Membuat Kontrak Pekerja Lepas untuk Pemula

Memulai karir menjadi pekerja lepas harus mengetahui dasar-dasar dari kontrak kerja, supaya kamu dapat bekerja secara aman berdasarkan perjanjian yang telah disepakati pihak-pihak terkait.

Tujuan dari kontrak kerja tertulis adalah memastikan bahwa masing-masing pihak memahami secara penuh tentang kesepakatan mereka. Namun faktanya di industri komunikasi, tidak semua kontrak kerja dilakukan tertulis.

Beberapa para pekerja lepas menggunakan kontrak lisan dengan klien baik melalui percakapan singkat secara lisan, chat whatsapp maupun email yang berstatus lemah secara hukum.

Kontrak-kontrak seperti diatas terkadang lebih sulit untuk dipertahankan dan mengikat.  Kontrak tertulis menerangkan dengan jelas mengenai hak dan kewajiban yang perlu dipenuhi oleh tiap pihak. Kontrak umumnya harus mengandung dua elemen berikut agar sah secara hukum :

(1) Semua pihak harus menyetujui suatu penawaran yang dilakukan oleh satu pihak dan diterima oleh pihak lain

(2) Sesuatu yang berharga harus ditukar dengan sesuatu yang lain yang berharga. Ini dapat mencakup barang, uang tunai, layanan, atau janji untuk menukar komponen tersebut

Tetapi biasanya kontrak berisi lebih dari dua poin diatas. Yuk kita pahami elemen dasar kontrak bisnis.

1. Para Pihak. Siapa orang-orang yang terlibat dalam kontrak. Bagian ini menyebutkan nama, jabatan, dan nama perusahaan, jika perlu, dan terkadang juga alamatnya.

2. Ketentuan. Deskripsi lengkap tentang produk yang akan disediakan atau dibuat dan/atau layanan yang akan diberikan sedetail mungkin, seperti kuantitas dan atribut produk atau layanan apa pun. Selain itu, tertulis pula harga, panjang dan ruang lingkup proyek. Tanggal mulai dan tanggal penyelesaian juga harus disertakan dalam persyaratan.

3. Pengiriman. Bagaimana apabila terdapat barang atau jasa akan dikirimkan? Atau kamu harus melakukan perjalanan bisnis? Siapa yang bertanggung jawab menanggung biaya perjalanan atau pengiriman dan siapa yang bertanggung jawab pada setiap tahap untuk pengiriman barang juga tercakup dalam bagian kontrak ini. Jika kontraknya untuk layanan, maka bagian ini sering kali berisi bagaimana klien mengetahui/mengakui/memahami bahwa setiap tahap proyek telah selesai.

4. Kompensasi. Ini adalah bagian yang menunjukkan total biaya untuk barang dan/atau jasa, menjelaskan setiap deposit atau uang muka yang mungkin diperlukan dan jadwal pembayaran sepanjang layanan atau proyek.

5. Konsekuensi hukum. Ini adalah bagian dari kontrak yang menjelaskan apa yang terjadi ketika hal-hal tidak disampaikan atau perjanjian tidak dipenuhi. Ini juga menjelaskan apa yang terjadi jika klien gagal melakukan pembayaran. Terkadang di bagian ini juga terdapat informasi tentang apa yang terjadi jika perusahaan atau klien gagal memberikan informasi yang dibutuhkan secara tepat waktu sehingga menyebabkan proyek mandek atau tenggat waktu terlewatkan, dan berapa banyak waktu yang dimiliki pihak penyedia pekerjaan untuk memperbaiki keadaan sebelum kontrak diakhiri.

6. Amandemen. Bagian ini dapat menjelaskan bagaimana para pihak dapat mengubah perjanjian (biasanya harus secara tertulis).

7. Tanda tangan. Area tanda tangan mencakup ruang untuk nama yang ditandatangani, nama yang dicetak, judul, dan tanggal. Alamat tempat mengirim pemberitahuan perubahan kontrak juga termasuk dalam area ini.

Bagian lain dari kontrak dapat mencakup tentang siapa yang memiliki kekayaan intelektual atau hak atas apa yang dibuat, untuk jangka waktu berapa lama, dan seperti apa distribusi produk dan siapa yang bertanggung jawab untuk mengamankan dan membiayai bagian tersebut.

Disertakan juga ekspektasi klien untuk hasil kerja kamu (misalnya, kamu adalah social media specialist yang dinilai berdasarkan dari kenaikan jumlah pengikut akun klien maupun peningkatan keterlibatan audiens) . Pastikan kamu mempunyai tolok ukur evaluasi work performance yang jelas dari klien.

Good luck for your project, Briefee. Any questions? Kindly reach us through  comment on the column below 😊