Siaran pers, tools yang biasa digunakan oleh perusahaan untuk mengumumkan sebuah berita yang berkaitan dengan kegiatan korporasi, peluncuran produk atau hal-hal penting yang perlu diketahui oleh media.
Tujuannya tentu saja supaya pesan yang terdapat dalam siaran pers dapat tersampaikan kepada publik melalui media massa baik cetak maupun online.
Some people might say that “Press release? In this era? It’s bored, dude”
Jika kamu menemukan atau membaca sebuah siaran pers yang membosankan atau less insightful barangkali siaran pers tersebut terlalu promosi. Tapi bisa juga malah dibaca oleh target yang kurang tepat.
Ide dibalik dari sebuah siaran pers adalah bagaimana cara kita berkomunikasi melalui cerita yang dibangun sehingga pembaca mampu memaknai aspirasi kegiatan atau aktivitas yang sedang dilakukan oleh perusahaan, dan mengajak pembaca menjadi bagian dari perusahaan.
Terdengar mudah, kan? Well, actually it’s not. Seorang public relations yang bertugas membuat siaran pers ini haruslah pandai merangkai kata dan informasi supaya media tertarik sehingga proses editing yang biasanya dilakukan oleh media nantinya hanya sedikit atau bahkan tidak ada sama sekali.
Apalagi, sih, yang Membuat Siaran Pers Menarik untuk Dimuat?
1. News Value
Media hanya memilih beberapa siaran pers yang diterbitkan dari banyaknya siaran pers yang masuk ke email mereka.
Bukan selalu mereka pelit, tapi siaran pers yang dipilih hanyalah memiliki informasi, insight menarik dan bermanfaat untuk masyarakat.
Jadi jika siaran pers kamu terlalu hardselling tanpa ada cerita atau narasi bagus, maka sudah tentu hanya akan mengendap di kotak masuk para media.
2. Narasumber / Pihak Ketiga
Selain pihak brand atau perusahaan, media menyukai opini orang ketiga atau narasumber yang bereputasi bagus, menguasai bidang serta relevan dengan topik yang dibawakan.
Jika memungkinkan, pilih narasumber yang media darling atau sangat disukai media supaya kemungkinan beritamu tayang juga makin besar.
3. Media Relations
Jika kamu hanya sering mengirimkan siaran pers tanpa menjalin hubungan baik dengan mereka hanya akan membuat usahamu sia-sia.
Bangunlah kedekatan dengan media supaya reputasi perusahaanmu pun terjaga, utama jika perusahaanmu diterpa isu dan berada dalam situasi krisis.
4. Panjang Halaman
Dan yang terakhir, pastikan siaran pers kamu maksimal 2 halaman saja yah! Terlalu banyak informasi justru hanya akan membuat media menyuntingnya menjadi artikel yang lebih pendek. Hasilnya, nanti beberapa pesan pentingmu malah nggak tersampaikan, Briefee.