovasi dalam teknologi digital mengalami pertumbuhan yang signifikan, salah satunya dalam dunia kerja. Sejak 2015, World Economic Forum (WEF) telah menggulirkan riset dan diskusi mengenai masa depan dunia kerja hingga menemukan sebuah konsep bernama Platform Work.
Dalam riset tersebut, WEF menjelaskan bahwa bagi pekerja lepas, perusahaan dan/atau klien, Platform Work menyediakan layanan yang terjangkau bagi klien dan mampu menawarkan peluang lebih besar untuk mengakses pekerja lepas bertalenta dengan skillset yang mereka butuhkan.
Di Indonesia, berdasarkan data statistik BPS pada bulan Mei 2019, ada sebanyak 4,55% pekerja lepas dan mengalami pertambahan di tahun 2020 akibat pandemi covid 19. Bermula dari data-data tersebut, para pendiri BRIEFER – Aditya Sani dan Fauzan Hamdy mencoba untuk melakukan observasi dan survey terhadap pekerja lepas profesional mengenai kebutuhan dan tantangan yang mereka hadapi khususnya di Industri komunikasi, yaitu :
- Ketimpangan skillset dan sertifikasi antara kota besar dengan secondary area yang mengakibatkan sejumlah pekerja lepas professionalkurang memiliki daya saing sehingga berdampak pada kesejahteraan ekonomi
- Pekerja lepas professional tidak memiliki standar harga karena harus saling bersaing yang berpotensi mengganggu keberlangsungan bisnis industri komunikasi
- Pekerja lepas professional mengalami keterlambatan pembayaran dari pihak klien dalam jangka waktu yang lama atau tidak sesuai dengan kesepakatan sehingga berdampak pada perekonomian keluarga
- Kurangnya saling menghargai dan etika kerja klien sehingga merugikan pekerja lepas misalnya konsultasi tanpa berbayar dan menghilang tanpa kabar, serta negosiasi lingkup kerja yang kurang sesuai dengan harga jasa
Sementara itu, Mckinsey Global Institute mengeluarkan sebuah riset berjudul “The Future of Work After Covid 19” yang menyebutkan bahwa pentingnya kolaborasi antara pekerja baik pekerja tetap maupun pekerja lepas untuk dapat beradaptasi dengan perubahan model bisnis dan perilaku konsumen.
Dorongan adaptasi yang ditekankan oleh Mckinsey sangat betul. Sebuah artikel yang dirilis oleh business school of the Massachusetts Institute of Technology atau dikenal dengan MIT Sloan menyebutkan bahwa pekerja perlu menggunakan skillset termasuk pengetahuan spesifik berdasarkan keahliannya untuk menunjukkan value dalam pekerjaannya. Tidak hanya dari sisi teknis, tapi bagaimana mereka mampunmenjalin hubungan bisnis yang baik
Lalu apa yang harus dilakukan untuk menangani tantangan tersebut?
BRIEFER hadir membawa solusi bisnis melalui platform kolaborasi komunikasi yang memungkinkan pekerja professional (konsultan, penulis, akademisi, talent, dan lainnya) sesuai keahlian masing-masing bekerjasama dengan para klien mulai dari pelaku bisnis UKM/ perusahaan/organisasi maupun dengan institusi pemerintah di berbagai daerah di Indonesia.
Dalam proses pengembangannya, BRIEFER telah melakukan Focus Group Discussion dengan stakeholder seperti korporasi, brand, konsultan, pekerja lepas, jurnalis, akademisi dan pemerintah untuk mendapatkan insight dan masukan supaya platform ini semakin relevan dengan kebutuhan industri.
BRIEFER juga memberikan fleksibilitas bagi pekerja professional untuk menghasilkan pendapatan dan keamanan ekonomi melalui sistem kerja yang terkontrol (standar harga, hourly rate, comprehensive profile & portfolio, etc) agar mereka dapat terus menikmati pekerjaan sekaligus mengembangkan skillset melalui pelatihan.
Mari memulai berkolaborasi! 🙂