Media monitoring adalah aktivitas penting dalam strategi PR dan komunikasi. Sayangnya, tidak semua orang mengetahui cara melakukan media monitoring yang benar.
Padahal, manfaat media monitoring di antaranya dapat membantu mengetahui apa yang sedang dibicarakan tentang bisnismu, sehingga kamu dapat mengelola reputasi dengan lebih baik, memahami persepsi publik, hingga mengantisipasi potensi krisis.
Tak perlu khawatir, artikel ini akan menjelaskan langkah-langkah praktis untuk melakukan media monitoring yang efektif. Yuk, simak!
1. Tentukan Tujuan
Langkah pertama dalam media monitoring adalah menentukan tujuan yang jelas.
Misalnya, kamu mungkin ingin memantau bagaimana brand-mu dibicarakan di media sosial dan portal berita. Apakah pembahasannya cenderung positif, negatif, atau netral?
Tujuan ini bisa lebih spesifik, seperti mengukur keberhasilan kampanye PR yang sedang berlangsung atau mendeteksi potensi isu krisis sebelum berkembang lebih jauh.
Tanpa tujuan yang jelas, proses monitoring akan menjadi tidak terstruktur, sehingga data yang dihasilkan pun menjadi kurang valuable.
2. Tentukan Kata Kunci yang Relevan
Kata kunci adalah fondasi media monitoring. Kamu harus merancang daftar kata kunci yang relevan dengan brand, industri, atau topik yang ingin dipantau.
Misalnya, jika kamu bekerja untuk sebuah platform PR seperti BRIEFER, kata kunci yang digunakan bisa mencakup “BRIEFER,” “PR Firm,” atau “PR Agency.”
Ini akan memastikan kamu untuk bisa memantau percakapan atau pemberitaan yang menyebutkan platform tersebut, baik itu dalam konteks positif atau kritik.
Selain itu, kamu juga bisa menggunakan kata kunci yang lebih luas seperti “jasa PR” atau “jasa media monitoring” untuk mengamati pembahasan seputar layanan PR secara umum.
Jika brand-mu berkompetisi dengan agensi PR besar lainnya, kamu juga bisa memasukkan nama kompetitor untuk melihat bagaimana mereka dibicarakan di media dan membandingkan posisi brand-mu di pasar.
Selain kata kunci utama, penting juga untuk memikirkan variasi ejaan atau frasa terkait. Misalnya, orang mungkin menyebut “PR Firm” atau “Public Relations Firm,” atau mungkin menggunakan istilah yang lebih spesifik, seperti “media relations” atau “press release distribution.”
Menggunakan kata kunci yang tepat dan komprehensif akan memperluas cakupan pemantauan dan membantu kamu mendapatkan data yang lebih akurat dan mendalam.
3. Pilih Tools yang Tepat
Setelah menentukan kata kunci, kamu perlu memilih tools yang akan digunakan. Ada berbagai macam tools media monitoring di pasaran, mulai dari yang gratis hingga premium. Pilihlah tools yang sesuai dengan kebutuhanmu.
Google Alerts, misalnya, bisa menjadi langkah awal yang mudah digunakan untuk memantau kata kunci tertentu dan mendapatkan notifikasi langsung ke email.
Jika kamu membutuhkan data yang lebih kompleks, tools seperti Brandwatch atau Talkwalker bisa memberikan analisis yang mendalam tentang sentimen, share of voice, dan tren percakapan. Jika kamu berfokus pada media sosial, Hootsuite atau Brand24 mungkin lebih cocok.
4. Pilih Media yang Ingin Dipantau dan Tentukan Spesifikasi Lainnya
Media monitoring tidak hanya soal memantau “segala hal” yang ada di internet. Oleh karena itu, cara melakukan media monitoring selanjutnya adalah tentukan media atau platform mana yang paling relevan untuk brand-mu.
