Apa itu OKR? – Arti, Contohnya dalam PR, & Bedanya dengan KPI

high angle hand holding dart bull s eye

Selain KPI, OKR adalah salah satu matrik yang bisa digunakan untuk mengukur keberhasilan perusahaan untuk menggapai tujuannya.

Umumnya, matrik ini digunakan oleh perusahaan teknologi dan startup (perusahaan rintisan). Namun, penggunaannya sebenarnya bisa diaplikasikan secara luas, termasuk dalam bidang Public Relations (PR).

Artikel ini akan memberikan penjelasan lebih dalam mengenai pengertian, manfaat, serta perbedaan OKR dan KPI. Yuk, simak sampai habis!

Apa itu OKR?

OKR adalah sebuah kerangka kerja yang berfungsi untuk menetapkan tujuan, serta mengukur pencapaian dalam suatu organisasi atau tim. Kepanjangan OKR adalah Objective and Key Results.

Jadi, matriks ini menghubungkan tujuan dari suatu organisasi (objectives) dengan hasil-hasil yang spesifik dan terukur (key results) guna mengetahui sejauh mana tujuan tercapai.

Penciptanya, John Doerr, memperkenalkan Formula Doerr sebagai berikut:

“Saya akan … (objective) diukur dengan … (key results)”

Dari sini, dapat disimpulkan bahwa komponen OKR adalah objective dan key results. Jadi, objectives menjelaskan secara spesifik, jelas, dan inspiratif mengenai apa yang perusahaan ingin capai.

Sementara itu, key result merupalan serangkaian indikator yang spesifik dan terukur untuk melacak progres dalam mencapai objective-nya.

Biasanya, key result bersifat kuantitatif dan dapat menjawab pertanyaan: bagaimana kita tahu bahwa kita telah mencapai tujuan (objective)?

Manfaat OKR

OKR memiliki sejumlah manfaat bagi perusahaan, yaitu:

1. Peningkatan Fokus dan Prioritas

Salah satu manfat utama dari diterapkannya objective and key results adalah membantu perusahaan atau tim untuk lebih fokus pada apa yang benar-benar penting.

Jadi, selama bekerja, kamu dan timmu hanya perlu memprioritaskan pekerjaan yang memang akan berkontribusi untuk mewujudkan objective yang ingin dicapai.

Hal ini pun pada gilirannya akan mengurangi ketidakefisiensian operasional yang timbul akibat pengerjaan tugas yang tidak relevan.

2. Transparansi dan Akuntabilitas

Adanya objective and key results juga dapat mendorong transparansi dalam organisasi karena telah menetapkan tujuan dan hasil kunci yang diketahui seluruh anggota tim.

Pada akhirnya, tiap karyawan atau anggota tim akan sadar dengan tanggung jawab dan kontribusinya dalam mencapai tujuan bersama.

Alhasil, tim pun dapat melihat sejauh mana progres yang telah dicapai serta mengidentifikasi hambatan dengan lebih cepat.

3. Fleksibel dan Terstruktur

OKR menawarkan kerangka kerja yang terstruktur untuk bisa menetapkan tujuan dan mengukur kemajuan, tetapi tetap fleksibel untuk disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi.

Alhasil, hal ini pun memungkinkan perusahaan untuk bisa merespon perubahan pasar atau prioritas internal dengan lebih cepat tanpa harus kehilangan arah.

Contoh OKR dalam Bidang PR

Berikut adalah contoh OKR dalam bidang PR:

Objective: Meningkatkan visibilitas dan reputasi brand di media-media nasional.

Key Results:

  1. Menerbitkan 10 artikel feature di media nasional terkemuka dalam 6 bulan
  2. Meningkatkan pengikut media sosial perusahaan sebesar 25% dalam 6 bulan
  3. Mengadakan 3 konferensi pers yang dihadiri oleh minimal 50 jurnalis dan influencer dalam 6 bulan
  4. Meningkatkan sentimen positif di media online sebesar 20% melalui analisis sentimen dalam 6 bulan.

Objective dan key results di atas dapat membantu tim PR untuk memiliki fokus yang jelas dalam meningkatkan visibilitas dan reputasi brand melalui strategi yang terukur dan dapat dievaluasi.

OKR vs KPI

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, objective and key result merupakan matrik yang dapat mengukur keberhasilan organisasi, sama seperti KPI (Key Performance Indicator).

Lantas, apa perbedaan KPI dan OKR? Setidaknya, ada 3 perbedaan utama, yaitu:

1. Tujuan dan Fokus

  • OKR: Digunakan untuk menetapkan dan mengukur tujuan yang bersifat jangka pendek atau menengah untuk mendorong perubahan atau inovasi dalam perusahaan
  • KPI: Lebih berfokus untuk mengukur kinerja operasional yang bersifat rutin, berkelanjutan, dan konsisten.

2. Sifat dan Struktur

  • OKR: Terdiri dari satu objective dan beberapa key results. Umumnya, objective bersifat kualitatif dan lebih general, sedangkan key results bersifat kuantitatif dan spesifik
  • KPI: Hanya indikator tunggal untuk mengukur kinerja yang bisa berdiri tanpa memerlukan konteks lain. Biasanya bersifat kuantitatif.

3. Fleksibilitas

  • OKR: Diatur dalam siklus waktu yang lebih pendek (misalnya 3 atau 6 bulan sekali), dapat diubah sesuai kebutuhan perusahaan
  • KPI: Cenderung lebih konsisten digunakan untuk pemantauan jangka panjang, serta biasanya tidak berubah dengan sering.

Demikianlah dia penjelasan lengkap tentang apa itu OKR, mulai dari pengertian, manfaat, contohnya dalam bidang PR, serta perbedaannya dengan KPI.

Pada intinya, jika perusahaanmu sedang menargetkan tujuan tertentu, OKR adalah salah satu matriks yang cocok digunakan.

Semoga artikel ini bermanfaat! Yuk, baca artikel menarik lainnya seputar dunia public relations di website Stories from BRIEFER!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *