Media massa dan media sosial memiliki peran penting dalam dunia komunikasi. Namun, keduanya memiliki karakteristik yang sangat berbeda.
Memahami perbedaan karakteristik di antara keduanya sangat penting untuk menyusun strategi komunikasi yang tepat untuk bisnismu.
Dalam artikel ini, kita akan membahas secara mendalam perbedaan antara kedua platform ini dan bagaimana memanfaatkannya secara optimal. Yuk, simak!
Perbedaan Media Massa dan Media Sosial
1. Cara Orang Mengakses
Perbedaan media massa dan media sosial yang pertama berkaitan dengan cara audiens mengakses media tersebut.
Media massa adalah platform seperti televisi, radio, surat kabar, atau majalah.
Untuk menikmatinya, orang butuh perangkat tertentu, seperti TV untuk menonton berita atau surat kabar yang harus dibeli atau diantar ke rumah.
Produksi konten melalui media massa memiliki biaya yang mahal dan melibatkan proses panjang, seperti menulis, mencetak, atau menyiarkan.
Sementara itu, media sosial seperti Instagram, TikTok, atau Twitter bisa diakses siapa saja lewat ponsel atau komputer yang terhubung ke internet.
Media sosial dapat digunakan dengan mudah dan gratis, sehingga semua orang bisa terlibat tanpa banyak halangan.
2. Siapa yang Mengontrol Kontennya
Konten-konten yang ada di media massa dibuat oleh jurnalis, editor, atau produser yang mengikuti aturan ketat. Mereka memverifikasi informasi sebelum menyebarkannya.
Karena itu, media massa dianggap lebih terpercaya, tetapi kamu tidak bisa langsung ikut memengaruhi apa yang mereka tampilkan.
Sementara itu, di media sosial, semua orang bisa jadi pembuat konten. Kamu bisa unggah foto, video, atau berita kapan saja tanpa proses pengecekan ketat.
Namun, karena sifatnya bebas dan tanpa verifikasi, banyak juga informasi yang tidak benar atau menyesatkan (hoaks).
3. Cara Berkomunikasi dengan Audiens
Cara media massa berkomunikasi dengan audiensnya bersifat satu arah. Media menyampaikan informasi, dan audiens hanya menerima.
Apabila ingin memberikan tanggapan atau masukan ke media massa, audiens harus mengirim surat pembaca atau menggunakan jalur formal lainnya.
Di sisi lain, media sosial memiliki model komunikasi dua arah. Setiap orang bisa langsung berkomentar, mengirim pesan, atau memberi reaksi seperti like atau share. Bahkan brand atau tokoh publik bisa langsung membalas komentar dari audiensnya.
4. Kecepatan Penyebaran Informasi
Informasi melalui media massa tidak bisa langsung sampai ke audiens. Misalnya, berita surat kabar harus ditulis, diedit, dicetak, dan dikirim ke toko atau rumah pelanggan. Jadi, butuh waktu untuk sampai ke pembaca.
Hal ini berbeda di media sosial, di mana informasi bisa langsung tersebar dalam hitungan detik. Kamu bisa unggah video atau foto sekarang, dan orang-orang di belahan dunia lain langsung bisa melihatnya.
Media sosial cocok untuk sesuatu yang perlu disampaikan dengan cepat, misalnya saat terjadi bencana atau peluncuran produk baru.
5. Siapa yang Bisa Dijangkau
Media massa sering menjangkau banyak orang sekaligus, tapi mereka biasanya menyasar kelompok tertentu. Misalnya, majalah bisnis biasanya dibaca pengusaha, sementara stasiun TV anak-anak fokus ke penonton kecil.
Di sisi lainm, media sosial bisa mengjangkau lebih banyak orang dan lebih fleksibel.
Kamu bisa menjangkau siapa saja yang sesuai dengan targetmu, tergantung dari konten yang kamu buat atau algoritma media sosial itu.
Misalnya, iklan produk kecantikan di Instagram bisa diarahkan hanya ke perempuan usia 18-35 tahun.
6. Cara Mengukur Dampaknya
Dampak dari media massa hanya bisa diukur dengan cara tradisional, seperti jumlah oplah koran yang terjual atau rating acara TV. Namun, datanya sering kali butuh waktu untuk dihitung.
Namun untuk media sosial, kamu bisa langsung mengetahui dampaknya melalui jumlah likes, shares, atau views yang muncul secara real-time. Jadi, pesan akan lebih cepat tersampaikan dan lebih mudah dilihat
Ingin Brand-mu Dimuat di Media Massa? BRIEFER Solusinya!
Media massa cocok untuk brand yang ingin terlihat lebih profesional dan dipercaya, sementara media sosial lebih sesuai untuk menjangkau orang banyak dengan cepat dan langsung berinteraksi dengan mereka.
Sayangnya, membuat brand dimuat di media massa bukanlah hal yang mudah. Dibutuhkan strategi yang tepat, hubungan baik dengan jurnalis, serta kemampuan menyampaikan pesan yang relevan dengan standar editorial.
Namun, kamu tidak perlu khawatir lagi karena BRIEFER dapat menjadi solusi yang mudah!
BRIEFER adalah platform PR non-retainer yang memiliki pengalaman dan jaringan media yang luas, sehingga kami bisa memastikan brand mendapatkan perhatian yang layak dari media massa.
Untuk informasi selengkapnya sekaligus pemesanan paket, kunjungi website resmi BRIEFER sekarang juga, ya!