Apakah audiens-mu lebih aktif di Twitter, Instagram, atau LinkedIn? Atau, apakah kamu perlu fokus pada pemberitaan di portal media besar seperti Kompas dan Detik?
Selain memilih media sosial atau portal berita yang ingin dipantau, kamu perlu mempertimbangkan beberapa aspek lainnya, seperti lokasi, bahasa, dan waktu.
Misalnya, jika bisnismu beroperasi di beberapa negara atau wilayah, pastikan untuk memfilter percakapan yang terjadi di area tersebut. Hal ini akan membantu kamu memahami konteks lokal dan bagaimana brand-mu atau topik terkait dibicarakan di pasar spesifik.
Bahasa juga menjadi faktor penting dalam memilih spesifikasi media. Jika bisnismu melayani audiens internasional, pastikan tools yang kamu pilih dapat memantau berbagai bahasa.
Terakhir, tentukan periode waktu yang tepat untuk memantau media. Ini bisa bervariasi tergantung tujuan monitoring-mu.
Jika kamu sedang memantau peluncuran produk atau kampanye tertentu, kamu bisa memantau percakapan selama beberapa minggu setelah peluncuran. Di sisi lain, jika kamu hanya ingin mendapatkan gambaran umum tentang sentimen publik terhadap brand-mu, pemantauan bulanan atau mingguan bisa lebih tepat
5. Analisis Sentimen dan Persepsi yang Muncul
Setelah data terkumpul, langkah berikutnya adalah menganalisisnya. Di sini, kamu perlu memahami sentimen yang ada: apakah publik membicarakan brand-mu secara positif, negatif, atau netral?
Kemudian, analisislah data dan pola yang muncul. Misalnya, jika ada peningkatan volume percakapan negatif di media sosial tentang produk tertentu, itu bisa menjadi sinyal bahwa ada masalah yang perlu segera ditangani.
Selain itu, analisis juga bisa mencakup pola percakapan. Topik apa yang paling sering dibahas terkait brand-mu? Siapa influencer atau media yang memiliki dampak besar terhadap persepsi publik
Tools monitoring modern biasanya menyediakan analisis sentimen secara otomatis, tetapi pastikan kamu memvalidasi hasilnya agar lebih akurat.
6. Buat Laporan
Cara melakukan media monitoring yang terakhir adalah menyusun laporan. Sebab, data tanpa laporan yang jelas hanya akan menjadi informasi mentah yang sulit dimanfaatkan.
Laporanmu harus mencakup temuan utama, seperti tren percakapan, statistik sentimen, serta share of voice dibandingkan dengan kompetitor.
Sertakan juga rekomendasi yang konkret berdasarkan data tersebut. Misalnya, jika ada kampanye yang kurang efektif, rekomendasikan strategi baru untuk meningkatkan engagement. Laporan ini nantinya akan menjadi bahan diskusi dengan tim manajemen untuk menentukan langkah berikutnya.
Ingin Melakukan Media Monitoring untuk Bisnismu? BRIEFER Solusinya!
Melakukan media monitoring yang efektif membutuhkan perhatian pada berbagai detail, mulai dari menentukan tujuan yang jelas hingga memilih tools yang tepat.
Namun, proses ini bisa menjadi lebih mudah dan lebih efisien dengan dukungan platform PR yang berpengalaman seperti BRIEFER.
BRIEFER menyediakan layanan media monitoring yang terintegrasi, memungkinkan kamu untuk memantau percakapan tentang brand, produk, atau isu tertentu dengan lebih mendalam dan tepat sasaran.
Dengan tim profesional yang ahli dan rancangan tools khusus, BRIEFER siap membantu kamu menganalisis sentimen publik, memetakan tren industri, dan mengambil tindakan yang tepat untuk menjaga reputasi bisnismu.
Yuk, coba layanan media monitoring dari BRIEFER dengan menghubungi kamu melalui email hello@briefer.id atau kunjungi website resmi BRIEFER!