The Bold Type

three women posing for photo

When the passion leads you into the right place

to learn and have fun  

Kami percaya bahwa setiap orang punya tempat kerja impian, things that you are willing to work hard for it and it’s already on your bucket list for a long time. Jika kamu menemui anak komunikasi dan bertanya “Lo nanti pengen kerja dimana?” biasanya jawaban mereka adalah:

  1. Media
  2. Perusahaan multinasional khususnya fashion, lifestyle atau beauty
  3. Perfilman
  4. Start up

Dari keempat tempat kerja tersebut, let’s talk more about media. Perusahaan media sekarang sungguh berbeda dengan dulu. Mereka tidak hanya memiliki kemampuan menulis berita yang menarik untuk dibaca, tapi juga harus mampu beradaptasi secara online, terutama dalam penggunaan media sosial. Inovasi konten akan membuat media bisa berjalan jauh mengikuti dinamika disekitarnya.

Jika kalian mau tau lebih banyak tentang seluk beluk bekerja di industri komunikasi, coba deh nonton serial The Bold Type di Netflix!

Series yang terdiri dari 4 season ini seru banget buat diikuti dan juga bisa memberi gambaran tentang gimana sih kerja sebagai penulis dan media social specialist di perusahaan media.

The Bold Type menceritakan tiga perempuan muda yang bekerja di sebuah majalah populer di New York bernama Scarlet. Mereka adalah Jane Sloan (Katie Stevens), Kat Adison (Aisha Dee) dan Sutton Brady (Meghann Fahy). Jane merupakan seorang penulis, Kat adalah manajer media sosial, sedangkan Sutton adalah seorang asisten yang pindah ke divisi fashion.

Seiring waktu mereka bekerja bersama di Scarlet, mereka pun menjadi sahabat yang selalu ada untuk satu sama lain, at work till go to party. These girls know how to have fun to release their stress due to never ending deadline or work issue. Jadi, teman kantor itu nggak selalu jadi saingan ya gaes hehehe. Tapi juga bisa jadi sahabat yang saling mendukung baik itu dalam pekerjaan maupun di luar dunia pekerjaan!

Ketiga sahabat ini memiliki karakter kuat (bold) dan kemampuan handal yang berbeda-beda.

Jane adalah penulis muda yang cerdas. Ia peka terhadap berbagai isu di lingkungan sekitarnya. Pemikiran kritis Jane membawa Scarlet menjadi sorotan positif di kalangan pembaca karna mampu menghadirkan tulisan yang banyak mengangkat isu-isu penting mengenai perempuan. Selain itu, ia mampu untuk bangkit ketika ia dipecat dari perusahaan tempat ia bekerja.

Selanjutnya adalah Kat. Kat berani menerapkan strategi media sosial yang sangat out of the box, yang sempat menjadi perdebatan di kalangan petinggi Scarlet. Tapi ia berhasil menunjukkan kepada para bos Scarlet dengan ide-ide nya yang menarik sehingga membawa Scarlet ke puncak engagement di kalangan audiens. Nggak cuma itu loh! Ia juga berjuang untuk dapat mempekerjakan Angie yang sangat cocok jadi bagian dari tim nya namun terhambat oleh aturan perusahaan.

Dan terakhir, kita punya Sutton. For Sutton, fashion is her life. Dia berani untuk mengambil langkah untuk mulai berkarir sebagai fashion stylist dan meninggalkan pekerjaan nyamannya sebagai asisten. Sutton pandai berkreasi demi mendapatkan hasil maksimal pada pekerjaannya, termasuk pengelolaan keuangan divisinya. Kegigihan Sutton untuk belajar dan berkembang patut diacungi jempol, semangat ini yang membawanya menjadi kepercayaan atasan perfeksionis.

Alur cerita yang sederhana dan menyenangkan dengan bumbu persahabatan dan percintaan menjadikan series ini nagih banget buat ditonton. Banyak banget pelajaran yang bisa diambil dari sini. Salah satunya, you can learn that passion is one of the most important things that you should have on work. Passion can make things impossible happen!