Kemajuan teknologi dan percepatan informasi secara digital membentuk ekosistem yang mempengaruhi komunikasi dan interaksi sehingga saling memberikan dampak langsung antara satu dengan lainnya. Oleh karena itu, Public Relations masa kini harus beradaptasi dan membentuk ekosistem informasi yang terintegrasi antara media konvensional dan media sosial untuk memperluas cakupan audiens atau penerima pesan.
Public Relations adalah profesi yang sangat menarik dan bertransformasi dari waktu ke waktu – menyesuaikan dinamika bisnis, perubahan konsumsi dan perilaku audiens. Dahulu Public Relations berfungsi sebagai jembatan dengan pihak eksternal, namun sekarang seorang Public Relations harus memiliki kompetensi terpadu baik dari sisi analitik, kreativitas, empati, pengetahuan relevan dan kemampuan berkolaborasi dengan sejumlah pihak supaya dapat memenuhi kebutuhan komunikasi eksternal dan internal perusahaan.
Public Relations di masa kini biasa disebut dengan PR Digital, yaitu sebuah peran public relations yang mampu memanfaatkan ekosistem digital untuk meningkatkan reputasi, kesadaran dan membangun hubungan baik melalui program-program komunikasi kreatif dan terukur. Apa saja elemen-elemen PR Digital?
1. Riset dan studi berbasis data
Program Public Relations yang tepat berasal dari studi yang dilakukan untuk memahami situasi internal dan eksternal suatu perusahaan. Data dapat berdasarkan hasil penelitian dari jurnal ilmiah, observasi, Focus Group Discussion hingga wawancara mendalam. Data dari studi inilah yang digunakan guna menciptakan narasi hingga aktivitas bagi sasaran audiens.
2. Hubungan Media
Membangun dan menjaga hubungan baik dengan media guna menjaga reputasi perusahaan serta rutin melakukan monitoring untuk mengetahui pemberitaan perusahaan. Hal ini wajib dilakukan utamanya mengantisipasi apabila terdapat isu atau krisis yang beredar di media massa.
3. Konten Media Sosial
Selain media massa, penyebaran informasi di era PR digital pasti memerlukan konten media sosial. Inilah salah satu fungsi dari pentingnya riset dan studi yang dapat membantu Public Relations menentukan strategi konten untuk audiensnya. Jadi seorang praktisi PR tidak hanya harus menguasai tentang bagaimana proses pembuatan konten tetapi juga konteks seperti tren, karakter masing-masing media sosial dan lainnya.
4. Influencer
Era PR digital menjadikan influencer sebagai “jurnalis” yang menyampaikan narasi atau cerita yang dibangun oleh Public Relations. Banyaknya influencers saat ini mengharuskan Public Relations menyaring dan menganalisa branding tiap influencer yang sesuai dengan identitas perusahaan.
Briefee, tahukah kamu jika Public Relations sekarang tidak hanya bekerja di perusahaan saja tapi juga telah berkembang pesat menjadi tenaga kerja lepas profesional atau freelancer? Mereka bisa menjadi tenaga konsultan profesional dengan jam kerja dan penghasilan lebih fleksibel melalui Platform Work atau marketplace. Menarik banget ya!
Tertarik untuk menjadi tenaga lepas Public Relations professional kah kamu?
#publicrelations #digitalpublicrelations #digitalpr #digital #digitalwork #publicrelationsmasakini #sepertiapapublicrelations #definisipublicrelations #definisihumas #apaituhumas #humasmodern